zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
PERSIAPAN KEK BATAM: Pemerintah Kebut 7 Infrastruktur Senilai Rp 91,96 Triliun
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP PBPB Batam merilis progres rencana perubahan status Batam dari free trade zone (FTZ) menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

Kepala BP PBPB Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, untuk memenuhi syarat KEK tersebut pihaknya tengah mengebut pembangunan tujuh infrastruktur dengan investasi Rp91,96 triliun. Adapun tiga proyek prioritas yakni Bandara Hang Nadim, proyek air baku, dan Pelabuhan Batu Ampar.

"Kalau proyeksi waktu kami kira sekitar 3 tahun ke depan transisi Batam menjadi KEK ini akan selesai," katanya, Selasa (6/3).

Lukita mengemukakan ke depan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian lembaga terkait, Ditjen Bea dan Cukai, Perhubungan Laut dan pihak yang beroperasi di Batam, seperti Badan karantina dan BPOM guna mempercepat proses ini.

Sementara itu, ketujuh proyek infrastruktur yang ditujukan memenuhi pengembangan KEK Batam tersebut yakni, pertama Bandara Hang Nadim yang nilai investasinya Rp2,7 triliun dengan skema pendanaan Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Pembangunan ditargetkan pada 2019 untuk terminal II dan terminal kargo.

Kedua, air baku atau WTP Tembesi dengan biaya investasi Rp4 miliar dengan skema KPBU. Ketiga, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dengan investasi Rp2,16 triliun. Skema pendanaan penugasan BP Batam bekerja sama dengan konsorsium PT Pelindo I (Persero). Target konstruksi 2019 dan target operasi pada 2021.

Keempat, pembangunan proyek rumah susun yang dibutuhkan kurang lebih 300 tower dengan tinggi 10 lantai dengan desain rusunami. Estimasi nilai investasi ini Rp7,2 triliun.

"Mengingat tingginya arus urbanisasi di Batam dan kawasan ini berbentuk pulau sehingga tidak memiliki penyangga kami sudah membatasi untuk pembangunan rumah tapak, ke depan arahnya akan vertikal," ujarnya.

Kelima, pengembangan proyek Tanjung Sauh Container Port Project dengan nilai investasi US$4 miliar atau Rp53,6 triliun (dengan rata-rata kurs Rp13.400). Skema pendanaan bisa dengan APBN, KPBU, atau swasta dengan kompensasi. Target konstruksi 4 tahun sebelum pelabuhan Batu Ampar mencapai full capacity.

Keenam, pengembangan proyek jembatan Batam-Bintan dengan investasi Rp13 triliun. Skema pendanaan belum ditetapkan tetapi dibuka opsi dengan APBN, KPBU, dan swasta dengan kompensasi. Target konstruksi pada 2019 dan target operasi 2023.

Ketujuh, pembangunan LRT Batam dengan investasi Rp12,9 triliun. Skema pendanaan bisa dengan KPBU. Target konstruksi 2023 dan target operasi pada 2025.


http://industri.bisnis.com/read/2018...p9196-triliun-

kebut gan
-1
701
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan