Washington - Ribuan guru di Virginia Barat, Amerika Serikat telah melakukan aksi mogok mengajar selama tujuh hari berturut-turut. Sekolah-sekolah pun diliburkan. Bahkan aksi mogok ini tampaknya akan terus berlangsung karena Senat negara bagian tersebut menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai kenaikan gaji para guru.

Para guru di Virgnia Barat telah mogok mengajar sebagai bentuk protes atas gaji mereka, yang termasuk di antara yang terendah di Amerika Serikat. Mereka juga memprotes meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan kenaikan gaji yang hanya dua persen untuk tahun depan, setelah empat tahun tak pernah mendapat kenaikan.

Semua sekolah publik terus ditutup selama aksi mogok berlangsung. Gubernur Virginia Barat, Jim Justice dan para pemimpin serikat kerja telah melakukan negosiasi dan akhirnya menyepakati kenaikan gaji 5 persen. Seharusnya dengan kesepakatan ini, aksi mogok akan berakhir dan para guru pun bisa kembali mengajar.


Namun, para Senator Partai Republik yang menjadi mayoritas di Senat Virginia Barat pada Jumat (2/3) waktu setempat menolak kenaikan tersebut. Alasannya, negara bagian tak punya dana untuk membayar kenaikan gaji tersebut.

"Kita tak bisa terus menghabiskan uang yang tidak kita punya atau menulis cek yang tak bisa kita cairkan," cetus Senator Mitch Carmichael, selaku presiden Senat Virginia Barat seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (3/3/2018).

Atas penolakan Senat ini, Gubernur Virginia Barat akan menemui para pemimpin Senat untuk membujuk mereka agar menyetujui RUU kenaikan gaji yang telah disepakati, sehingga aksi mogok guru pun bisa berakhir.

Dilaporkan bahwa gaji tahunan rata-rata guru yang bekerja di Virginia Barat adalah sekitar US$ 33 ribu. Jumlah ini merupakan salah satu angka gaji terendah di seluruh Amerika Serikat. khir.
https://news.detik.com/internasional...mogok-mengajar