- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sindir Jokowi 'mengemis' kereta cepat, komikus Jepang minta maaf


TS
silents.
Sindir Jokowi 'mengemis' kereta cepat, komikus Jepang minta maaf
Merdeka.com - Nama komikus Jepang Onan Hiroshi viral di Indonesia. Lewat komik, Hiroshi menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'mengemis' kereta cepat pada negeri Sakura tersebut.
Tentu saja komik tersebut membuat masyarakat Indonesia bereaksi keras. Akhirnya, Hiroshi menyampaikan permintaan maaf dan menarik komik sindiran itu.
Hiroshi mengunggah foto dirinya mengenakan pakaian hitam sedang dogeza (bersujud), wujud permintaan maaf dengan sangat dalam budaya Jepang di akun Twitternya.
"Saya minta maaf. Kata 'pengemis' sangat berlebihan. Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia serta pemerintah Indonesia. Saya meminta maaf dengan sangat. Saya memalukan. Saya tarik kembali gambar tersebut. Saya mohon maaf," tulis Hiroshi dalam akun Twitternya.
Seperti diketahui, dua strip komik hasil karya Onan Hiroshi viral di Indonesia. Komik itu menyindir sikap Indonesia, dalam hal ini digambarkan sebagai Presiden Jokowi soal pembangunan kereta cepat.
Awalnya Indonesia digambarkan setuju untuk bekerja sama dengan Jepang untuk pembangunan kereta cepat. Jepang bahkan sudah membuat rancang bangun dan analisa data soal proyek tersebut.
Namun setelah data didapat, Indonesia malah menandatangani kontrak dengan China. Alasannya harga yang ditawarkan lebih murah 50 persen.
Hari berganti, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu tak kunjung rampung. Padahal sudah menjelang Pemilu 2019.
Indonesia pun kembali mendatangi Jepang. Digambarkan sosok 'Presiden Jokowi' mengemis sampai berlutut pada pemerintah Jepang meminta bantuan soal kereta cepat. Hiroshi juga menggambarkan masyarakat Jepang yang marah sampai melempari batu Indonesia yang mengemis. [ded]
https://www.merdeka.com/peristiwa/sindir-jokowi-mengemis-kereta-cepat-komikus-jepang-minta-maaf.html?utm_source=Homepage&utm_medium=Kolom%20Tengah&utm_campaign=Homepage%20Choice&utm_content=Artikel-4&utm_term=tag-priority:%20Presiden%20Jokowi

Jelas aja rakyat indonesia marah.
Hanya bani goa yang malah seneng presidennya dihina orang.
Tentu saja komik tersebut membuat masyarakat Indonesia bereaksi keras. Akhirnya, Hiroshi menyampaikan permintaan maaf dan menarik komik sindiran itu.
Hiroshi mengunggah foto dirinya mengenakan pakaian hitam sedang dogeza (bersujud), wujud permintaan maaf dengan sangat dalam budaya Jepang di akun Twitternya.
"Saya minta maaf. Kata 'pengemis' sangat berlebihan. Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia serta pemerintah Indonesia. Saya meminta maaf dengan sangat. Saya memalukan. Saya tarik kembali gambar tersebut. Saya mohon maaf," tulis Hiroshi dalam akun Twitternya.
Seperti diketahui, dua strip komik hasil karya Onan Hiroshi viral di Indonesia. Komik itu menyindir sikap Indonesia, dalam hal ini digambarkan sebagai Presiden Jokowi soal pembangunan kereta cepat.
Awalnya Indonesia digambarkan setuju untuk bekerja sama dengan Jepang untuk pembangunan kereta cepat. Jepang bahkan sudah membuat rancang bangun dan analisa data soal proyek tersebut.
Namun setelah data didapat, Indonesia malah menandatangani kontrak dengan China. Alasannya harga yang ditawarkan lebih murah 50 persen.
Hari berganti, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu tak kunjung rampung. Padahal sudah menjelang Pemilu 2019.
Indonesia pun kembali mendatangi Jepang. Digambarkan sosok 'Presiden Jokowi' mengemis sampai berlutut pada pemerintah Jepang meminta bantuan soal kereta cepat. Hiroshi juga menggambarkan masyarakat Jepang yang marah sampai melempari batu Indonesia yang mengemis. [ded]
https://www.merdeka.com/peristiwa/sindir-jokowi-mengemis-kereta-cepat-komikus-jepang-minta-maaf.html?utm_source=Homepage&utm_medium=Kolom%20Tengah&utm_campaign=Homepage%20Choice&utm_content=Artikel-4&utm_term=tag-priority:%20Presiden%20Jokowi

Jelas aja rakyat indonesia marah.
Hanya bani goa yang malah seneng presidennya dihina orang.
0
2K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan