Polisi memastikan informasi yang menyebar di media sosial terkait adanya penganiayaan terhadap marbot atau penjaga masjid di Pameungpeuk, Kabupaten Garut, yang dianiaya dan dibacok oleh orang tak dikenal adalah tidak benar.
Informasi tersebut telah menyebar sejak Rabu pagi (28/2). Kabar itu menyebutkan bahwa salah satu marbot Masjid Besar Al-Istiqomah, Jalan Kaum Tengah Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Uyu Ruhyana, mengalami penganiayaan sebelum salat Subuh di masjid tersebut.

Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana menjelaskan, peristiwa tersebut hanyalah rekayasa. Ia mengatakan, Uyu berakting seolah dirinya telah dianiaya. Uyu sengaja mengikat tangannya dan menutup mulutnya dengan lakban agar terlihat dirinya telah dianiaya.
"Korban mengakui bahwasanya peristiwa tersebut merupakan rekayasa dari korban itu sendiri," ujar Umar kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (28/2)

Ia menuturkan, peristiwa tersebut diketahui pertama oleh salah satu jemaah masjid yang hendak melaksanakan ibadah salat Subuh. Saat masuk ke dalam masjid, ia menemukan Uyu dalam keadaan tangan terikat mukena dan mulut tertutup sorban. Ketika melihat kondisi Uyu, jemaah tersebut bersama warga langsung membawanya ke puskesmas.
"Tidak ditemukan adanya luka sedikit pun pada tubuh sebagaimana pengakauan korban dibacok oleh pelaku sebanyak lima orang. Tapi pada baju ditemukan robekan dengan sengaja bukan akibat dari benda tajam," ucap Umar.

Adapun alasan Uyu melakukan hal demikian, Umar katakan, karena ingin diperhatikan oleh pengurus mesjid. Menurutnya, Uyu selama ini hanya mendapatkan penghasilan yang pas-pasan.
"Kesimpulan sementara bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa korban yang meminta diperhatikan sisi ekonominya dengan penghasilan Rp 150.000 per bulan, sedangkan motif yang lain atau aktor intelektualnya masih didalami oleh penyidik," kata dia.

https://m.kumparan.com/@kumparannews/uyu-marbot-masjid-bikin-hoaks-mengaku-dianiaya-agar-diperhatikan

Berita klarifikasi hoax gini sebenarnya percuma buat panabung micin cyber asyu, bagi mereka media dan polisilah yang hoax, yang asli yang penyerangan PKI tanpa bukti. Gak kapok - kapok rupanya panasbung itu ya.