Kaskus

News

matthysse76Avatar border
TS
matthysse76
Presiden AS Disebut Profesor Bakteriologi Mengidap Sifilis
Presiden AS Disebut Profesor Bakteriologi Mengidap Sifilis

Pemimpin Amerika Serikat (AS) yang satu ini tidak ada henti-hentinya bikin onar jagad pemberitaan.

Hampir selama 2 tahun terakhir, sosoknya lebih banyak menghiasi sejumlah media daripada orang lain.

Sebelumnya, sang Presiden AS ke-45 menyebut dirinya sebagai 'jenius yang stabil'.

Pernyataan yang bergulir di akun Twitter pribadinya merespon publikasi buku Michael Wolff yang berjudul 'Fire and Fury'.

Ternyata, twit Donald Trump yang membahas soal kesehatan mentalnya berbuntut panjang.

Sejumlah orang di Swedia bereaksi atas pernyataan ini.

Agnes Wold yang aktif di akademi Sahlgrenska di Universitas Gotherburg melemparkan cuitan yang mengejutkan.

Ternyata, Twit Donald Trump yang membahas soal kesehatan mentalnya berbuntut panjang.

Sejumlah orang di Swedia bereaksi atas pernyataan ini.

Dikutip wartawan Grid.ID dari Expressen, seorang profesor bakteriologi klinis menawarkan sebuah perawatan mental untuk Trump.

Jelas Agnes Wold yang aktif di akademi Sahlgrenska di Universitas Gotherburg, perawatan yang diusungnya tidak konvensional.

Usai suami Melania Trump begitu jumawa tentang kepribadiannya, Profesor Agnes ikut berkomentar.

"Wow! Bisakah kita membuat sebuah dugaan sifilis stadium akhir?" 

Demikian cuitan sang profesor di hadapan 30 ribu pengikutnya di Twitter.

Sifilis atau yang akrab disebut raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum.

Jenis penyakit ini dikategorikan sebagai infeksi menular seksual (IMS)

Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, ternyata dalam kondisi sifilis tingkat lanjut mampu menyebabkan kerusakan pada jantung.

Tidak sekedar itu, sejumlah organ termasuk yang paling penting, otak, juga bisa saja berfungsi tidak semestinya.

Bahkan ditegaskan, dapat menyebabkan timbulnya kondisi mental meski tidak seperti kegilaan.

Usut punya usut, Profesor Agnes menyebut apa yang dia katakan ternyata hanya sebagai guyonan.

Sang cucu pemenang hadiah Nobel dalam bidang kimia, Svante Arrhenius, memberi klarifikasi seperti ini.

 "Itu adalah lelucon."

"Saya tidak benar-benar mengira megalomania-nya disebabkan oleh sifilis."

Meski begitu, dia mengakui bahwa obsesi berlebihan terhadap diri sendiri karena merasa yang paling hebat mungkin juga termasuk dalam gejala yang disebabkan karena sifilis.

Kalau menurut kamu sendiri bagaimana?


http://www.tribunnews.com/internasio...ngidap-sifilis
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
917
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan