Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
[CIE PENULIS] "Pantser" Atau "Plotter"?




TENANG, CERITA KITA, APAPUN UJUNGNYA, AKAN DIKENANG SELAMANYA.


Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :



Haaai haaaai kalian yang lagi ngarepin pembahasan stensilan yang lagi mampir ke trit gw. Kabar kalian hari ini gimana? Masih sehat? emoticon-Big Grin

emoticon-Haiemoticon-Hai emoticon-Hai

Gak kok, pembahasan trit ini jauh dari hal hal stensilan yang kenyataannya lebih bisa menjaring pembaca daripada tulisan tulisan bertema lain. Pembahasan sekarang ini masih merupakan lanjutan dari pembahasan 3 trit gw sebelumnya. Gini, beberapa dari kalian mungkin udah baca 3 trit terbaru gw yang ngebahas tentang tips dan trick kece dalam menulis sebuah karya sastra. Dan sama kayak ke-tiga trit sebelumnya tadi, trit ke-empat dalam album kompilasi tips dan trick menulis ini bakal ngejelasin hal-hal yang sama dan halhal penting lain yang belum dibahas disana.

Butuh inspirasi menulis? Pakai cara ini, The Wandering Brain Dan What If Games!

Pengembangan Karakter Dalam Sebuah Cerita? Sebegitu Sulitkah?

Kalau sebelumnya udah dibahas cara mengatasi ide yang mampet, cara mengembangkan karakter, dan cara melawan rasa takut dalam mempublish suatu karya atau cerita, trit lanjutan ini bakal ngebahas tentang gimana cara tepat dan cepat dalam memulai suatu penulisan karya sastra. Pembahasan ini penting karena ternyata tipe tipe penulis itu bermacammacam, dan berdasarkan cara mempersiapkan plot dalam suatu tulisan, penulis biasanya dibagi kedalam dua golongan besar yaitu plotter dan pantser.

Penulis Bukan Profesi Buat Orang Orang Cemen, Katanya.

[CIE PENULIS] Panjang Dan Pendek Suatu Chapter Serta Tensi Didalamnya.

Sederhananya gini, seorang plotter adalah seorang penulis yang secara terstruktur udah punya gambaran plot tulisan yang akan dikerjakan jauh sebelum proses penulisan dimulai. Semua hal yang berkaitan dengan plot termasuk jumlah karakter, alur, latar, semua sudah dipersiapkan jauh hari. Dan hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dikerjakan oleh penulis yang masuk dalam kategori pantser. seorang "pantser" biasanya menentukan plot secara dadakan, ya maksudnya plotnya ngalir aja dulu seiring proses penulisan berjalan. Karakter, alur, dan latar semuanya ditentukan saat proses penulisan berlangsung. Dan biasanya penulis yang bersifat pantser harus punya intuisi dan pengalaman yang segunung dalam menentukan plot dan mengembangkan karakter karena penentuan plot dadakan itu resikonya besar.



Kenapa resikonya besar? Gini, kelemahan metoda ini adalah seorang penulis yang bersifat pantser lawan terkena "writer block" atau mampet ide. Hubungannya antara seorang pantser dengan mampetnya ide itu banyak. Tapi kalau ditalar secara logika, analoginya mungkin berhubungan dengan seseorang yang hidup tanpa cita cita atau tujuan hidup, orang orang kayak gini biasanya punya intensitas galau lebih sering dibanding mereka yang udah nentuin cita cita dan tujuan hidup mereka.

Selain mampet ide, kelemahan lain dari seorang pantser adalah cerita mereka lawan keluar jalur karena sewaktu proses penulisan gak punya perencanaan plot yang terstruktur. Besar kemungkinan terdapat karakter dan alur yang tidak perlu yang terlibat dalam plot dan hal ini berpotensi mengurangi estetika suatu karya.

Jujur sih gw sebenernya lebih ke arah pantser daripada plotter karena di cerita yang udah gw tulis sebelumnya gw baru menentukan plot saat penulisan cerita itu berlangsung. Sebenernya ada beberapa alasan kenapa beberapa orang penulis memilih jalan hidup sebagai seorang pantser daripada sebagai seorang plotter. Beberapa orang penulis pantser memilih jalan ini karena emang otak mereka lebih enjoy bekerja dengan metoda pantser tersebut. Dan ini yang gw rasain waktu awal gw mulai penulisan cerita gw di SFTH setahun yang lalu.



Karena metode pantser ini punya banyak kelemahan, hari ini gw sibuk cari informasi tentang gimana caranya mengurangi resiko terjadinya kesalahan penulisan sebagai seorang pantser. Dan setelah beberapa kali proses pencarian informasi, gw dapet beberapa rekomendasi video kece yang bisa bantu kalian yang masuk ke kategori penulis pantser buat meminimalisir resiko terjadinya kejadian tidak mengenakkan sewaktu proses penulisan dimulai. Video ini ngasih tau kalau sebagai seorang pantser ada baiknya kita (gw dan kalian) punya draft kasar dulu yang memuat plot cerita secara keseluruhan, gak perlu sedetail perencanaanya seorang plotter juga tapi. Untuk lebih lengkap silahkan search di youtube keyword ini deh "Dan Wells on Story Structure".

Mengenali tipe-tipe gaya penulisan ini penting karena dengan memilih gaya penulisan yang lebih dinikmati biasanya kemungkinan untuk menyelesaikan suatu karya menjadi lebih besar mengingat karya sastra, khususnya novel, dihasilkan dalam waktu gak sedikit, bisa berbulan bulan atau bertahun tahun dan para penulis novel ini rawan terkena serangan rasa malas ditengah proses penulisan berlangsung.

Jadi setelah baca pembahasan diatas, siapa disini yang lebih enjoy menulis sebagai seorang pantser daripada seorang plotter?
Buat sekarang ini dulu, dalam waktu dekat gw share lagi ilmu lain yang udah gw dapet.

Pamit dulu cuy! Dadah!

Quote:


emoticon-Recommended Selleremoticon-Recommended Seller emoticon-Recommended Seller


TENANG, CERITA KITA, APAPUN UJUNGNYA, AKAN DIKENANG SELAMANYA.


Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :







Diubah oleh rendyprasetyyo 04-07-2020 02:46
0
9.3K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan