gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Sumber Cerita yang Sering Digunakan untuk Film Indonesia



Salah satu aspek penting dalam kesuksesan sebuah film ada pada penceritaan. Penceritaan yang kuat dan sulit diterka membuat penonton terbawa suasana film dan akan menikmati alur film hingga tuntas. Ada banyak sumber cerita bagi film-film Indonesia. Apa sajakah itu?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Naskah Asli

Naskah asli berarti naskah tersebut murni dirancang oleh penulis skenario dan bukan berdasarkan sumber yang lain seperti novel. Ada Apa dengan Cinta?(2002) garapan Rudi Soedjarwo dan Cinta di atas Sepotong Roti (1990) karya Garin Nugroho adalah contoh film Indonesia dengan naskah asli. Keduanya malah diadaptasi ke novel beberapa tahun setelah diluncurkan dalam bentuk film. Cinta dalam Sepotong Roti pada 2005 dan Ada Apa dengan Cinta? pada 2016, bersamaan dengan rilis sekuelnya.

Novel

Tak bisa disangkal bahwa novel masih menjadi cara ampuh bagi sineas dan produser untuk mencetak sebuah film yang laris. Sudah begitu banyak novel Indonesia yang dijadikan film, sebut saja Laskar Pelangi (2005) karya Andrea Hirata yang diadaptasi pada 2008, My Stupid Boss (2009) karya Chaos@work yang diadaptasi pada 2016, Kambing Jantan (2005) karya Raditya Dika yang diadaptasi pada 2008, Eiffel I'm in Love (2003) karya Rachmania Arunita yang diadaptasi pada 2003, dan Ayat-Ayat Cinta (2004) karya Habiburahman El Shirazy yang diadaptasi pada 2008. Banyak di antara mereka yang meraih jutaan penonton dan menjadi film terlaris pada tahun tersebut. Tak heran, hingga tahun ini pun, masih banyak novel yang akan segera masuk ke layar perak Indonesia.

Adaptasi Film Asing

Sumber ini tidak terlalu banyak jumlahnya. Salah satunya adalah Sweet 20 (2017) yang merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul Miss Granny (2014). Film ini pun dapat dibuat bekerja kerjasama dengan CJ Entertainment.

Komik

Tidak banyak pula film Indonesia yang diadaptasi dari komik. Akhir tahun lalu, muncul Si Juki The Movie : Panitia Hari Akhir yang diadaptasi dari komik laris karya Fazameonk. Film ini tidak terlalu sukses karena hanya meraup 630 ribu penonton, namum film ini dianggap mampu menjadi insentif agar komik-komik Indonesia lainnya dapat unjuk gigi di dunia perfilman, baik sebagai film animasi ataupun live action.

Legenda Urban / Fenomena di Masyarakat

Biasanya ini dipakai di film bertema horor atau misteri. Banyak legenda urban yang diangkat menjadi film bioskop. Antara lain Hantu Jeruk Purut (2006), Jelangkung (2001), dan Terowongan Casablanca (2007).

Biografi

Beberapa orang terkenal dari berbagai masa sudah pernah diangkat kisah hidupnya dalam film. Antara lain Tjoet Njak Dhien (1988), Soe Hok Gie (2005), dan Soekarno (2013). Membuat film dengan tema seperti ini memiliki tantangan tersendiri. Pemeran sang tokoh harus mampu menjiwai karakter sang tokoh. Detail dari film pun harus diperhatikan agar tak menimbulkan perdebatan di kalangan penonton dan harus sudah disetujui oleh pihak keluarga sang tokoh.


Demikian thread dari saya kali ini. Industri perfilman Indonesia, khususnya dari segi penceritaan, memang masih jauh dari kata sempurna. Penceritaan yang masih belum kuat dan keseragaman alur cerita membuat film Indonesia masih kalah bersaing dengan film asing. Padahal, dengan kekurangan dari segi teknologi dan finansial, penceritaan seharusnya menjadi nilai tambah yang mampu ditawarkan film Indonesia kepada penonton. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
[URL=https://www.S E N S O R/book/show/8030208-eiffel-i-m-in-love]Referensi IV[/URL]
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
[URL=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tjoet_Nja'_Dhien_(film)]Referensi X[/URL]
Referensi XI



Diubah oleh gilbertagung 19-09-2018 05:06
0
7.9K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan