AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
“Macet” itu Bak Benang Kusut, Mungkinkah Bisa Diurai?

Goriau.com

Kemacetan lalu lintas, terutama di wilayah Jakarta, adalah kendala transportasi yang sering dikeluhkan warga. Sebenarnya masalah macet ini bukan hanya terjadi di Ibukota, tapi sudah merambat ke kota-kota lain, termasuk Banjarmasin. Prediksi Ane, lima tahun ke depan, kota Banjarmasin juga akan mengalami kemacetan lalu lintas seperti yang terjadi di Jakarta.

Untuk mengatasi kemacetan, berbagai peraturan dan rekayasa lalu lintas telah dibuat oleh pemerintah daerah dan kepolisian setempat. Namun hasilnya tetap tidak maksimal. Dengan kata lain, upaya yang dilakukan hanya sedikit mengurangi kemampetan kendaraan di jalan raya.

Kemudian upaya mengatasi kemacetan itu juga masuk ke ranah politik. Ia dijadikan materi kampanye cagub/cawagub untuk meraih suara warga. Namun setelah ia terpilih, bahkan hingga akhir masa kepemimpinannya, masalah kemacetan tetap tak terurai juga.

Yah, macet itu ibarat benang kusut. Sangat sulit untuk diurai. Calon/Kepala Daerah atau siapa saja, bolehlah mempunyai berbagai gagasan dan pemikiran tentang cara untuk mengatasi masalah ini. Tapi kenyataannya, ketika sudah praktik di lapangan, hasilnya selalu tidak sesuai dengan teori.

Mengapa kemacetan lalu lintas di Indonesia susah diatasi? Berikut penyebabnya, berdasarkan apa yang Ane lihat dan rasakan:


1. Pembangunan Jalan Tak Sebanding dengan Pertambahan Kendaraan


Cahayapapua.com

Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas adalah dengan membangun infrastuktur jalan. Entah itu pelebaran jalan yang ada, pembangunan jalan baru, pembuatan flyover, hingga jalan tol.

Namun jumlah pembangunan jalan itu tidak sebanding dengan pertambahan kendaraan setiap tahun. Katakanlah setiap tahun pemerintah membangun 1000 km jalan, namun jumlah kendaraan baru bertambah menjadi 2 kali lipat dari daya tampung jalan. Artinya, jalan yang ada tetap tidak cukup untuk menampung kendaraan yang ada, sehingga kemacetan akan terus terjadi.


2. Semakin Lebar Jalan, Semakin Lebar Kendaraan yang Ada


Kaltim.tribunnews.com

Dulu, ketika lebar jalan di tempat Ane masih berukuran sekitar 2 meter, tak ada mobil-mobil besar seperi truk yang masuk. Tapi kini setelah berukuran 4 meter lebih, bukan hanya truk yang berseleweran tapi juga mobil-mobil kontainer yang berukuran jumbo. Mobil-mobil pribadi juga semakin banyak, sehingga kapasitas jalan selalu kalah dengan jumlah kendaraan. Akibatnya, kemacetan tetap tak dapat dihindari.


3. Masyarakat Lebih Suka Naik Kendaraan Ketimbang Jalan Kaki


Advan.comph.co.id

Yang Ane maksud jalan kaki di sini adalah untuk bepergian yang jaraknya kurang dari 2 km. Ya, harusnya jarak tempuh seperti ini cukup dengan jalan kaki. Paling lama 15 menit juga nyampe. Tapi masyarakat sekarang, andai ke toilet saja bisa naik motor, pasti mereka naik. Di samping itu, mereka lebih suka naik motor sendiri, ketimbang nebeng orang lain, padahal tujuannya sama. Alasannya agar lebih mudah dan bebas pulang pergi tanpa tergantung yang lain.
*******
Itulah setidaknya alasan mengapa kemacetan lalu lintas itu susah diatasi. Solusi yang paling efektif adalah setiap pengendara harus tertib dan sabar di jalan raya.
***
Opini pibadi.
Diubah oleh Aboeyy 17-03-2018 05:34
0
9.7K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan