JAKARTA, NNC - Ada sejumlah rencana yang dipaparkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam konsep penataan Jalan Sudirman-Thamrin. Salah satunya adalah membangun kios-kios yang berjualan koran atau majalah di trotoar sepanjang jalan tersebut.

Rencana Anies ini mengundang tanya banyak pihak, termasuk pengamat Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga. Ia menduga, pengadaan kios koran adalah cara halus Pemprov DKI untuk memfasilitasi Pedagang Kaki Lima berjualan di trotoar.

"Penambahan fasilitas kios patut dipertanyakan. Kios ini untuk jualan koran? Apa masih ada kios koran bertahan di era digital seperti sekarang? atau ini kios untuk jual beli makanan dan minuman?" kata Nirwono kepada wartawan, Kamis (8/3/2018).

"Bukankah ini bentuk resmi dari PKL? apakah ini tidak melanggar UU 22/2009 tentang lalin dan angkutan jalan dan perda No 8/2007 tentang ketertiban umum?" sambungnya.

Karenanya, menurut Nirwono, jika Pemprov DKI ingin memfasilitasi PKL, sebaiknya ditempatkan halte bus Transjakarta dan ruang stasiun bawah tanah MRT, bukan berjualan di trotoar.

"Kalau mau jual makanan minuman masih menggunakan ruang tunggu di halte bus Transjakarta dan ruang stasiun bawah tanah, MRT. Fokuskan saja trotoar hanya untuk pejalan kaki dengan aman dan nyaman," tutupnya.

Sebelumnya Anies Baswedan menegaskan, PKL tidak diizinkan berjualan setelah jalan dan trotoar Sudirman-Thamrin ditata."Trotoar sepanjang Sudirman-Thamrin bukan tempat berjualan pedagang kaki lima. Di sini tempat untuk para pejalan kaki. Titik. Tidak ada yang lain," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Sementara untuk pedagang yang selama ini berjualan di kawasan tersebut, akan dipindahkan ke belakang gedung-gedung yang berada di sekitar lokasi.

"Di wilayah belakang gedung-gedung, di samping kanan kiri gedung tetapi bukan di depan gedung dan di samping kanan kiri jalan Sudirman," paparnya.

Meski melarang PKL, namun Anies Baswedan mengungkapkan, pihaknya akan membangun kios-kios yang berjualan koran atau majalah di trotoar sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Hal ini disebut penunjang para pejalan kaki yang berlalu-lalang di kawasan itu.

"Jadi kemungkinan besar seperti majalah, koran. Jadi kios-kiosnya itu bukan kios makanan jualan, tidak. Tapi kios penunjang yang memang relevan dengan kegiatan di tempat itu (seperti) penjualan kartu Transjakarta," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.



Reporter : Adiel Manafe
Editor : Firman Qusnulyakin


http://www.netralnews.com/news/megap...s.koran.di.tro