Kaskus

News

jokosamudronapoAvatar border
TS
jokosamudronapo
Menunggu Koran Gratis, Kapankah?
Menunggu Koran Gratis, Kapankah?

Menunggu Koran Gratis, Kapankah?
Dr Emeraldy (tengah), Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas, Padang. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)


Tak sedikit suara-suara yang mengatakan era pers sebagai media massa akan segera berlalu. Kehidupan pers makin sulit sejak masyarakat mendapat layanan gratis dari media-media sosial. Kekhawatiran itu bukan pepesan kosong. Beberapa surat kabar dan majalah yang tergolong besar di tahun 1990-an sekarang sudah gulung tikar. 

Perubahan yang terjadi akibat teknologi internet tidak bersifat evolusioner, tapi revolusioner. Internet memicu terjadinya disrupsi, kegoncangan hebat di berbagai sektor kehidupan; industri, perdagangan, transportasi, pendidikan, rumah tangga, militer dan tentu tidak lupa industri pers. Kegoncangan itu meluas dalam waktu singkat.

Dampak yang paling dirasakan adalah kebangkrutan. Pusat-pusat perdagangan makin lama makin sepi karena orang beralih ke belanja daring. Taksi-taksi dan angkutan kota berangsur bangkrut karena serbuan transportasi daring. Rumah tangga berantakan karena media sosial memicu ketidakharmonisan pasangan suami istri. Kejahatan pun meningkat antara lain diinspirasi oleh konten media sosial.

Semua media konvensional kini dihantui kebangkrutan. Sebagian surat kabar lokal masih sanggup bertahan karena adanya captive market, yaitu instansi pemerintah yang terus berlangganan. Mereka masih bernapas karena pemerintah pusat masih mengizinkan dana pemerintah daerah digunakan untuk belanja koran dalam rangka media relations.
0
791
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan