Power bank mungkin telah menjadi salah satu aksesoris gadget yang wajib untuk dimiliki. Apalagi jika kamu sering melakukan traveling, dengan power bank tentunya akan sangat membantu sekali terutama untuk mengisi baterai gadget seperti smartphone dan kamera digital atau yang lainnya.

Sebenarnya tidak ada masalah untuk membawa power bank ke mana saja saat kita traveling. Namun belum lama ini kita dihebohkan dengan kejadian power bank yang terbakar saat disimpan di bagasi kabin penumpang pesawat maskapai China Southern Airlines. Hal ini tentu saja membuat panik seluruh penumpang yang ada di pesawat tersebut.

Untuk menghindari kejadian yang sama terjadi di dalam pesawat yang akan terbang dari bandara di Indonesia, maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan menerbitkan Surat Ederan (SE) terkait ketentuan membawa power bank dan juga baterai lithium cadangan ke dalam pesawat.

Pada artikel kali ini saya akan memberikan tips aman membawa power bank masuk ke dalam pesawat.

1. Ketahui Ketentuan Membawa Power Bank ke Dalam Pesawat

Ada 9 poin ketentuan yang harus kamu taati untuk membawa power bank ke dalam pesawat. Untuk poin-poinnya bisa kamu lihat pada gambar di bawah.




2. Jangan Gunakan Power Bank Saat Penerbangan

Melalui Surat Edaran di atas, Dirjen Perhubungan Udara meminta kepada seluruh maskapai penerbangan untuk memastikan bahwa power bank yang dibawa oleh penumpang dan personel pesawat udara tidak terhubung ke perangkat elektronik lain dan juga tidak melakukan pengisian baterai. Jadi kamu harus menaatinya, jangan gunakan power bank saat di dalam pesawat.

3. Isi Semua Baterai Gadget Sebelum Naik Pesawat

Seharusnya kamu sudah mengisi penuh semua baterai gadget yang kamu bawa sebelum naik pesawat. Atau jika mau menggunakan power bank untuk mengisi baterai gadget kamu, lakukan pada saat perjalanan ke bandara.

4. Bawa Power Bank yang Sesuai dengan Ketentuan

Menurut Surat Edaran dari Kemenhub, bahwa power bank yang bisa dibawa ke dalam pesawat adalah yang memiliki daya per jam (watt-hour) tidak lebih dari 100Wh. Jika lebih dari 100Wh dan masih di bawah 160Wh harus mendapatkan persetujuan dari maskapai untuk membawanya ke dalam pesawat. Untuk daya per jam di atas 160Wh dilarang sama sekali untuk dibawa masuk ke dalam pesawat. Jadi saran saya adalah membawa power bank di bawah 100Wh.

Lalu bagaimana mengetahui daya per jam?

Jika power bank kamu tidak mencantumkan detil mengenai daya per jam, bisa menghitungnya dari miliampere-hour (mAh).
Rumusnya adalah E = V x I. E = daya per jam, satuannya watt-hour (Wh). V = tegangan, satuannya adalah volt (V). I = arus, satuannya adalah ampere-hour (Ah). Karena biasanya power mencantumkan miliampere-hour (mAh), jadi harus dibagi 1000 untuk mendapatkan ampere-hour (Ah).

Misalnya, kamu punya power bank dengan kapasitas (arus) 12.000mAh dan voltase 5V.
Pertama hitung arus Ah-nya: 12000 / 1000 = 12.
Sekarang kita hitung Daya per jam dengan rumus E = V x I, maka 5 x 12 = 60Ah.

Semoga tips dari saya ini dapat membantu kamu.