PProvinsi Kaltara merupakan provinsi termuda di Indonesia. Provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia ini, memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Hal ini pula yang membuat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tertarik untuk melakukan investasi di Provinsi Kaltara.

Karena ketertarikan inilah, Duta Besar (Dubes) RRT Mr. Xiao Qian, mengunjungi Provinsi Kaltara. Dubes ingin melihat langsung sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Kaltara. Pasalnya RRT berencana bekerjasama dengan Indonesia dalam koridor ekonomi komprehensif.

Rencana kerjasama di koridor ekonomi komprehensif, antara pemerintah RI dan RRT mencakup tiga provinsi yakni Sulewesi Utara (Sulut), Sumatera Utara (Sumut), dan Kaltara. Untuk menindaklanjuti rencana kerjasama ini, Dubes Xiao Qian mengunjungi Kaltara.


Selama dua hari, 1-2 Maret, melakukan kunjungan di Kaltara, Dubes mengunjungi lokasi rencana pembangunan jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan), produksi udang di PT Mustika Aurora, Konservasi Kawasan Mangrove Bekantan (KKMB) dan museum bersejarah dan perminyakan.

Dubes Xiao Qian mengungkapkan, kunjungan ke Kaltara ini karena ingin bertukar pendapat dengan Gubenur Kaltara Irianto Lambrie untuk membicarakan bagaimana kerjasama di koridor ekonomi komprehensif ini.

"Saya sudah bertukar pendapat dengan Pak Gubernur mengenai bagaimana kerjasama ini. Kaltara itu sangat indah pemandangannya dan memiliki sumber daya yang cukup melimpah. Walaupun provinsi ini baru, tapi di masa kepemimpinan Pak Irianto, telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat," ujarnya, Jumat (2/3/2018).

Dubes Tiongkok ini mengaku, memilih provinsi Kaltara untuk melakukan investasi, karena rekomendasi dari Presiden RI Joko Widodo yang begitu perhatian pada perkembangan di Kaltara. Apalagi setelah melihat langsung sumber daya di Kaltara, pihaknya optimistis memiliki peluang besar untuk melakukan kerjasama.

"Menurut saya kedua pihak memiliki peluang besar kerjasama di berbagai bidang, termasuk PLTA, infrastruktur (jembatan bulan), pendidikan, pertanian, pariwisata dan pelatihan. Khususnya untuk kerjasama yang lebih detail tentunya kedua pihak menjaga komunikasi yang intensif," ujarnya. (*)

http://kaltim.tribunnews.com/2018/03...njungi-kaltara

tertarik gan