Warga Dusun Asem Manis, Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Jatim, dihebohkan dengan lahirnya sapi berwajah aneh. Warga pun bilang sapi ini adalah sapi ajaib.





Anak sapi yang baru berumur 3 hari ini pun mendadak banyak dikunjungi warga. Tak hanya dari Probolinggo, bahkan dari luar Probolinggo. Pasalnya, sapi milik Moh Misdi (35) ini lahirnya tidak wajar dengan wajah aneh. Mulut sapi yang biasanya moncong, ini malah mulutnya mirip manusia. Posisi mulut berada di tengah hidung, sehingga hidungnya membelah terbelah dua berada di samping mulutnya.

Sapi yang menurut warga aneh dan ajaib ini, tidak menyusu pada induknya. Oleh pemiliknya, diberi susu formula menggunakan dot. Karena dengan kondisi mulutnya tak bisa menyedot susu pada induknya. Anak sapi ini tak mau makan rumput, namun hanya mau nasi saat disuguhkan nasi oleh pemiliknya.

Wajahnya bulat seperti manusia, kaki, dan tubuhnya seperti sapi pada umumnya. Warga yang mendengarnya langsung berduyun berdatangan untuk melihat sapi aneh ini. Warga menilai, wajahnya lucu dan aneh. Ini merupakan keajaiban, yang muncul pertama kalinya di Kabupaten Probolinggo.

Menurut Moh Misdi, sebelum sapinya lahir, dirinya sudah mempunyai firasat aneh. Dua hari sebelumnya dirinya jatuh. Begitu juga orang tuanya juga jatuh. Bahkan produksi batu bata miliknya ambrol. Itu menurutnya, suatu pertanda bakal terjadi apa-apa.

“Iya itu firasat saya sebelumnya Mas. Anak sapi ini tak bisa menyusu ke induknya, tapi hanya bisa minum susu formula memakai dot bayi. Rumput tidak mau, saya coba beri nasi malah doyan. Ini pertama kali di Prooblinggo mas, aneh anak sapi ini,” jelasnya kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id) Senin (26/2/2018).

Dikatakan Samsuri, salah satu warga Luar Kabupaten Probolinggo, ia rombongan bersama keluarganya hanya ingin melihat sapi berwajah aneh tersebut. Karena ia penasaran dengan wajah sapi mulut di tengah hidung.

“Menurut saya aneh sekali mas, belum perah ditemui sapi seperti ini, ini aneh bin ajaib mas, minumnya aja pakai susu formula. Seumur hidup saya belum pernah melihat wajah sapi semacam ini,” tuturnya.

Sementara, warga setempat menarik karcis dan parker untuk para pengunjung seikhlasnya, dan itu oleh warga akan digunakan untuk kebutuhan kebutuhan dan fasilitas rukun kemaktian (rukem) di Desa setempat.(*)