Gaya hidup buruh tani di Inggris pada abad Pertengahan cukup berat dan keras. Mereka bekerja sebagai petani di ladang milik bangsawan dan kehidupan mereka dikendalikan oleh pertanian. Kadangkala mereka harus bekerja dibidang lain selain pertanian diwaktu-waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, beban hidup mereka berat namun mereka jarang memberontak karena sistem hukum dan aturan ketertiban yang ketat.
Para petani berada di dasar sistem Feodal dan harus mematuhi tuan tanah setempat karena mereka terikat sumpah, mereka telah bersumpah untuk setia kepada tuan tanah mereka yaitu para duke, earl atau baron yang memiliki properti atas tanah yang mereka garap.
Gambaran petani dijelaskan dengan jelas oleh Jean Froissart, dalam tulisannya :
sebuah kebiasaan di Inggris, seperti halnya di negara-negara lain, karena kaum bangsawan memiliki kekuatan besar atas rakyat jelata. Ini berarti bahwa mereka terikat oleh hukum dan adat untuk membajak ladang tuan mereka, memanen jagung, mengumpulkannya ke lumbung, mengirik dan menabur gandum; mereka juga harus memangkas dan membawa pulang jerami, memotong dan mengumpulkan kayu, dan melakukan segala macam tugas semacam ini.1395
Suatu hal yang harus dilakukan petani di Inggris Abad Pertengahan adalah membayar uang pajak atau sewa. Mereka harus membayar sewa tanah kepada tuannya mereka juga harus membayar pajak ke gereja yang disebut persepuluhan , ini melingkupi pendapatan atas semua hasil pertanian yang mereka hasilkan pada tahun itu. Persepuluhan adalah 10% dari nilai apa yang telah mereka tanam, mungkin terlihat tidak banyak, tapi cukup untuk menyusahkan para keluarga petani. Seorang petani bisa membayar dengan hal lain seperti benih, peralatan, dll. Hasil lumbung persepuluhan ini masih bisa dilihat hingga saat ini, contohnya di Maidstone, Kent.
Petani juga harus bekerja secara gratis di tanah gereja. Ini sangat merepotkan karena disaat yang lain, waktu mereka bisa digunakan oleh petani untuk bekerja di tanah garapan mereka sendiri, namun kekuatan gereja sangat kuat sehingga tidak ada yang berani melanggar peraturan ini karena mereka telah diajarkan sejak usia dini bahwa Tuhan akan melihat dosa-dosa mereka dan menghukum mereka bila tidak patuh terhadap institusi keagamaan.
Spoiler for Tempat tinggal dan kebiasaan petani:
Biasanya para petani tinggal dirumah yang disebut Cruck, rumah ini terdiri dari kayu yang dilapisi duri dan dedaunan, rumah ini dibangun dengan campuran lumpur, jerami dan pupuk kandang, jerami menambahkan insulasi ke dinding sementara pupuk dianggap baik untuk mengikat keseluruhan campuran dan memberi kekuatan pada pondasi, campuran dibiarkan mengering di bawah sinar matahari dan membentuk bahan bangunan yang kuat.
Contoh rumah cruck
Rumah cruck tidak besar, namun perawatannya cukup mudah, atapnya terdiri dari jerami. Rumah-rumah tersebut kemungkinan sangat panas di musim panas dan sangat dingin di musim dingin. Jendela hanya terdiri dari lubang di dinding, pintu bisa ditutupi dengan tirai dan jarang menggunakan pintu kayu, karena harganya yang mahal.
Pada malam hari, pada malam hari, hewan ternak akan dibawa masuk kedalam rumah karena beberapa alasan, diantaranya saat itu binatang liar masih banyak berkeliaran disekitar desa dan bisa saja memangsa hewan-hewan ternak, selain itu bisa saja hewan-hewan ternak itu lari dan hilang, alasan lainnya adalah jika dibiarkan di luar pada malam hari mereka juga bisa menjadi mangsa para pencuri, tidak demikian bila hewan tersebut dimasukan kedalam rumah, namun konsekusensinya ialah mereka pasti akan membuat rumah menjadi kotor serta membawa kutu, lalat, dan lain-lain.
Contoh Cruck dengan isinya
Mandi merupakan hal yang langka saat itu bahkan bagi orang kaya sekalipun. Orang-orang kaya hanya akan mandi beberapa kali dalam setahun, namun bagi para buruh tani mereka rata-rata hanya akan mandi dua kali dalam hidup mereka yaitu saat mereka lahir dan saat mereka meninggal.
Kehidupan anak-anak petani juga sama sulitnya, mereka tidak akan pernah mendapatkan akses pendidikan, banyak juga yang meninggal sebelum mereka berusia enam bulan karena terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat.
Singkat kata bagi semua petani, hidup itu "jahat, brutal dan pendek."
Spoiler for Gaya busana petani :
Pakaian yang umum bagi buruh tani dan masyarakat termiskin di masyarakat abad pertengahan terbuat dari wol kasar, kain linen dan rami. Pakaian yang dipakai petani biasanya tidak nyaman dan terlihat kusam karena tanpa dicelup pewarna dan dibedakan dengan pakaian para orang-orang kaya. Tunik adalah pakaian kerja umum para petani di abad pertengahan.
Ilustrasi pakaian petani abad pertengahan
Petani Eropa Selatan mengenakan pakaian yang hampir mirip namun berbeda dengan yang dimiliki oleh rekan-rekan Eropa utara karena iklim yang berbeda. Petani Eropa Utara biasanya bekerja dalam kondisi lembab, berlumpur dan dingin di pertanian. Petani paruh baya biasanya memakai celana tunik, pendek atau kadang celana panjang tergantung pada beratnya cuacanya. Celana panjang yang dikenakan oleh petani abad pertengahan biasanya diikat dengan tali. Sepatu yang dipakai oleh petani abad pertengahan juga berbeda antara Utara dan Selatan, petani abad pertengahan utara mengenakan alas kaki yang lebih besar.
Kaum wanita abad pertengahan tinggal di rumah untuk mengurus rumah tangga dan menjalankan pertanian sementara suami mereka pergi berperang. Selama masa ini, buruh tani wanita Abad Pertengahan akan membuat pakaian untuk seluruh keluarga, mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bertani dan menenun di kediamanya sendiri. Seorang wanita petani abad pertengahan akan memakai shift panjang yang terbuat dari wol atau linen, mereka juga mengenakan tunik wol tanpa lengan. Mereka jarang mengenakan topi, namun bila matahari sedang terik, mereka akan mengenakan topi, biasanya topi kain frigia yang ujung nya membentuk kerucut.
Hal ini agak berubah setelah datang kematian hitam yang menghancurkan yang menewaskan banyak petani dan elit di abad pertengahan, juga menyebabkan kemunduran sistem feodal. Karena begitu banyak orang yang terbunuh oleh Black Death ini memberi para petani memiliki kekuatan tawar yang lebih besar terhadap kelas penguasa, hal ini menyebabkan perbaikan kondisi kehidupan bagi petani karena mereka memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan. Petani sekarang bisa membeli pakaian berkualitas lebih baik yang sudah tersedia, sehingga petani memiliki lebih banyak pakaian dengan kualitas yang lebih baik untuk dipakai.
Spoiler for Fakta-faktanya:
Fakta tentang pakaian petani:
-Celana panjang selutut adalah bentuk pakaian yang paling praktis bagi petani Abad Pertengahan.
-Tunik terbuat dari bahan wol, linen atau rami yang sangat kasar.
-Pakaian abad pertengahan awal untuk petani tidak dicelup dan tidak memiliki banyak gaya.
-Petani Eropa Utara mengenakan pakaian hangat seperti celana yang lebih panjang.
-Sepatu petani awal terbuat dari kulit anak sapi atau kulit kambing
Beberapa alas kaki petani Abad Pertengahan adalah kayu seperti bakiak
-Sepatu dan gaiter lutut juga dipakai oleh petani abad pertengahan.
-Topi biasanya tidak dipakai di abad pertengahan, dipakai kalau cuaca sedang tidak mendukung.
-Kematian Hitam menyebabkan perbaikan dalam pakaian petani karena berkurangnya jumlah pekerja sehingga petani dapat membeli pakaian yang lebih baik