TS
alvi2103
Harus apalagi? Asalkan tidak meminta
Di kesempatan ini, izinkan penulis membagikan suatu kisah inspiratif yang mungkin ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari cerita tersebut.
Kala itu di suatu pagi tepatnya pukul 07.20 Wib, seorang bocah penjual es lilin (10th) tergeletak di salah satu sisi jalan bersamaan dengan sepeda butut serta 20 batang es lilin yang terlihat tak nikmat lagi untuk dikomsumsi. Dengan mata yang sayup dan penuh harap, bocah tersebut menatap ke arah pengguna jalan yang berlalu lalang, sambil terus berusaha membangunkan sepeda butut serta termos es yang kala itu tergeletak di sampingnya.
"Kamu kenapa ?" Tanya seorang gadis, yang kala itu menyempatkan diri untuk menolongnya.
"Lemas kak" Jawabnya
"Kamu kalau sakit kenapa jualan, istirahat aja di rumah..?!" (sambil membangunkan sepeda dan termos es yang ternyata sangatlah ringan)
"Ini aja dari semalam belum laku kak, nanti nenek gak makan" jawabnya lagi dengan suara lembutnya.
"Kamu udah berapa lama geletak di pinggir jalan ini ?"
"lumayan lama kak, saya gak kuat angkatnya kak"
Sambil berusaha menutupi tangisnya, gadis tersebut menyebrang jalan untuk mengambil dompet dalam bagasi motornya.
"ini kakak kasih uang, kamu pulang yah. gak usah jualan hari ini.. "kamu kuat gak pulangnya, kalau enggak kakak antar kerumah?!" lanjutnya
(sambil menyodorkan sejumlah uang kepada anak tersebut)
"kamu kuat gak pulangnya, kalau enggak kakak antar kerumah" lanjutnya.
" kuat kak.. iya saya istirahat dirumah hari ini yang penting ada buat nenek...saya gak mau ngemis-ngemis kak" jawab sang bocah.
Berdasarkan Cerita singkat diatas, ada beberapa point penting yang penulis garisbawahi :
1. Perilaku mulia sang bocah yang berusaha memenuhi kebutuhan biologis sang nenek, dengan usianya yang masih sangat dini, bahkan ia sudah menyadari bahwasannya harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuap nasi, dan betapapun berjualan itu lebih mulia daripada perilaku meminta-minta.
2. Kurangnya empati dan simpati dikehidupan masyarakat masakini, hal ini terlihat dari lamanya sang bocah tergeletak di tepian jalan , namun tak satupun yang tersentuh hatinya untuk menolongnya.
Pada kesempatan ini penulis akhiri tulisan ini dengan menyampaikan harapan bahwa semoga saja, para pembaca disini adalah pribadi yang masih perduli akan sesama, dan senantiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan baik primer, sekunder maupun tersier . Sekecil apapun penghasilan yang kita peroleh dari hasil kerja keras kita, itu jauh lebih mulia daripada meminta-minta .
Semoga kita adalah calon generasi sukses bangsa.. amin..
Artikel Asli :https://www.kompasiana.com/210393alvi/harus-apalagi-asalkan-tak-meminta_57bd6eb1ab92735e1532b60b
Kala itu di suatu pagi tepatnya pukul 07.20 Wib, seorang bocah penjual es lilin (10th) tergeletak di salah satu sisi jalan bersamaan dengan sepeda butut serta 20 batang es lilin yang terlihat tak nikmat lagi untuk dikomsumsi. Dengan mata yang sayup dan penuh harap, bocah tersebut menatap ke arah pengguna jalan yang berlalu lalang, sambil terus berusaha membangunkan sepeda butut serta termos es yang kala itu tergeletak di sampingnya.
"Kamu kenapa ?" Tanya seorang gadis, yang kala itu menyempatkan diri untuk menolongnya.
"Lemas kak" Jawabnya
"Kamu kalau sakit kenapa jualan, istirahat aja di rumah..?!" (sambil membangunkan sepeda dan termos es yang ternyata sangatlah ringan)
"Ini aja dari semalam belum laku kak, nanti nenek gak makan" jawabnya lagi dengan suara lembutnya.
"Kamu udah berapa lama geletak di pinggir jalan ini ?"
"lumayan lama kak, saya gak kuat angkatnya kak"
Sambil berusaha menutupi tangisnya, gadis tersebut menyebrang jalan untuk mengambil dompet dalam bagasi motornya.
"ini kakak kasih uang, kamu pulang yah. gak usah jualan hari ini.. "kamu kuat gak pulangnya, kalau enggak kakak antar kerumah?!" lanjutnya
(sambil menyodorkan sejumlah uang kepada anak tersebut)
"kamu kuat gak pulangnya, kalau enggak kakak antar kerumah" lanjutnya.
" kuat kak.. iya saya istirahat dirumah hari ini yang penting ada buat nenek...saya gak mau ngemis-ngemis kak" jawab sang bocah.
Berdasarkan Cerita singkat diatas, ada beberapa point penting yang penulis garisbawahi :
1. Perilaku mulia sang bocah yang berusaha memenuhi kebutuhan biologis sang nenek, dengan usianya yang masih sangat dini, bahkan ia sudah menyadari bahwasannya harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuap nasi, dan betapapun berjualan itu lebih mulia daripada perilaku meminta-minta.
2. Kurangnya empati dan simpati dikehidupan masyarakat masakini, hal ini terlihat dari lamanya sang bocah tergeletak di tepian jalan , namun tak satupun yang tersentuh hatinya untuk menolongnya.
Pada kesempatan ini penulis akhiri tulisan ini dengan menyampaikan harapan bahwa semoga saja, para pembaca disini adalah pribadi yang masih perduli akan sesama, dan senantiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan baik primer, sekunder maupun tersier . Sekecil apapun penghasilan yang kita peroleh dari hasil kerja keras kita, itu jauh lebih mulia daripada meminta-minta .
Semoga kita adalah calon generasi sukses bangsa.. amin..
Artikel Asli :https://www.kompasiana.com/210393alvi/harus-apalagi-asalkan-tak-meminta_57bd6eb1ab92735e1532b60b
tata604 memberi reputasi
1
757
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan