- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Muslim Suku Cham : Islam Yang Tidak Biasa


TS
dawow
Muslim Suku Cham : Islam Yang Tidak Biasa

Quote:
PEMBUKA
Halo! Selamat datang di thread sederhana ane. Sebagai penduduk Indonesia, yang mayoritas warganya beragama Islam, pasti sudah dari kecil diajarkan tentang agama tersebut. Tapi, tahukah Agan bahwa ada orang-orang yang mempraktekkan suatu agama dengan berbeda dari orang kebanyakan, termasuk agama Islam. Kali ini ane mau membagikan sedikit keunikan suku Cham, dimana mereka menganggap diri mereka sebagai Muslim, tapi praktek ibadahnya sangat berbeda dengan Islam di dunia internasional.
Quote:
SEJARAH

Suku Cham adalah suku yang ada di tenggara Vietnam. Suku Cham adalah pecahan dari kerajaan besar Champa yang direbut oleh Vietnam pada pertengahan abad ke-19. Saat ini, suku Cham menjadi salah satu 53 etnis minoritas di Vietnam. Di wilayah Cham, sebagian besar penduduknya adalah penganut Brahmanis. Namun, sepertiga dari mereka menyebut diri mereka Muslim. Sekitar 30.000 Muslim Cham mempraktekkan Islam yang aneh, yang bebas dari larangan-larangannya.
Quote:
ADAT DAN AKIDAH BERCAMPUR


Hal unik pertama dari suku Cham bisa dilihat dari bangunan masjidnya. Selain menambahkan lambang naga di atas nama Allah dan Muhammad. Busana muslim suku Cham, khususnya kopiah dimana terdapat lambang swastika dari agama Hindu meskipun Islam sangat jelas melarang [penghubungan] dengan agama lain. Selain itu, masjid suku Cham hanya dibuka satu bulan sekali atau pada hari Jum'at dimana mereka melaksanakan salat Jum'at.
Quote:
RUKUN ISLAM
Suku Cham percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut untuk disembah, dan Muhammad adalah rasul-Nya, dimana itu merupakan Rukun Islam yang pertama. Mereka juga melaksanakan Zakat. Untuk pergi berhaji, karena mayoritas warga suku Cham tidak mampu, jadi belum ada sama sekali Muslim suku Cham yang melaksanakan Rukun Islam yang kelima. Namun, perbedaan mencolok terdapat pada Rukun Islam kedua dan ketiga, yaitu salat lima waktu, dan puasa di bulan Ramadhan.



Seperti yang sudah disebutkan di atas, masjid suku Cham hanya dibuka satu bulan sekali dan pada setiap hari Jum'at, jadi mereka tidak melakukan salat lima waktu. Dan waktu salat satu bulan sekali itu di atur oleh pemuka agama. Terlebih, wanita Muslimah suku Cham tidak ada yang mengenakan hijab ketika salat. Salat-nya sendiri pun hanya dilakukan oleh pemuka agama, dimana mereka mewakili seluruh Muslim suku Cham dalam ibadah. Perbedaan mencolok lainnya adalah cara sujud wanita Muslimah suku Cham yang lebih mirip orang Tibet daripada Islam pada umumnya.

Untuk berpuasa di bulan Ramadhan, praktek puasa hanya dilakukan oleh pemuka agama yang mewakili seluruh Muslim Cham. Mereka tidak hanya berpuasa, tapi mereka juga akan menginap di dalam masjid dan tidak akan keluar dari sana selama satu bulan penuh. Oleh karena itu, para pemuka agama tersebut akan menyiapkan persediaan kebutuhan sehari-harinya di dalam masjid seperti kasur dan sebagainya. Perbedaan lainnya adalah merokok diperbolehkan selama berpuasa. Dan mereka akan berbuka ketika matahari belum terbenam. Untuk membuat seolah-olah hari sudah malam, biasanya mereka akan menutup jendela masjid sehingga suasananya seperti matahari sudah terbenam.

Penyimpangan lainnya adalah mereka bersujud di makam keluarga mereka, dimana jelas-jelas dalam Islam dilarang melakukan ibadah di makam, atau menyembah leluhur.



Seperti yang sudah disebutkan di atas, masjid suku Cham hanya dibuka satu bulan sekali dan pada setiap hari Jum'at, jadi mereka tidak melakukan salat lima waktu. Dan waktu salat satu bulan sekali itu di atur oleh pemuka agama. Terlebih, wanita Muslimah suku Cham tidak ada yang mengenakan hijab ketika salat. Salat-nya sendiri pun hanya dilakukan oleh pemuka agama, dimana mereka mewakili seluruh Muslim suku Cham dalam ibadah. Perbedaan mencolok lainnya adalah cara sujud wanita Muslimah suku Cham yang lebih mirip orang Tibet daripada Islam pada umumnya.

Untuk berpuasa di bulan Ramadhan, praktek puasa hanya dilakukan oleh pemuka agama yang mewakili seluruh Muslim Cham. Mereka tidak hanya berpuasa, tapi mereka juga akan menginap di dalam masjid dan tidak akan keluar dari sana selama satu bulan penuh. Oleh karena itu, para pemuka agama tersebut akan menyiapkan persediaan kebutuhan sehari-harinya di dalam masjid seperti kasur dan sebagainya. Perbedaan lainnya adalah merokok diperbolehkan selama berpuasa. Dan mereka akan berbuka ketika matahari belum terbenam. Untuk membuat seolah-olah hari sudah malam, biasanya mereka akan menutup jendela masjid sehingga suasananya seperti matahari sudah terbenam.

Penyimpangan lainnya adalah mereka bersujud di makam keluarga mereka, dimana jelas-jelas dalam Islam dilarang melakukan ibadah di makam, atau menyembah leluhur.
Quote:
PENUTUP
Thread ini dibuat tidak bermaksud untuk melecehkan agama, ras, atau suku tertentu. Thread ini hanya dibuat untuk menambah wawasan tentang kebudayaan.
Quote:
Sangat unik ya gan? Tapi itulah dunia. Semoga thread ini bisa memberikan wawasan baru dan pengetahuan baru untuk kalian semua. Jika ada saran, kritik, pendapat, atau opini berbeda, jangan lupa di share ya gan.

SUMBER


SUMBER

Diubah oleh dawow 03-03-2018 19:06
0
3.4K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan