Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan). ANT/Ahmad Subaidi.
Quote:
Jakarta: Nama Gubenur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi mencuat sebagai pendamping Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengaku tak masalah jika Jokowi menggandeng pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu.
Sosok TGB yang merupakan tokoh Islam dinilai pantas mendampingi Jokowi. Saat ini, TGB merupakan kader Partai Demokrat.
"Saya sampaikan bahwa kader Demokrat banyak ya. Jadi, nanti makanya kita belum memutuskan siapa yang akan maju," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2018.
Anggota Komisi I itu mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memprioritaskan kader dengan elektabilitas tinggi. Hal itu tak masalah jika elektabilitas TGB lebih tinggi ketimbang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Pak SBY ini sangat demokratis siapa saja yang memang tinggi elektabilitasnya ini diberikan," ujarnya.
Namun, Partai Demokrat masih mendorong AHY sebagai calon utama capres ataupun cawapres. Apalagi, AHY akan menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan.
"Tapi sementara ini yang diminta PDI Perjuangan untuk berkomunikasi Mas AHY," ujar Nurhayati.
Niatan AHY berkomunikasi dengan PDI Perjuangan pun mendapatkan sambutan positif. Ketua Umum Megawati Sukarnoputri mengutus Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Prananda Prabowo untuk berkomunikasi dengan AHY.
Nurhayati menambahkan, bisa saja PDI Perjuangan akhirnya memilih TGB sebagai pendamping Jokowi. Dan AHY sebagai pembuka ruang koalisi antara kedua partai.
"Selama pilkada kami juga berkoalisi dengan PDI Perjuangan jadi tidak ada yang tidak mungkin cuman kita lihat saja dinamikanya," pungkasnya.(DRI)
Sumber
TGB.ID#TGBuntukIndonesia