Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI menyetujui usulan pemutusan internet pada jaringan telepon seluler saat Hari Raya Nyepi, 17 Maret 2018. Hal itu diungkap Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bali, I Nyoman Sujaya saat ditemui di Denpasar, Selasa (13/3). Sujaya mengatakan, saat Hari Raya Nyepi seluruh provider akan mematikan jaringan internet telepon genggam untuk wilayah Bali.

"Kominfo kemarin dengan mengundang PHDI, Kementerian Agama, dan semua operator seluler yang berbasis di daerah provinsi Bali. Pada intinya, semua pihak operator bisa menerima akan imbauan tersebut yang ada di poin 4. Terkait, dengan pemutusan internet di Provinsi Bali," ucapnya.

Kesepakatannya, jaringan internet yang diputus hanya telepon genggam saja. Untuk internet pelayanan publik atau objek-objek vital tetap seperti biasanya.

"Sedangkan, untuk internet yang pelayanan umum, ke objek-objek vital termasuk rumah sakit, bandara dan lainnya tetap berjalan seperti biasa," jelas Sujaya.

Sujaya melanjutkan, untuk teknis pemutusan jaringan internet di telepon seluler masih dibahas oleh operator atau provider. Karena, setiap operator masing-masing mempunyai sistem yang berbeda.

"Hari ini di Kominfo masing-masing operator akan mempresentasikan apa yang harus dilakukan pada saat itu. Tapi, pada intinya semua operator siap akan menindak lanjuti hal itu. Kemarin, semua sepakat termasuk asosiasi juga. Sudah bisa menerima dengan baik menyanggupi untuk memutus hubungan internet terkait Hari Raya Nyepi," ungkapnya.

Untuk waktu pemutusan internet dimulai pukul 06.00 Wita sampai keesokan harinya dengan jam yang sama. Selain itu dari pihak operator dan provider menyambut baik dengan keputusan tersebut.

"Hal itu juga disambut baik, tidak merasa dirugikan tapi kalau rugi materiil pasti ada. Tapi, dengan kepentingan kita bersama kita minta waktunya satu hari dan mereka siap," ucapnya.

Untuk sosialisasi terkait pemutusan internet tersebut, akan dilakukan oleh pihak Kominfo dengan memberikan surat edaran kepada provider dan seluruh masyarakat di Bali.

Lalu apa bedanya kalian dengan FPI yang sering kalian hina itu? Dasar iman tipis

Merdeka