- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rwanda Larang Masjid di Kigali Gunakan Pengeras Suara
TS
dewaagni
Rwanda Larang Masjid di Kigali Gunakan Pengeras Suara
Rwanda Larang Masjid di Kigali Gunakan Pengeras Suara
Thursday, 15 March 2018 | 19:20 WIB
Yogi Ardhi/Republika

Siluet Menara Pengeras Suara Masjid
0
3SHARE
Red: Ani Nursalikah | Rep: Fira Nursya'bani/Idealisa Masyrafina
Bulan lalu, Rwanda menutup sekitar 700 gereja karena tidak mematuhi peraturan.
REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Rwanda melarang masjid-masjid di ibu kota Kigali menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan azan. Pemerintah Rwanda mengatakan suara keras azan selama lima kali sehari mengganggu penduduk.
Pejabat asosiasi Muslim Rwanda mengatakan pelarangan itu tidak diperlukan karena mereka dapat mengecilkan volume pengeras suara. Masjid terbesar di ibu kota Kigali terdapat di Distrik Nyarugenge.
Meski demikian, lima persen populasi Muslim di negara tersebut tetap mematuhi larangan yang dikeluarkan pemerintah. "Saya telah melihat mereka mulai mematuhinya dan hal itu tidak menghentikan umat Muslim untuk pergi beribadah sesuai dengan waktu shalat mereka," ujar Havuguziga Charles, seorang pejabat Nyarugenge, kepada BBC.
Larangan ini diumumkan saat pemerintah Rwanda sedang memberlakukan tindakan keras terhadap gereja-gereja yang berada di bawah standar. Bulan lalu, pemerintah Rwanda menutup sekitar 700 gereja karena tidak mematuhi peraturan mengenai bangunan dan pengeras suara.
Kebijakan ini muncul saat pemerintah terus melakukan tindakan keras terhadap gereja-gereja di bawah standar di negara Afrika Timur tersebut. Kebanyakan adalah gereja Pantekosta kecil. Selain itu, satu masjid juga ditutup.
Pemerintah mengatakan alasannya beberapa pendeta menipu jemaat mereka dengan khotbah yang menyesatkan. Tetapi beberapa pendeta menuduh pemerintah mencoba mengendalikan pesan mereka kepada jemaat di negara tersebut yang dituduh kelompok hak asasi manusia mencekik kebebasan berbicara.
http://m.republika.co.id/berita/duni...pengeras-suara
Salut kepada rwanda , sudah mulai sadar bahaya polusi udara syiar agama
Thursday, 15 March 2018 | 19:20 WIB
Yogi Ardhi/Republika

Siluet Menara Pengeras Suara Masjid
0
3SHARE
Red: Ani Nursalikah | Rep: Fira Nursya'bani/Idealisa Masyrafina
Bulan lalu, Rwanda menutup sekitar 700 gereja karena tidak mematuhi peraturan.
REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Rwanda melarang masjid-masjid di ibu kota Kigali menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan azan. Pemerintah Rwanda mengatakan suara keras azan selama lima kali sehari mengganggu penduduk.
Pejabat asosiasi Muslim Rwanda mengatakan pelarangan itu tidak diperlukan karena mereka dapat mengecilkan volume pengeras suara. Masjid terbesar di ibu kota Kigali terdapat di Distrik Nyarugenge.
Meski demikian, lima persen populasi Muslim di negara tersebut tetap mematuhi larangan yang dikeluarkan pemerintah. "Saya telah melihat mereka mulai mematuhinya dan hal itu tidak menghentikan umat Muslim untuk pergi beribadah sesuai dengan waktu shalat mereka," ujar Havuguziga Charles, seorang pejabat Nyarugenge, kepada BBC.
Larangan ini diumumkan saat pemerintah Rwanda sedang memberlakukan tindakan keras terhadap gereja-gereja yang berada di bawah standar. Bulan lalu, pemerintah Rwanda menutup sekitar 700 gereja karena tidak mematuhi peraturan mengenai bangunan dan pengeras suara.
Kebijakan ini muncul saat pemerintah terus melakukan tindakan keras terhadap gereja-gereja di bawah standar di negara Afrika Timur tersebut. Kebanyakan adalah gereja Pantekosta kecil. Selain itu, satu masjid juga ditutup.
Pemerintah mengatakan alasannya beberapa pendeta menipu jemaat mereka dengan khotbah yang menyesatkan. Tetapi beberapa pendeta menuduh pemerintah mencoba mengendalikan pesan mereka kepada jemaat di negara tersebut yang dituduh kelompok hak asasi manusia mencekik kebebasan berbicara.
http://m.republika.co.id/berita/duni...pengeras-suara
Salut kepada rwanda , sudah mulai sadar bahaya polusi udara syiar agama
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
1
1.8K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan