- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fenomena Warung Mart


TS
nitadanie
Fenomena Warung Mart
Quote:
Assalamualaikum Agan dan Sista semua



Banyak banget perubahan yang terjadi di kampung Ane, selama beberapa tahun terakhir. Dan semua perubahan itu membikin ane bilang "waw" dan geleng-geleng kepala saat melihatnya. Yang dulunya cuman sepetak kandang kambing, sekarang udah berevolusi jadi sebuah rumah yang kokoh. Pohon jambu tempat Ane gelayutan waktu kecil sama teman-teman, sekarang uudah ditebang dan kayunya sudah berubah jadi kerangka atap mushola. warung kecil di pinggir jalan juga, sekarang sudah berubah menjadi dua minimarket yang letaknya saling berhadapan di sebrang jalan. dan masih beraneka macam lagi perubahan di kampung ane yang tentunya menjadi semakin baik dan maju.
Banyak kemudahan yang ane rasakan dari perubahan ini. misalnya, dulu ane mesti berdiri lama-lama di pinggir jalan nungguin angkot kalo mau belanja ke Pasar (dulu angkot masih jarang"di banding sekarang) .
kalo Sekarang cukup jalan sedikit dari rumah, ane sudah bisa berbelanja di tempat yang bersih, ber-AC dan dgn pelayanan yang ramah. Nggak ada becek, debu, keringet, bau.
hal yang begitu menarik. jangankan cuma belanja, beli sebotol air mineral seharga Rp.2.500 aja, Ane sudah bisa mendapatkan kata selamat datang, senyum, dan ucapan terima kasih dari Kasir dari pramuniaga yang cucok-cucok, dan unyu-unyu di sana. jadi nggak heran kalau saya dan banyak orang merasa lebih nyaman belanja di minimarket dari pada di warung yang pelayan warungnya saja udah bersungut manyun dan bermuka masam sebelum ane bilang mau beli apa.

Itulah kabar baiknya dari perubahan ini. kabar buruknya, gimana dengan nasib pemilik warung itu? dia kalah saing, dan terpaksa harus gulung tikar. bukan hanya dia banyak pemilik warung lain juga sudah tutup. dan tinggal hanya beberapa yang masih tetap bertahan.
Sungguh memprihatinkan. selain karena kalah saing, ada faktor lain yang mempengaruhinya. yaitu kebiasaan ibu-ibu di kampung saya yang berhutang kemudian bayarnya nyicil. Pastinya membikin warung-warung kehabisan modal. dan terpaksa mereka minjem uang ke Bank keliling yang bunga nya juga lumayan.
Lalu apa yang terjadi setelah itu? alih-alih bisa terkumpul modal kembali, keuntungan harian mereka yang cuma nol koma sekian persen malah di pakai untuk menyicil hutang mereka ke mas-mas penagih Bang keliling. belum lagi pengutang yang setiap harinya selalu ada.
Lalu bagaimana ini? dikampung saya mayoritas adalah petani musiman, yg mendapat uang saat panen tiba. dan membayar hutangpun mesti nunggu panen. Lalu pedagang kecil yang gulung tikar karna kehabisan modal dan kalah saing dengan mini market itu, nggak bisa bertindak apa-apa, di tambah lagi pemerintah yang membiarkan dan tidak membatasi para mini market itu merambat seperti jamur di setiap sudut pemukiman.
Bahkan mereka cuek dan pura-pura tidak melihat para pedagang kecil, juga nggak sedikit masyarakat yang dengan senang hati menerima kehadiran mini market yang memang memberikan banyak kenyamanan dan kemudahan untuk belanja
Semua seperti lingkaran, entah dari mana titik awalnya dan dimana titik akhirnya.
A bilang ini salah B, B bilang ini salah C, dan C bilang ini salah A.
Namun mau bagaimana lagi. itulah kehidupan yang selalu akan ada perubahan. dan perubahan itu sudah pasti akan menimbulkan sebuah efek. entah itu efek negatif ataupun positif. yang terpenting adalah bagaimana kesiapan dan cara kita menyikapi dan menjalani perubahan tersebut.
Cukup sekian trit singkat dari ane yang Geulis ini untuk menemani sorenya Agan dan Sista



jangan lupa istirahat yang cukup
Diubah oleh nitadanie 06-03-2018 10:01
1
16.2K
Kutip
114
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan