- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Membandingkan Kekuatan AHY dan TGB, Kandidat PD di Pilpres


TS
ntapzzz
Membandingkan Kekuatan AHY dan TGB, Kandidat PD di Pilpres


Quote:
Jakarta - Partai Demokrat menyorongkan dua nama kadernya dalam bursa Pilpres 2019, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Tuan Guru Bajang (TGB). Seperti apa kekuatan keduanya versi elektabilitas survei?
Dari dua survei yang dirilis pada bulan Februari lalu, terlihat AHY lebih unggul. Namun TGB yang memiliki nama lengkap Muhammad Zainul Majdi itu juga cukup menarik perhatian. Itu mengingat sebelum namanya dilontarkan keluar oleh Demokrat, TGB sudah berhasil masuk survei.
ILUNI UI yang merupakan alumnni UI itu merilis survei capres pada Minggu (18/2/2018). Survei digelari pada Januari 2018 dengan 502 responden dan menggunakan metode kuantitatif secara online. Margin of error survei ini sebesar +/- 4,3%.
Saat ditanya soal pilihan presiden di 2019, sebanyak 33,98% responden memilih Joko Widodo sementara 33,25% memilih AHY. TGB berada di posisi keeempat dengan perolehan 2,41% setelah di posisi ketiga ada Prabowo Subianto yang mendapat 6,02%.
Nama TGB bahkan unggul dari Jenderal Gatot Nurmantyo yang mendapat angka elektabilitas sebesar 1,69%. Menyusul Gatot ada Anies Baswedan 0,72% dan Basuki T Purnama (Ahok) 0,48%. Hasil ini cukup menarik sebab nama Gatot dan Anies lah yang sudah lebih dulu santer terdengar di bursa pilpres.
Sementara itu menurut survei Populi yang dirilis pada Rabu (28/2) lalu, nama AHY dan TGB sama-sama masuk di bursa capres. AHY masuk 5 besar elektabilitas capres survei Populi dengan perolehan 0,7%. Sementara TGB di urutan ke-12 dengan angka 0,3%.
Untuk urutan pertama masih tetap Jokowi di angka 52,8%, disusul secara berurutan adalah Prabowo 15,4%, SBY 0,9%, lalu AHY. Kemudian di urutan keenam ada JK 0,5%, BJ Habibie 0,4%, Ahok 0,4%, Megawati Soekarnoputri 0,3%, Mahfud MD 0,3%, Anies Baswedan 0,3%, baru kemudian TGB.
Survei tersebut digelar di 34 provinsi di Indonesia pada 7-16 Februari 2018. Ada 1.200 responden yang diwawancara dengan dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error survei +- 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi gender dalam survei ditentukan 50:50.
Populi Center juga melakukan survei cawapres, nama AHY dan TGB sama-sama masuk meski di urutan pertama ditempati oleh JK. Survei ini pun menanyakan kepada responden soal cawapres yang paling sesuai mendampingi Jokowi.
Nama JK masih tetap memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 15,3 %. Kemudian ada Prabowo 11,5%, Jenderal Gatot 10,0%, baru kemudian AHY 5,9%.
Dalam kategori survei ini, posisi TGB terpaut cukup jauh dari AHY. TGB berada di urutan ke 15 dengan perolehan 0,3%. Sebelum TGB ada nama Mahfud MD 4,8%, Harry Tanoesoedibjo 4,1%, Susi Pudjiastuti 3,7%, Sri Mulyani 3,2%, Muhaimin Iskandar 2,7%, Puan Maharani 1,9%, Tito Karnavian 1,8%, Wiranto 1,8%, Moeldoko 0,8%, dan Zulkifli Hasan 0,3%.
Sebelumnya diberitakan, Demokrat memunculkan nama TGB yang disebut bisa dipertimbangkan untuk Pilpres 2019, selai AHY. Gubernur NTB itu pun menyatakan siap bila memang mendapat tugas dari partai.
"Bagi saya pribadi, aspirasi dan harapan itu kehormatan. Ada harapan dari elemen masyarakat, dari orang-orang, kelompok berarti ada kepercayaan. Kita lihat proses ke depannya karena semuanya sudah ditentukan oleh Tuhan," tutur TGB, Jumat (16/3).
Dia menuturkan, sebagai anak bangsa, pantang berkata 'tidak' bila mendapatkan tugas mengabdi, khususnya di pemerintahan. Termasuk bila dipercaya maju dalam Pilpres 2019.
"Saya rasa anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap di mana pun ia mengabdi. Baik di struktural, kultural, pemerintahan, di luar pemerintahan semua ruang pengabdian yang memungkinkan harus siap," sebutnya.(elz/fdn)sumber
Dari dua survei yang dirilis pada bulan Februari lalu, terlihat AHY lebih unggul. Namun TGB yang memiliki nama lengkap Muhammad Zainul Majdi itu juga cukup menarik perhatian. Itu mengingat sebelum namanya dilontarkan keluar oleh Demokrat, TGB sudah berhasil masuk survei.
ILUNI UI yang merupakan alumnni UI itu merilis survei capres pada Minggu (18/2/2018). Survei digelari pada Januari 2018 dengan 502 responden dan menggunakan metode kuantitatif secara online. Margin of error survei ini sebesar +/- 4,3%.
Saat ditanya soal pilihan presiden di 2019, sebanyak 33,98% responden memilih Joko Widodo sementara 33,25% memilih AHY. TGB berada di posisi keeempat dengan perolehan 2,41% setelah di posisi ketiga ada Prabowo Subianto yang mendapat 6,02%.
Nama TGB bahkan unggul dari Jenderal Gatot Nurmantyo yang mendapat angka elektabilitas sebesar 1,69%. Menyusul Gatot ada Anies Baswedan 0,72% dan Basuki T Purnama (Ahok) 0,48%. Hasil ini cukup menarik sebab nama Gatot dan Anies lah yang sudah lebih dulu santer terdengar di bursa pilpres.
Sementara itu menurut survei Populi yang dirilis pada Rabu (28/2) lalu, nama AHY dan TGB sama-sama masuk di bursa capres. AHY masuk 5 besar elektabilitas capres survei Populi dengan perolehan 0,7%. Sementara TGB di urutan ke-12 dengan angka 0,3%.
Untuk urutan pertama masih tetap Jokowi di angka 52,8%, disusul secara berurutan adalah Prabowo 15,4%, SBY 0,9%, lalu AHY. Kemudian di urutan keenam ada JK 0,5%, BJ Habibie 0,4%, Ahok 0,4%, Megawati Soekarnoputri 0,3%, Mahfud MD 0,3%, Anies Baswedan 0,3%, baru kemudian TGB.
Survei tersebut digelar di 34 provinsi di Indonesia pada 7-16 Februari 2018. Ada 1.200 responden yang diwawancara dengan dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error survei +- 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi gender dalam survei ditentukan 50:50.
Populi Center juga melakukan survei cawapres, nama AHY dan TGB sama-sama masuk meski di urutan pertama ditempati oleh JK. Survei ini pun menanyakan kepada responden soal cawapres yang paling sesuai mendampingi Jokowi.
Nama JK masih tetap memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 15,3 %. Kemudian ada Prabowo 11,5%, Jenderal Gatot 10,0%, baru kemudian AHY 5,9%.
Dalam kategori survei ini, posisi TGB terpaut cukup jauh dari AHY. TGB berada di urutan ke 15 dengan perolehan 0,3%. Sebelum TGB ada nama Mahfud MD 4,8%, Harry Tanoesoedibjo 4,1%, Susi Pudjiastuti 3,7%, Sri Mulyani 3,2%, Muhaimin Iskandar 2,7%, Puan Maharani 1,9%, Tito Karnavian 1,8%, Wiranto 1,8%, Moeldoko 0,8%, dan Zulkifli Hasan 0,3%.
Sebelumnya diberitakan, Demokrat memunculkan nama TGB yang disebut bisa dipertimbangkan untuk Pilpres 2019, selai AHY. Gubernur NTB itu pun menyatakan siap bila memang mendapat tugas dari partai.
"Bagi saya pribadi, aspirasi dan harapan itu kehormatan. Ada harapan dari elemen masyarakat, dari orang-orang, kelompok berarti ada kepercayaan. Kita lihat proses ke depannya karena semuanya sudah ditentukan oleh Tuhan," tutur TGB, Jumat (16/3).
Dia menuturkan, sebagai anak bangsa, pantang berkata 'tidak' bila mendapatkan tugas mengabdi, khususnya di pemerintahan. Termasuk bila dipercaya maju dalam Pilpres 2019.
"Saya rasa anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap di mana pun ia mengabdi. Baik di struktural, kultural, pemerintahan, di luar pemerintahan semua ruang pengabdian yang memungkinkan harus siap," sebutnya.(elz/fdn)sumber



TGB.ID#TGBuntukIndonesia


Diubah oleh ntapzzz 17-03-2018 11:00
0
2.8K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan