- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sindir Sekjen PSI, Mustofa: Belajar Kencing Lurus Dulu


TS
karlktarn
Sindir Sekjen PSI, Mustofa: Belajar Kencing Lurus Dulu

Quote:
VIVA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon dan Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni berdebat soal isu penyebaran hoaks dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne. Perdebatan keduanya menarik perhatian.
Aktivitas muda Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, ikut mengomentari perdebatan keduanya. Namun, ia cenderung membandingkan antara Fadli Zon dengan Toni.
"Pak Fadli Zon ini, Gerindra berdiri 2008. Sedangkan PSI baru berdiri 2014. Masih newbie ini. Ya saya bilang, kalau di Twitter, kamu belajar kencing lurus dulu. Baru kritik Fadli Zon. Itulah hukum di Twitter," kata Mustofa dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa malam, 6 Maret 2018.
Mustofa menyindir Toni yang masih baru namun berani mengajari dan mengkritik Fadli yang dinilainya lebih senior.
"Kalau Anda masih 0 follower, ngritik yang senior di Twitter, kamu belajar kencing lurus dulu. Baru kemudian kritik senior yang follower-nya besar. Di Twitter ya. Kalau di sini saya enggak berani (nasihati)," tutur Mustofa.
Perdebatan Fadli dengan Toni diawali pernyataan Sekjen PSI tersebut yang menyinggung peran partai oposisi. Dari sudut pandangnya, partai oposisi yang ada tak bisa memberikan program alternatif berkualitas untuk menandingi pemerintahan Joko Widodo.
Mendengar pernyataan Toni, Fadli pun protes. Sebab, arah pembicaraan Toni tak sesuai dengan tema acara ILC terkait hoax. Apalagi, Fadli hadir kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR, bukan elite Gerindra. Protes ini didengarkan presenter ILC Karni Ilyas yang kemudian meminta Toni agar fokus bicara hoax.
Namun, pernyataan Toni kembali membuat Fadli geram ketika menyinggung tak ada ujaran kebencian mengandung hoax yang dilakukan Ananda Sukarlan. Perdebatan kembali terjadi karena Fadli tak terima. Pasalnya, baik cuitan Ananda Sukarlan dan Toni di Twitter menurutnya sudah memfitnah serta merugikan dirinya sebagai Wakil Ketua DPR.
Aktivitas muda Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, ikut mengomentari perdebatan keduanya. Namun, ia cenderung membandingkan antara Fadli Zon dengan Toni.
"Pak Fadli Zon ini, Gerindra berdiri 2008. Sedangkan PSI baru berdiri 2014. Masih newbie ini. Ya saya bilang, kalau di Twitter, kamu belajar kencing lurus dulu. Baru kritik Fadli Zon. Itulah hukum di Twitter," kata Mustofa dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa malam, 6 Maret 2018.
Mustofa menyindir Toni yang masih baru namun berani mengajari dan mengkritik Fadli yang dinilainya lebih senior.
"Kalau Anda masih 0 follower, ngritik yang senior di Twitter, kamu belajar kencing lurus dulu. Baru kemudian kritik senior yang follower-nya besar. Di Twitter ya. Kalau di sini saya enggak berani (nasihati)," tutur Mustofa.
Perdebatan Fadli dengan Toni diawali pernyataan Sekjen PSI tersebut yang menyinggung peran partai oposisi. Dari sudut pandangnya, partai oposisi yang ada tak bisa memberikan program alternatif berkualitas untuk menandingi pemerintahan Joko Widodo.
Mendengar pernyataan Toni, Fadli pun protes. Sebab, arah pembicaraan Toni tak sesuai dengan tema acara ILC terkait hoax. Apalagi, Fadli hadir kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR, bukan elite Gerindra. Protes ini didengarkan presenter ILC Karni Ilyas yang kemudian meminta Toni agar fokus bicara hoax.
Namun, pernyataan Toni kembali membuat Fadli geram ketika menyinggung tak ada ujaran kebencian mengandung hoax yang dilakukan Ananda Sukarlan. Perdebatan kembali terjadi karena Fadli tak terima. Pasalnya, baik cuitan Ananda Sukarlan dan Toni di Twitter menurutnya sudah memfitnah serta merugikan dirinya sebagai Wakil Ketua DPR.
Partai PSI partai milenial

0
5K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan