

TS
maudy.usn
Bek Meukeulidoe Bahasa Droe

Bahasa adalah kemampuan manusia yang di pergunakan untuk bertutur dengan manusia lainnya dengan tanda. Misalnya dengan kata dan gerakan. Kajian ilmiah tentang bahasa di sebut linguistik. Suatu ucapan yang di ucapkan oleh seseorang yang mengidentikan tempat kelahiran ataupun daerah tanah kelahiran mereka sendiri.
Namun era jaman sekarang ini banyak kita lihat terutama daerah di Ibu Kota dimana kita sering menjumpai bahkan kita juga sering mendengar ucapan mereka dengan tutur bahasa yang sedikit berbeda. Seperti yang kita ketahui dimana Ibu Kota itu tempat berkumpulnya ramai orang disana. Baik mereka yang skedar tinggal karena menempuh Study, Kerja ataupun mereka yang hanya mencoba untuk mengadu nasib di Ibu Kota kita katakanlah seperti Banda Aceh misalnya. Beragam suku Aceh ada di ada disana dan berbagai Bahasa Aceh ada di pusat kota Negeri Serambi Mekkah itu, dengan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan untuk sarana gaya berbahasanya yaitu bahasa kebanggaan kita.
Mereka yang datang ke Ibu Kota itu beragam kepentingan dan lagi yang datang itu dari semua kalangan baik itu kalangan atas dari daerah sana atau dari kalangan bawah sekalipun. Dan ada juga di antara mereka yang melanjutkan Study di Kota Madani ini dengan logat sedikit perbedaan dalam berbahasa Aceh. Sebenarnya Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Aceh juga namun sedikit di modifikasi oleh mereka sendiri dan berbicaranya seakan mereka tidak bisa berbahasa aceh. Inilah yang sangat di sayangkan. Terutama di kalangan kaum perempuan-perempuan yang datang dari Aceh Wateuh baik yang dari Siblah deeh Gurutee ataupun yang datang dari Siblahdeh Saree. Sifat dan etika mereka agak sedikit lebih tinggi. Namun Masyarakat asli Banda Aceh sendiri sudah memaklumi dengan hal demikian dan mengerti dengan obsesi "Orang Kampung Datang Kota" wajar saja hal demikian mereka lakukan. Gaya bicaranya yang sedikit tiloe alang. Keunoeng han keunoeng, Pah Han Pah. Bukan itu saja tetapi bahasa indonesia yang mereka gunakan juga tidak sesuai dengan etika majas bahasa indonesia. Sebenarnya tidak ada salahnya dengan sikap bahasa mereka tetapi ini akan menjadi efek yang fatal di kemudian harinya. Yang perlu di perhatikan adalah majas bahasa yang tidak sesuai.
Memang mungkin obsesi yang mereka lakukan hanya sebagai julukan untuk mendapatkan mudah berbahasa antara sesama. Memang pada kebiasaannya tepat dimana mereka tinggal misalnya di kawasan kos-kosan begitu. Sudah tentu semua yang tinggal disana adalah merka para pendatang. Ketika yang datang lagi diantar mereka yang namanya anak baru tentu harus berintrofeksi lagi dengan keadaan dan menjadikan
Seiring dengan pertumbahan dan perkembangan era diserang ini bahkan kelakuannya semakin menjadi-jadi sehingga seakan tidak dapat di bendung lagi. Namun yang namanya manusia selalu mempunyai sifat materialisme yaitu kelakukan, tingkah laku, gaya serta tabiatnya yang semakin mencemooh dengan keberadaannya di Ibu Kota.
Memang mungkin miris tapi itu sudah menjadi identik dengan mereka sendiri. Logat bahasa yang tidak sesuai dan budaya bahasa mereka yang tidak mereka jaga. " Adak caroeng laen bahasa, bahasa droe bek meukeulidoe. Adak jeut bahasa lua bahasa droe beutajaga.." begitulah ucapan yang pernah di ungkapkan oleh orang aceh zaman dulu dan pernah di populerkan lagi oleh pelantun seni aceh Media Hus AcehTV. Bahasa mu adalah identik dengan diri mu dan mencerminkan kepribadian mu serta sifat mu.
Sumber: www.maudyblogs.blogspot.com




OnikLover dan onik memberi reputasi
2
624
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan