TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Relawan Nasional Masyarakat Pendukung Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akan memperluas barisan pendukung ke tingkat desa.
Ketua Relawan TGB untuk Sumut, Bambang Wisdianto mengatakan, saat ini mereka telah membentuk kepengurusan relawan di 20 kabupaten dan kota di Sumut.
"Setelah kami berdiskusi dengan teman-teman, sohib dan keluarga yang tertarik, kita sepakat dan sukarela membentuk relawan di Sumut. Nama beliau akan kita bawa ke tingkat desa di Sumut," kata Bambang menggelar temu pers di Jalan Gajah Mada, Medan, Senin (5/3/2018).
Ketua Relawan Pendukung TGB untuk wilayah Sumatera Dedi Masri mengatakan, saat ini relawan pendukung TGB telah terbentuk di lima provinsi di Pulau Sumatera.
Antara lain di Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi dan Bengkulu.
Menurut Dedi, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode itu layak didukung menjadi Calon Presiden Indonesia pada Pilpres 2019-2024 mendatang.
"Salah satu permasalahan paling krusial bagi bangsa ini adalah belum hadirnya pemimpin paket komplit yang berkarakter jujur, adil, amanah, cerdas, tegas, berintegritas, berwawasan luas, ahli agama, berprestasi, shalih, santun dan mampu menginspirasi," kata Dedi.
Dedi mengaku sudah kenal lama dengan TGB. Yakni mulai menimba ilmu di Universitas Al Azhar di Mesir.
Semasa kuliah, kata Dedi, TGB telah memperlihatkan karakter yang layak menjadi pemimpin pada masa depan.
TGB telah menjadi Gubernur NTB selama dua periode. Kata Dedi, TGB mampu membawa perubahan signifikan selama memimpin provinsi itu.
Pengalaman memimpin provinsi pada usia muda, menurut Dedi, cukup menjadi modal bagi TGB untuk naik level ke tingkat lebih tinggi.
"Di usai 35 tahun beliau jadi gubernur. Lombok ini sudah berkembang pesat, dulu NTB berkiblat ke Bali, sekarang tidak," kata Dedi.
Soal praktik korupsi yang menjadi musuh utama bangsa, Dedi mengungkapkan keyakinannya terhadap sosok TGB.
"Kelebihan beliau tidak korupsi, saya tahu betul di sana. Kepala dinas tidak ada bayarannya. Saya tahu betul kantong beliau saat ini," kata Dedi.
"Ini yang kita cari, pintar, cerdas, nasionalis dan hafal Al Quran," sambungnya.(*)
Sumber