Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

miesedaapsotoAvatar border
TS
miesedaapsoto
Arti Suksesku : Sembuh, Setelah 2 Tahun Melawan Jerawat
Arti Suksesku : Sembuh, Setelah 2 Tahun Melawan Jerawat

Hello emoticon-Blue Guy Smile (S),
Dalam rangka mengikuti event dari KaskusKreator dengan tema Ceritakan Sukses Menurut Agan, Raih Hadiah Jutaan Rupiah!.

Akhirnya, aku terpikir untuk menuliskan pengalaman pribadiku ini.

Arti suksesku ini memang sangat berbeda dengan thread-thread peserta lainnya, hehe. It's ok, yang penting, aku tetap bisa berbagi pengalaman dan juga tips kepada Kaskuser semua emoticon-Blue Guy Smile (S).

Jika kalian pernah atau sedang berjuang melawan jerawat maka sangat tepat sekali kalian datang ke thread ini.

Arti Suksesku : Sembuh, Setelah 2 Tahun Melawan Jerawat


Semua dimulai ketika aku bekerja di tempat kerjaku yang baru. Alhamdulillah, aku mendapatkan posisi yang cukup bagus untuk seseorang yang hanya berijazah SMK.

Beberapa hari bekerja di sana, supervisor dan seniorku mengomentari kedua pipiku yang dihiasi bintik-bintik merah jerawat dan hitam bekas jerawat.

Tak begitu banyak memang, tetapi letaknya menyebar di wajahku. Menurut mereka, hal itu kurang relevan untuk posisiku yang berhubungan langsung dengan banyak orang, terutama customer.

Mereka menasihatiku agar aku lebih peduli dan mulai melakukan perawatan wajah di salah satu dari beberapa klinik dokter kecantikan yang mereka rekomendasikan.

Spoiler for Berdiskusi dengan pasangan:


Sebelum mengambil keputusan, seperti biasa, aku selalu berdiskusi dahulu dengan pasangan. Setelah berdiskusi panjang x lebar x tinggi, Doi pun bersedia menjadi sponsor untuk perawatan wajahku emoticon-Wowcantik.

Di hari yang telah ditentukan, aku dan Doi mengunjungi sebuah klinik kecantikan milik seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang juga dinas di salah satu RS ternama di kotaku.

Aku memilih klinik tersebut karena reputasinya cukup bagus, kliniknya sudah lama berdiri, dan punya banyak cabang. Selain itu, lokasinya tidak begitu jauh dari rumahku.

Sepulangnya dari klinik, aku mendapatkan sepaket lengkap produk untuk perawatan wajah, yaitu sabun pencuci muka, toner, pelembab, krim siang, krim malam, dan sunblock.


Bulan ke-2 : Terlihat Hasil

Spoiler for Hasil Rutin:


Sudah 2 bulan, aku rutin menggunakan produk perawatan wajah dari dokter kulitku, kecuali ketiduran atau keletihan.

Aku juga rutin pergi ke klinik, 2-3 minggu sekali, untuk melakukan perawatan berupa facial yang bertunjuan untuk membersihkan komedo dan juga mencoba berbagai treatmentuntuk mencerahkan wajah dan menghilangkan bekas jerawat.

Akhirnya, aku mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, yaitu wajah cerah, bebas dari noda dan jerawat.

Para senior dan supervisorku memuji hasil perawatan wajahku. Tak sia-sia, uang dan waktu yang aku habiskan. Pikirku, waktu itu.


Bulan ke-6 : Mengurangi Durasi Perawatan

Spoiler for Waktunya Pengurangan:


Setelah perawatan rutin dan rajin bolak-balik klinik setiap 2-3 minggu sekali, aku pun merasa puas dengan hasilnya.

Oleh karena itu, di bulan ke-6, aku mulai mengurangi durasi facialdan treatment yang biasanya 2-3 minggu sekali menjadi 1 bulan sekali karena kondisi wajah sudah jauh membaik.

Namun, aku tetap rutin memakai seperangkat produk perawatan wajah dari dokterku.


Bulan ke-9 : Mengurangi Penggunaan Krim

Spoiler for Mengurangi Penggunaan Krim:


Di bulan ke-9, aku mulai berpikir untuk berhenti menggunakan krim dan rangkaian produk perawatan wajahku karena Kondisi wajah sudah bersih, cerah, dan kinclong.

Untuk itu, aku mulai mengurangi pemakaiannya secara perlahan-lahan, seperti penggunaan krim yang seharusnya 2x sehari menjadi 1x sehari. Lalu, 2 hari sekali, 3 hari sekali hingga akhirnya, aku berhenti total di bulan ke-12.


Bulan ke-6 Setelah Berhenti : Kondisi Wajah Masih Baik-Baik Saja

Spoiler for Masih Baik-Baik Saja:


6 bulan setelah berhenti total dari produk perawatan wajahku, kondisi wajahku tetap baik-baik saja. Tak ada suatu perubahan pun.

Aku sangat enjoydengan kondisi kulitku, tak ada lagi bolak-balik klinik, tak ada lagi ritual ribet step by step menggunakan produk seperti sebelumnya.


Bulan ke-9 Setelah Berhenti : Muncul Tanda-Tanda Ketergantungan Krim

Spoiler for Tanda-Tanda Ketergantungan Krim:


• Rebound Effect

9 bulan setelah berhenti, kulit saya mulai mengalami rebound, yaitu efek yang muncul setelah berhenti menggunakan produk wajah dalam jangka waktu tertentu.

Diakibatkan kondisi kulit yang 'ngambek' alias bentuk 'protes' si kulit karena tidak mendapat 'asupan' dari produk yang biasa dipakai.

Pada kondisi ini, biasanya kulit akan kembali ke kondisi semula, seperti sebelum tersentuh krim dan perawatan dari dokter kulit.


• Bruntusan

Setelah mengalami rebound, kulitku mulai ditumbuhi jerawat kecil yang berwarna kemerahan. Awalnya hanya sedikit. Namun, lama-kelamaan menjadi banyak dan menyebar di seluruh permukaan wajah.

Awalnya, aku sama sekali tidak mengerti dengan kondisi wajahku itu dan menganggapnya sebagai masalah hormon biasa.

Namun, setelah hampir setengah tahun menderita karena beruntusan. Aku pun memutuskan untuk kembali ke klinik kecantikanku dulu.

Setibanya di sana, dokter menyarankanku untuk melakukan facial. Di pencet-pencet lah beruntusanku itu oleh terapisnya. Jangan tanya, betapa menderitanya diriku saat terapis memencet-mencet wajahku.

Jangankan saat beruntusan, ketika kulitku hanya bermasalah dengan komedo saja setiap di facialrasanya sakit minta ampun. Apa lagi ketika beruntusan emoticon-Frown.

Tapi, demi mengembalikan kondisi kulitku, aku terpaksa menahan sakitnya di facial saat itu. Ya, kawan. Beauty is pain!.

Sejak itu, aku mulai rutin melakukan facial and treatment lagi, termasuk menggunakan kembali krim beserta rangkaian produk yang selama ini telah aku tinggalkan.


• Breakout

Beberapa bulan kemudian, beruntusan diwajahku berubah menjadi jerawat menyerupai bisul kecil dengan kulit kemerahan, berisi nanah, gatal, nyeri, pembengkakan, dan peradangan.

Hah! Lengkap sudah penderitaanku emoticon-Hammer (S).

Setiap malam, wajahku terasa gatal. Ingin sekali aku menggaruk-garuk wajah dengan kuku-kuku panjangku.

Aku juga jadi kurang tidur karena saat permukaan kulit wajahku terkena permukaan sarung bantal atau helaian rambutku sendiri, wajahku seketika terasa gatal luar biasa hingga aku terbangun dari tidur untuk menggaruk-garuk sedikit wajahku sambil menangis.

Pokoknya, sejak kejadian itu, aku menangis minimal dua kali sehari, yaitu saat rasa gatal di wajah membangunkan tidurku dan saat melihat wajah doiku karena feeling guilty.

Ya, aku sangat merasa bersalah dengan si Doi. Sudah banyak dana yang ia gelontorkan untuk perawatan wajahku sebelumnya. Namun, malah wajahku jadi buruk rupa. Mau tak mau, doi harus mengeluarkan dana lagi untuk kesembuhan wajahku.


Mencoba Klinik Kecantikan Lain

Melihat tidak adanya peningkatan di klinik langgananku, yang ada malah tambah parah. Aku dan doi pun pergi ke klinik lain yang direkomendasikan oleh orang terdekatku.

Setidaknya, aku telah bergonta-ganti empat klinik kecantikan dokter kulit. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan sama sekali. Awalnya, membaik, tapi kemudian jerawat kembali lagi, wajah hancur lagi.


Merasa Terpuruk

Spoiler for Merasa Terpuruk:


Aku merenungi nasib. Akibat kondisi wajah yang sangat buruk, gatal-gatal, bernanah, dan sedikit berbau tak sedap. Aku jadi tidak bisa melamar pekerjaan baru.

Sebab, sebelum jerawat itu datang, aku memang belum lama resign dari pekerjaan lamaku.

Selain itu, aku juga jadi minder keluar rumah karena setiap bertemu tetangga dan teman-teman, orang lain pasti akan mulai kepodan nyinyir dengan kondisi wajahku.


Semakin Mendekatkan Diri Kepada-Nya

Spoiler for Mendekatkan Diri:


Aku selalu yakin bahwa rahmat Allah selalu bersamaku. Setiap hari, tiada letih, aku shalat wajib, dan shalat malam, berdoa, berikhtiar, dan meminta doa dari mamaku untuk kesembuhan wajahku.

Aku memang sudah beribadah sebelum penyakit ini menimpa wajahku. Namun, aku semakin rajin beribadah setelah ini menimpaku.

Aku memohon ampunan atas segala dosa-dosaku. Aku tidak bermaksud buruk dengan menceritakan semua ini karena kenyataannya ini lah yang terjadi pada diriku waktu itu.


Ternyata, Aku Ketergantungan Krim Dokter

Spoiler for Ketergantungan Krim Dokter:


1 tahun setengah, aku bergulat dengan penyakitku ini. Akhirnya, aku mengetahui penyebab hancurnya wajahku ini.

Ternyata, ini adalah apa yang disebut dengan ketergantungan krim perawatan dokter.

Mengetahui secara pasti tentang kondisi kita yang sesungguhnya akan membantu kita mengambil tindakan yang tepat!.

Aku sangat kecewa karena dari sekian banyak dokter yang aku temui, tak ada satu pun yang mau terbuka tentang kondisi wajahku ini.

Mereka, para dokter-dokter itu hanya beralasan bahwa wajahku yang rusak ini adalah faktor hormon, salah makan, alergi, dan sebagainya.

Padahal, aku selalu menjelaskan kronologinya kepada setiap dokter yang aku temui bahwa kondisi wajahku ini bermula setelah 9 bulan berhenti menggunakan krim wajahku.

Entah, apa alasan para dokter itu sehingga mereka tidak pernah menyinggung istilah rebound, breakout, ketergantungan, dll. Di sesi konsultasiku.

Aku sendiri mengetahui istilah-istilah tersebut setelah berselancar ke berbagai artikel, blog, dan forum kecantikan yang membahas permasalahan yang sama dengan yang sedang ku hadapi.


Mempelajari Apa yang Boleh dan Tidak Boleh

Spoiler for Apa yang Boleh dan Tidak Boleh:


Berbekal pengetahuan dari hasil berselancar di Internet. Aku pun mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada kondisi wajah sepertiku yang super sensitif.

Aku juga sempat flashbackke masa laluku, masa dimana para dokter di klinik kecantikan itu malah menyuruhku facial yang seharusnya sangat tidak boleh untuk kondisi wajahku.

Coba kalian bayangkan, wajahku bernanah, merah, gatal-gatal, dan meradang, malah di suruh facial, dipencet-pencet? Semua klinik yang aku datangi pasti memintaku untuk melakukan facial.

Padahal, hal itu bisa memicu kelenjar di wajah sehingga memperparah kondisi wajahku.


Perang Melawan Jerawat Dimulai!

Spoiler for Perang Melawan Jerawat:


Sekali lagi, berbekal pengetahuan dari hasil berselancar di Internet. Saya pun mengambil beberapa langkah untuk melawan jerawat secara otodidak tanpa bantuan dokter kulit lagi.

Berikut ini penjabarannya :


• Melakukan Detoksifikasi

Detoksifikasi adalah membuang racun dari dalam tubuh. Menurutku, hal ini ada benarnya. Selama 1 tahun, aku mengoleskan berbagai krim di wajah. Tentunya, krim tersebut mengandung berbagai bahan kimia.

Untuk memperoleh kemenangan melawan jerawat, aku harus membasmi dari akarnya, yaitu membuang racun krim dari tubuhku.

Beberapa cara yang rutin aku lakukan untuk detoksifikasi saat itu adalah :
- Rajin makan sayur dan buah-buahan
- Mengkonsumsi salah satu suplemen yang mengandung ekstraksi dari sayur dan buah-buahan
- Mengkonsumsi salah satu suplemen yang diklaim dapat membuang racun logam berat dan radikal bebas dari tubuh
- Rajin olahraga
- Rajin menguapi muka dengan air hangat

Beberapa hal tersebut rutin aku lakukan -+ 6 bulan. Hasilnya memang tidak instan, jerawat tidak sembuh, tapi kulit wajah tidak kusam lagi, kulit tubuh lebih segar, dan badan terasa lebih sehat.


• Mengobati Jerawat dengan Produk Skincare Korea dan USA

Dengan pertimbangan yang sangat matang dan hati-hati serta mengecek semua ulasan dari jagat internet.

Akhirnya, aku memutuskan untuk menggunakan beberapa produk dari Korea dan USA yang aku beli secara online.

Hasilnya... SUKSES!. Alhamdulillah, produk yang aku beli memberikan efek yang positif. Kondisi wajahku membaik sekitar 70%. Jerawatnya mengering, termasuk nanahnya.

Memang benar, seperti banyak artikel yang aku baca, produk tidak akan bekerja dengan sempurna apabila di tubuh si pengguna masih banyak mengandung racun dari bahan kimia.

Memang, skincare yang ku gunakan itu juga mengandung bahan kimia, tetapi banyak yang mengatakan bahwa produk tersebut tidak menyebabkan ketergantungan. Artinya, setelah lepas, wajah akan tetap aman-aman saja.

Produk tersebut aku gunakan +- 4 bulan. Setelah itu, aku menghentikan penggunaannya, tetapi secara perlahan. Sebab, selain takut ketergantungan, jerawat baru juga tetap berdatangan.

Selain itu, kulit wajahku tetap saja gatal-gatal. Entah apa penyebabnya, mungkin karena sebelumnya wajahku berjerawat nanah selama 1 tahun setengah. Namun, kondisi wajah sudah jauh membaik.


• Tetap Melanjutkan Detoksifikasi

Setelah aku berhenti menggunakan skincare korea dan USA, aku tetap melakukan detoksifikasi. Sebab, kedua produk tersebut juga mengandung bahan kimia.


• Menggunakan Produk Lokal

Masih berdasarkan hasil ngubek-ngubek di internet, aku menemukan berbagai ulasan positif tentang 2 produk lokal, yaitu masker wajah dan soda kue.

Ajaibnya, masker wajah yang harganya tak sampai 30ribuan itu mampu menghilangkan gatal-gatal di kulit wajahku yang telah ku derita hampir 2 tahun.

Padahal, skincare luar dan obat dokter yang mahal pun tak mampu menyembuhkannya.

Setelah 2 bulan menggunakan masker tersebut, kondisi wajahku semakin membaik. Aku pun memutuskan untuk menggunakan soda kue untuk mengatasi jerawat dan bekas jerawat.

Hasilnya? Yup, cukup sukses. Kulitku tidak kusam lagi dan menjadi lebih cerah. Jerawatnya memang masih ada, tapi lebih kalem dan berkurang.


Kondisi Kulitku Sekarang

Hingga saat ini, alhamdulillah kondisi wajahku sangat baik. Jerawat hanya muncul ketika aku lagi banyak pikiran atau ketika lagi haid.

Spoiler for Kondisi Kulitku Sekarang:


Memang, pasca mengalami jerawat selama 2 tahun, di wajahku timbul scars ( jaringan parut/lubang-lubang bekas jerawat), tapi tidak banyak. Maklum saja, dulu segala jenis jerawat nangkring di wajahku.


Hikmah Kejadianku

Spoiler for Anugerah Terindah :


Pastinya, setiap kejadian ada hikmahnya. Begitu juga dengan kejadianku ini.

Aku bersyukur bisa lepas dari keadaan kondisi wajah yang sangat sulit selama 2 tahun. Baru kali itu, aku merasa sangat hopeless.

Namun, setelah semua itu. Aku bersyukur. Aku bisa lepas dari krim perawatan dokter di usiaku yang masih muda.

Tak terbayangkan, berapa banyak kimia yang masuk ke dalam tubuhku jika aku masih menggunakan krim-krim tersebut hingga saat ini.

Aku juga bisa melihat kesetiaan pasanganku. Ya, dia tetap tinggal di sisiku, meskipun wajahku dulu pernah buruk rupa.

Selain itu, aku juga tidak perlu lagi menghabiskan uang dan waktuku untuk perawatan. Sebab, aku telah melatih kulitku untuk 'tahan banting'.

Sekarang, aku bisa menggunakan sabun pencuci muka merek apapun tanpa alergi ataupun reaksi ketidak cocokan, bahkan mencuci muka dengan sabun mandi sekalipun sering ku lakukan.

Untuk masalah perawatan kulitku, sekarang aku hanya rajin melakukan uap muka dengan air hangat dan maskeran wajah. Aku juga jarang ber- make up.

So, girls!Hargain kulit wajahmu mulai dari sekarang dan bersyukur lah. Hati-hati juga dengan apapun yang kamu pakai di kulitmu ya. Semoga apa yang saya alami ini, bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.


Quote:
Diubah oleh miesedaapsoto 18-03-2018 22:51
0
11.5K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan