Kursus identik dengan pelajaran tambahan, yang ada di pembelajaran umum, ada kursus bahasa asing, memasak, menjahit dan sebagainya. Namun bagaimana kalau ada kursus seks ?? Lah bangsa primitif saja tanpa kursus kalau masalah yang satu ini, dah pasti mengerti dengan sendirinya, karena itu naluri untuk berkembang biak. Tapi di Thailand kursus ini memang ada, aneh tapi nyata, namun akhirnya menjadi masalah.

Ternyata nih kawan, jumlahnya ada banyak loh sekitar 43 orang, kini mereka diamankan Polisi Thailand di sebuah hotel karena terlibat dalam kegiatan kursus Seks ilegal. Tak hanya warga lokal para peserta kursus rata-rata merupakan turis Rusia yang dikenakan 450 poundsterling diajarkan bagaimana melakukan hubungan seks hingga klimaks.

Karena pelatih kursus yang diadakan di hotel Ibis di Pattaya, Thailand, adalah orang Rusia, hal ini terungkap pada Senin malam (26/2/2018), kursus terebut dijalankan oleh Alex Lesley, mantan anggota KGB yang ingin melawan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pemilu nanti.




Bahkan sosok Lesley sendiri telah menulis delapan buku laris tentang rayuan termasuk “Life without Panties”. Dia mengelola berbagai kursus di Moskow, termasuk kursus seks.

Peserta di kursus seks ini nantinya akan menerima sertifikat yang menyatakan bahwa mereka adalah pakar seks, layaknya kursus pada umumnya setelah mengikuti ujian di kelas privat tersebut. Karena kursus itu dilakukan di ruangan hotel, seperti ballroom tampaknya staf di hotel thailand, tersebut menjadi curiga saat mendengar suara aneh dari dalam ruangan. Staff tersebutpun kemudian menghubungi petugas polisi.
Polisi yang tiba pukul 23.00, tanpa banyak bicara langsung menggerebek kursus aneh yang dilakukan di hotel itu.

Ternyata tak disangka ada sebanyak 10 instruktur seks, bahkan beberapa di antaranya mengenakan kaus dan yang lainnya bercelana pendek, yang ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setempat.

Kepala Polisi dari Pattaya Kolonel Polisi Apichai Krobpetch telah mengonfirmasi penggerebekan tersebut.”Petugas tiba di hotel pada pukul 23.00 malam dan menemukan gerombolan Rusia telah menyewa sebuah kamar untuk mengadakan kursus pelatihan untuk seks,” katanya, seperti dikutip Mirror, Selasa (27/2/2018).



Ilustrasi kursus.

Pak polisipun menjelaskan, empat puluh tiga orang hadir disana, termasuk sepuluh instruktur yang sedang mendemonstrasikan seks.

Tapi lucunya polisi disana menyatakan para peserta tidak bersalah atas pelanggaran apapun dan mereka kemudian dibebaskan, namun tidak dengan sepuluh instruktur yang langsung dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut.

Menurut seorang pejabat polisi setempat, Letnan Kolonel Polisi Piyapong Ensarn mengatakan penggerebekan diwarnai perlawanan. Karena ada salah satu wanita yang menjalankan kelas (kursus) marah saat polisi tiba.

Wah kalau di Indonesia, yang jelas bukan Polisi saja yang gerebek, laskar FPI dijamin turut aksi. Tapi tampaknya negeri ini ga usah pake kursus karena sudah faham dan fasih masalah begituan.

Nyohhh...nyohhh...serupuutt dolo gan..





Source