- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jadi Kota Termacet Ketiga se-Indonesia, Ini Solusi Bagi Kota Malang
TS
jokosamudronapo
Jadi Kota Termacet Ketiga se-Indonesia, Ini Solusi Bagi Kota Malang
Jadi Kota Termacet Ketiga se-Indonesia, Ini Solusi Bagi Kota Malang
Kemacetan Kota Malang dari tahun ke tahun. Bahkan, menurut lembaga survei Infok, Kota Malang sudah memiliki urutan ketiga se-Indonesia.Pakar transportasi Universitas Brawijaya Malang, Prof. Harnen Sulistio PhD menilai saat ini jumlah transportasi yang telah direnovasi kapasitas kendaraan yang masuk ke jalan. Ia menyebutkan, kondisi jalanan di kota pendidikan ini sudah tidak lagi dimiliki titik puncak.
"Tentu, dari waktu ke waktu kondisinya selalu sama. Sekarang, tidak ada lagi jam khusus di mana kendaraan bergerak di jalanan, semua sama saja dari pagi sampai sakit," kata Harnen.
Kondisi yang memprihatinkan ini, menurutnya harus segera dicarikan jalan keluar. Ia memang butuh Pemerintah Daerah agar tidak lagi terpaku dengan penghargaan Wahana Tata Negara yang belum lama ini.
Sebab, diolah, kemacetan selalu menjadi masalah warga dan. Kemacetan yang terjadi tersebut, dikatakannya memberi pengaruh yang sangat besar.
Harnen juga menyebutnya dengan kerugian yang saling terkait, terjawab dalam hal ini terganggunya aktivitas warga. Ia menyontohkan, semula bisa beraktivitas dua sampai tiga kali, karena kemacetan warga hanya bisa beraktivitas kapan saja dalam satu hari.
"Warga saat ini sudah banyak yang mengeluh karena masalah ini," katanya.
Selanjutnya, Harnen menjelaskan akibat malasah ini pendapatan per kapita juga berkurang. Oleh karena itu, harus ada berbagai terobosan untuk mencari solusi yang tepat.
Salah satunya, dengan dibentuknya ring road atau jalan lingkar barat dan timur yang semestinya sudah bisa direalisasikan.
"Ring road yang sudah direalisaikan sejak lama, tapi entah kenapa sampai sekarang belum juga dibuat," tambahnya.
Selain tol, ring road menurutnya menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk mengurangi kemacetan. Karena kendaraan besar yang biasanya melewati jalan kota dapat melewati jalur tersebut dan secara otomatis akan mengurangi kemacetan.
Ia menerangkan, jika ada perselisihan dengan pihak Kabupaten Malang atau wilayah lain menurutnya hal itu harus dibicarakan secara bersama-sama. Salah dengan membawa permasalahan kepada pihak Provinsi Jatim untuk dicarikan jalan keluar.
Harnen menambahkan saat ini, kota-kota kecil di Jatim pun menurutnya saat ini sudah memiliki ring road, yang berfungsi untuk memecah kemacetan yang membawa kendaraan besar. Ring road ini berfungsi agar agar tidak ada jalannya kota.
Namun uniknya, sampai sekarang Kota Malang belum memiliki satu pun ring road. Ia juga menilai kemampuan menyelesaikan masalah kemacetan bisa dimulai dengan merealisasikan ring road barang.
"Kemacetan di wilayah kota bagian barat, sudah sangat tidak bisa dihindari." Katanya.
Kondisi kemacetan di Wilayah Barat, dinilainya bisa tidak parah jika saat akan lebaran atau musim libur. "Karena memang mahasiswa pada pulang," jelasnya lagi.
Sementara itu, Harnen juga mengatakan Pemerintah Kota Malang dalam jangka pendek bisa melakukan penataan jalan. Salahkan, melalui peningkatan kapasitas jalan dengan penertiban parkir, pedagang kaki lima, hingga kegiatan yang menggunakan badan jalan untuk segera dihilangkan.
"Sedang dalam jangka panjang adalah dengan membangun jaringan jalan tadi," tandasnya. (*)
Baca selengkapnya di : https://www.timesindonesia.co.id/rea...i-kota-malang/
Ilustrasi kemacetan jalan di Kota Malang. (Foto: Imadudin M / Times Indonesia)
Kemacetan Kota Malang dari tahun ke tahun. Bahkan, menurut lembaga survei Infok, Kota Malang sudah memiliki urutan ketiga se-Indonesia.Pakar transportasi Universitas Brawijaya Malang, Prof. Harnen Sulistio PhD menilai saat ini jumlah transportasi yang telah direnovasi kapasitas kendaraan yang masuk ke jalan. Ia menyebutkan, kondisi jalanan di kota pendidikan ini sudah tidak lagi dimiliki titik puncak.
"Tentu, dari waktu ke waktu kondisinya selalu sama. Sekarang, tidak ada lagi jam khusus di mana kendaraan bergerak di jalanan, semua sama saja dari pagi sampai sakit," kata Harnen.
Kondisi yang memprihatinkan ini, menurutnya harus segera dicarikan jalan keluar. Ia memang butuh Pemerintah Daerah agar tidak lagi terpaku dengan penghargaan Wahana Tata Negara yang belum lama ini.
Sebab, diolah, kemacetan selalu menjadi masalah warga dan. Kemacetan yang terjadi tersebut, dikatakannya memberi pengaruh yang sangat besar.
Harnen juga menyebutnya dengan kerugian yang saling terkait, terjawab dalam hal ini terganggunya aktivitas warga. Ia menyontohkan, semula bisa beraktivitas dua sampai tiga kali, karena kemacetan warga hanya bisa beraktivitas kapan saja dalam satu hari.
"Warga saat ini sudah banyak yang mengeluh karena masalah ini," katanya.
Selanjutnya, Harnen menjelaskan akibat malasah ini pendapatan per kapita juga berkurang. Oleh karena itu, harus ada berbagai terobosan untuk mencari solusi yang tepat.
Salah satunya, dengan dibentuknya ring road atau jalan lingkar barat dan timur yang semestinya sudah bisa direalisasikan.
"Ring road yang sudah direalisaikan sejak lama, tapi entah kenapa sampai sekarang belum juga dibuat," tambahnya.
Selain tol, ring road menurutnya menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk mengurangi kemacetan. Karena kendaraan besar yang biasanya melewati jalan kota dapat melewati jalur tersebut dan secara otomatis akan mengurangi kemacetan.
Ia menerangkan, jika ada perselisihan dengan pihak Kabupaten Malang atau wilayah lain menurutnya hal itu harus dibicarakan secara bersama-sama. Salah dengan membawa permasalahan kepada pihak Provinsi Jatim untuk dicarikan jalan keluar.
Harnen menambahkan saat ini, kota-kota kecil di Jatim pun menurutnya saat ini sudah memiliki ring road, yang berfungsi untuk memecah kemacetan yang membawa kendaraan besar. Ring road ini berfungsi agar agar tidak ada jalannya kota.
Namun uniknya, sampai sekarang Kota Malang belum memiliki satu pun ring road. Ia juga menilai kemampuan menyelesaikan masalah kemacetan bisa dimulai dengan merealisasikan ring road barang.
"Kemacetan di wilayah kota bagian barat, sudah sangat tidak bisa dihindari." Katanya.
Kondisi kemacetan di Wilayah Barat, dinilainya bisa tidak parah jika saat akan lebaran atau musim libur. "Karena memang mahasiswa pada pulang," jelasnya lagi.
Sementara itu, Harnen juga mengatakan Pemerintah Kota Malang dalam jangka pendek bisa melakukan penataan jalan. Salahkan, melalui peningkatan kapasitas jalan dengan penertiban parkir, pedagang kaki lima, hingga kegiatan yang menggunakan badan jalan untuk segera dihilangkan.
"Sedang dalam jangka panjang adalah dengan membangun jaringan jalan tadi," tandasnya. (*)
Baca selengkapnya di : https://www.timesindonesia.co.id/rea...i-kota-malang/
0
1.2K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan