hid55Avatar border
TS
hid55
Kesabaran Hidup Suciaty Sampai Memutuskan Membunuh Sang Suami

Suciaty saat ditemui di Polsek SU I Palembang.
Suciaty saat ditemui di Polsek SU I Palembang. (Alwi Alim/JawaPos.com)

JawaPos.com - Kasus pembunuhan suami oleh isri di Palembang menyisakan duka mendalam bagi empat anak mereka. Isnadi, 39, dibunuh oleh Suciaty, 37, karena tak kuat dengan perlakuan korban. Kini, Suciaty mendekam di ruang tahan Polsek Seberang Ulu (SU) 1 Palembang.

Salah Satu tetangga korban, R, 40, mengatakan bahwa memang sudah sejak lama kekerasan rumah tangga terjadi antara Suciaty dan suaminya Isnadi, sehingga warga di sekitar pun menganggap biasa.


"Biasanya setiap mereka ribut, pintu rumahnya selalu ditutup rapat, jadi kami tidak bisa berbuat apapun untuk membantu Suciaty," katanya saat ditemui di Jalan Kemas Rindo Lorong Segayam Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati Palembang, Kamis (14/3).

Dia mengaku tak menyangka kalau Suci nekat sampai membunuh suaminya tersebut. Mengingat memang selama ini Suci selalu menurut dan rela menerima siksaan dari suaminya, Isnadi.

Dia mengaku, Isnadi dikenal seorang yang tempramental dan mudah emosi atau marah. Bahkan, anaknya pun pernah dikejar ayahnya tersebut menggunakan senjata tajam parang. Akibatnya, anaknya jarang pulang ke rumah.

"Isnadi itu bekerja serabutan, kadang menjadi kuli bangunan dan kadang menjala ikan," terangnya.

Ditanya soal selingkuhan Isnadi, ia juga mengakui memang sempat terdengar kabar bahwa Isnadi menjalin hubungan dengan salah satu warga yakni Lifa. Wanita ini merupakan seorang janda anak satu dan bekerja di sebuah salon di KM 7.

"Kami tidak tahu pasti apakah ini benar atau tidak," singkatnya.

Sementara itu, Andre, 25 menambahkan bahwa keempat anak Isnadi dan Suciaty yakni pertama Ade Senawati, 21. Anak perempuan pertama ini sudah berkeluarga sehingga tidak tinggal bersama lagi karena ikut suaminya.

Kemudian, anak kedua yakni Iswandi Septiawan, 20. Anak keduanya ini juga sering disiksa oleh Isnadi dan juga pernah dikejar memakai parang, sehingga dia jaramg pulang ke rumah. "Anak keduanya ini bekerja di daerah Gandus sebagai kuli angkut," ujarnya.

Kemudian, untuk anak ketiga yakni bernama, Nadia Tri Mareta, 16, dan terakhir M Reyhan Septiadi, 5. Hanya mereka berdua yang tinggal bersama Isnadi dan Suciaty. Tapi kini, ikut tinggal di tempat kakak kandung Suciaty.

"Anak mereka yang masih kecil ini juga sering dibentak. Jadi memang Isnadi itu mudah emosian," tutupnya.

Terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Palembang, Romi mengaku bahwa pihaknya sudah mengunjungi anak dari Isnadi dan Suciaty. Dari kunjungan tersebut kondisi mereka terlihat normal karena mereka masih kecil. Sedangkan, untuk yang dewasanya sedikit masih sedih.

"Kami akan terus memantau kondisi mereka untuk memastikan mereka tidak mengalami dampak psikologis," singkatnya.

Seperti diketahui, Suciaty nekat menghabisi suaminya Isnadi. Lantaran, sikap suami yang terus menyiksa dan memukul selama usia pernikahan 22 tahun.

Kini Suciaty mendekam di penjara Polsek SU I Palembang dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup dan paling kecil 15 tahun karena ada dua pasal yang dilanggar yakni pembunuhan berencana dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
2.3K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan