- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jejak Hari Darmawan, Tak Pernah Menyesal Jual Matahari ke Lippo Group


TS
XinHua.News
Jejak Hari Darmawan, Tak Pernah Menyesal Jual Matahari ke Lippo Group
Pahit dan manis pernah dirasakan Hari Darmawan ketika mendirikan Matahari Department Store. Dari sebuah toko kecil dengan keuangan pas-pasan di Pasar Baru, Jakarta, Matahari mencapai masa keemasan pada kurun 1980-1990-an.
Kegemilangan bisnis Matahari Department Store pun mengerek Hari ke tangga kesuksesan. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan dari 12 bersaudara ini bahkan dinilai menjadi pengusaha ritel paling berpengaruh di Indonesia. King of retail, julukan yang disematkan padanya.
Dengan gerai yang menggurita di berbagai kota, Matahari Department Store melenggang sebagai market leader. Apalagi perusahaan itu juga dibawanya ke lantai Bursa Efek Jakarta pada 18 Desember 1992. Matahari ibarat tambang emas bagi Hari.
Yang tak disangka kemudian adalah datangnya Lippo Group untuk mengambil alih Matahari pada 1996. Rencana penjualan Matahari ini pun menjadi berita besar sekaligus mengundang keheranan publik.
Sebagian besar bertanya-tanya, mengapa Hari melepas bisnis yang memberikannya kesuksesan? Sebagian lain mempertanyakan, mengapa dia tak mewariskan ke anak-anaknya sebagaimana dilakukan pengusaha lain? Berbagai rumor sempat mengemuka terkait aksi korporasi ini.
Salah satu kabar yang beredar menyebutkan, Hari menerima tawaran pinjaman dari bos Lippo Group Mochtar Riady pada 1993. Dari utang-piutang itulah Hari akhirnya tak bisa menolak ketika Lippo ingin mengambil alih.
Namun dia menepis semua spekulasi yang berkembang. Pria bershio naga ini menegaskan bahwa keputusan untuk melego Matahari Department Store berdasarkan pertimbangan timing yang dianggapnyan tepat.
Hari memprediksi akan datang krisis yang membawa kehancuran ekonomi Indonesia. Perkiraan itu menjadi kenyataan. Setahun setelah Matahari dijual, krisis ekonomi dan politik menghantam Tanah Air. "Saat itu ada bakar-bakaran dan penjarahan. Jadi ini saya anggap sebuah mukjizat,” ucap Hari dikutip dari majalah Fortune Indonesia edisi 1 Mei 2011, Sabtu (10/3/2018).
Alasan lain yang membuatnya melepas Matahari ke Lippo Group adalah faktor keluarga. Ketika itu istri dan anak bungsunya sakit sehingga butuh perhatian lebih. Faktor lain terkait suksesi. Hari mengaku sebenarnya ingin meneruskan Matahari ke anak-anaknya. Namun mereka dianggap belum siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
Mengenai isu dirinya dipecundangi Lippo Group, Hari tegas menyangkal. Menurutnya, penjualan Matahari tidak atas dasar keterpaksaan. “Saya yang menawarkan kepada dia. Ini keinginan dua belah pihak yang menghasilkan sebuah good deal,” katanya dalam wawancara itu.
Hari mengaku tidak pernah menyesal melepas Matahari. Pendiri Hari Darmawan Corporation ini justru lebih tidak menyesal lagi ketika mengetahui bisnis Matahari terus berkembang. "Berarti visi saya kuat," katanya.
Hari kini telah tiada. Sang legenda itu ditemukan tewas usai mengalami kecelakaan di kawasan Taman Wisata Matahari, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
Menurut informasi yang dihimpun iNews.id, operasi tim SAR menemukan Hari dalam keadaan meninggal di Sungai Ciliwung sekitar wilayah Lokawiratama Hankam pada pukul 6.30 WIB. Dia sebelumnya dinyatakan hilang di vilanya sekira pukul 21.30 WIB, Jumat 9 Maret 2018.
Suasana haru mewarnai Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, tempat terakhir mendiang Hari Darmawan disemayamkan sebelum dibawa ke Bali. Pukul 16.00 WIB, jenazah diberangkatkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jenazah dibawa ke Bali karena di sana istri dan anak-anaknya tinggal.
http://www.inews.id/news/read/jejak-...ke-lippo-group
tak pernah gan
Kegemilangan bisnis Matahari Department Store pun mengerek Hari ke tangga kesuksesan. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan dari 12 bersaudara ini bahkan dinilai menjadi pengusaha ritel paling berpengaruh di Indonesia. King of retail, julukan yang disematkan padanya.
Dengan gerai yang menggurita di berbagai kota, Matahari Department Store melenggang sebagai market leader. Apalagi perusahaan itu juga dibawanya ke lantai Bursa Efek Jakarta pada 18 Desember 1992. Matahari ibarat tambang emas bagi Hari.
Yang tak disangka kemudian adalah datangnya Lippo Group untuk mengambil alih Matahari pada 1996. Rencana penjualan Matahari ini pun menjadi berita besar sekaligus mengundang keheranan publik.
Sebagian besar bertanya-tanya, mengapa Hari melepas bisnis yang memberikannya kesuksesan? Sebagian lain mempertanyakan, mengapa dia tak mewariskan ke anak-anaknya sebagaimana dilakukan pengusaha lain? Berbagai rumor sempat mengemuka terkait aksi korporasi ini.
Salah satu kabar yang beredar menyebutkan, Hari menerima tawaran pinjaman dari bos Lippo Group Mochtar Riady pada 1993. Dari utang-piutang itulah Hari akhirnya tak bisa menolak ketika Lippo ingin mengambil alih.
Namun dia menepis semua spekulasi yang berkembang. Pria bershio naga ini menegaskan bahwa keputusan untuk melego Matahari Department Store berdasarkan pertimbangan timing yang dianggapnyan tepat.
Hari memprediksi akan datang krisis yang membawa kehancuran ekonomi Indonesia. Perkiraan itu menjadi kenyataan. Setahun setelah Matahari dijual, krisis ekonomi dan politik menghantam Tanah Air. "Saat itu ada bakar-bakaran dan penjarahan. Jadi ini saya anggap sebuah mukjizat,” ucap Hari dikutip dari majalah Fortune Indonesia edisi 1 Mei 2011, Sabtu (10/3/2018).
Alasan lain yang membuatnya melepas Matahari ke Lippo Group adalah faktor keluarga. Ketika itu istri dan anak bungsunya sakit sehingga butuh perhatian lebih. Faktor lain terkait suksesi. Hari mengaku sebenarnya ingin meneruskan Matahari ke anak-anaknya. Namun mereka dianggap belum siap melanjutkan estafet kepemimpinan.
Mengenai isu dirinya dipecundangi Lippo Group, Hari tegas menyangkal. Menurutnya, penjualan Matahari tidak atas dasar keterpaksaan. “Saya yang menawarkan kepada dia. Ini keinginan dua belah pihak yang menghasilkan sebuah good deal,” katanya dalam wawancara itu.
Hari mengaku tidak pernah menyesal melepas Matahari. Pendiri Hari Darmawan Corporation ini justru lebih tidak menyesal lagi ketika mengetahui bisnis Matahari terus berkembang. "Berarti visi saya kuat," katanya.
Hari kini telah tiada. Sang legenda itu ditemukan tewas usai mengalami kecelakaan di kawasan Taman Wisata Matahari, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
Menurut informasi yang dihimpun iNews.id, operasi tim SAR menemukan Hari dalam keadaan meninggal di Sungai Ciliwung sekitar wilayah Lokawiratama Hankam pada pukul 6.30 WIB. Dia sebelumnya dinyatakan hilang di vilanya sekira pukul 21.30 WIB, Jumat 9 Maret 2018.
Suasana haru mewarnai Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, tempat terakhir mendiang Hari Darmawan disemayamkan sebelum dibawa ke Bali. Pukul 16.00 WIB, jenazah diberangkatkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jenazah dibawa ke Bali karena di sana istri dan anak-anaknya tinggal.
http://www.inews.id/news/read/jejak-...ke-lippo-group
tak pernah gan


nona212 memberi reputasi
1
6.3K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan