Jelang pemilihan presiden dan wakil presiden RI 2019, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan santer dikabarkan sebagai salah satu kandidat yang akan maju bersaing melawan petahana Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Trisakti Jakarta, Trubus Rahardiansyah menilai, tak menutup kemungkinan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu akan meniru jejak presiden Jokowi yang dulunya menjabat sebagai gubernur kemudian menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Pak Anies akan meniru jejak Gubenur sebelumnya (Presiden Jokowi). Ambisinya Pak Anies seperti itu," Trubus saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (28/2).

Hal itu terlihat dari kinerja Anies-Sandi yang mana, wakil gubernur Sandiaga lebih aktif di lapangandan Anies hanya turun saat kejadian-kejadian besar yang berujung pencitraan.

"Itu terlihat dari hubungan Anies-Sandi terlihat kebijakan-kebijakannya, Pak Sandi dominan. Pak Anies yang pencitraannya aja. Jadi semua yang kebijakan itu Pak Sandi yang jelaskan," ungkapnya.

Bahkan, dalam hal pernyataan, kata Trubus, keduanya kerap kali berbeda pendapat. Dia mencontohkan seperti kasus Alexis, saat Anies bersikukuh menutup tempat tersebut karena didapati kegiatan prostitusi. Namun berbeda dengan Sandiaga yang mengaku tak ingin ada benturan antara pemerintah provinsi dengan pengusaha hiburan malam salah satunya Alexis.

"Yang dominan itu Pak Sandi, bukan Pak Anies. Jadi sebenarnya sudah ada indikasi kuat Pak Sandi yang nanti menguasai dilapangannya, nanti Pak Anies dinaikan menjadi RI 1 atau RI 2, politiknya begitu. Setelah diusut ternyata ada foto Pak Anies dengan para pengusaha hiburan malam termasuk Alexis dirumahnya, jadi itu sudah ada indikasinya kuat mau kesana," terangnya.

Terlebih lagi, dalam beberapa survei, nama Anies menjadi salah satu yang terkuat sedangkan presiden Jokowi menurun. Hanya saja, dikatakan Trubus, berdasarkan Undangan-Undang 1945, presiden wajib diusulkan oleh partai politik dan mantan rektor universitas Paramadina itu tidak mempunyai latar belakang partai politik.

"Kalau dilihat dari survei-survei dia (Anies) termasuk kuat, karena posisi Pak Jokowi kan sekarang menurun terus, jadi ada kemungkinan. Tapi masalahnya, Pak Prabowo mau enggak, karena Pak Anies ini bukan orang partai. Jadi dia enggak punya partai, yang mengajukan siapa, kan yang ngajukan capres atau cawapres itu partai politik," jelasnya.

Lanjut ditambahkannya, hal itu lah yang menjadi kendala bagi Anies untuk menembus ring RI 1 ataupun RI 2. Sehingga, Trubus menilai Anies sedang merasa bimbang dan menunggu jika sewaktu-waktu ada partai politik yang mau mengajukan namanya.

"Makanya Pak Anies kalau ditanya masih ragu-ragu kan, karena dia masih pesimis, dukungan partainya enggak ada. Tapi kalau kita liat Pak Anies memang larinya kesana, didorong kesana," pungkasnya.