Namanya Novi Arofiq, atau biasa dipanggil Cak Nopi. Namanya mungkin sedikit asing di telinga kita jika dibandingkan musisi dangdut koplo lain seperti Mas Malik ataupun Sodiq. Namun ada sedikit tulisan di internet yang membuat ane terkesan, yaitu mengenai perjuangan Cak Nopi menjadi 'orang' seperti sekarang ini.

Pria yang lahir di Kecamatan Semanding, Tuban pada tanggal 10 November 1986 ini adalah putra pertama dari seorang petani asal Desa Prunggahan Kulon, Tuban dari pasangan Bpk.Rawuh dan Ibu Suti. Dulu ia hanyalah seorang (maaf) kuli di pasar Baru Tuban dengan penghasilan tak lebih dari Rp35.000 perhari. Jauh berbeda dari penghasilannya sekarang yang dapat meraup pendapatan hingga puluhan juta perbulan dari hobinya menabuh gendang.

Pria kelahiran Tuban, 10 November 1986 ini sebenarnya punya bakat dalam bermusik dangdut. Diawali pada saat ia kelas 2 SMP dia senang kelotekandi meja sekolah. Dari hal tersebut terus ia kembangkan dalam mengolah musik.

Walaupun hidup dalam keterbatasan ekonomi, ia tak pernah mengubur mimpinya untuk menjadi bintang suatu hari nanti,awalnya ia tergabung dalam sebuah band lokal yang bernama Oke Kaffe Tuban. Cak Nopi terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya ia tergabung dalam sebuah orkes melayu (OM) asal Tuban juga yang bernama Adella. Dari sinilah ia semakin terkenal bukan hanya di Tuban atau Jawa Timur saja, melainkan sampai ke Jawa Tengah. Bahkan, beberapa temen ane yang ada di luar jawa juga tahu tentang doi.

Jalannya tak selalu mulus, Cak Nopi sering dicibir karena dianggap gaya tabuh kendangnya mirip dengan salah satu penabuh gendang senior yang berasal dari orkes melayu lain. Padahal kalau didengar beda jauh, Cak Nopi sendiri lebih powerfull tapi tetap tidak meninggalkan kesan kalem. Entah ane nyebutnya apa yang jelas dia ini hampir mendekati istilah 'paket komplit', lebih mirip penabuh gendang dari OM Nirwana

Disisi lain, penggemar Cak Nopi semakin banyak dan menamai diri mereka dengan nama "Bolo Asoi". Walaupun semakin dikenal, tapi ia tetap berusaha untuk tidak sombong. Mungkin hal itulah yang membuat Bolo Asoi semakin bermunculan dari berbagai daerah. Maju terus Cak Nopi! Perjuangan tidak akan pernah menghianati hasil!