- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Respons Jokowi sosok cawapres ulama atau militer dan bisikan dari Pramono Anung


TS
silents.
Respons Jokowi sosok cawapres ulama atau militer dan bisikan dari Pramono Anung
Merdeka.com - Secara mengejutkan, PDIP mengumumkan akan kembali mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden di Pilpres 2019. Deklarasi itu dilakukan di hari pertama Rakernas III PDIP yang digelar di Sanur, Bali mulai 23-25 Februari 2018.
Kabar deklarasi PDIP ini memang sudah tersiar sejak pertemuan Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Selasa (20/2) lalu. Namun, sejumlah politisi PDIP menutup rapat-rapat kabar itu.
PDIP kini tengah mencermati beberapa nama untuk disandingkan dengan Jokowi. Keputusan siapa cawapres Jokowi akan dibahas dengan para parpol pendukung Jokowi seperti Golkar, NasDem, Hanura dan PPP.
Sejumlah kalangan menilai, Jokowi harus menggandeng kalangan ulama atau dari militer. Kedua kubu ini identik dengan warna hijau. Militer loreng hijau atau kalangan ulama yang juga berwarna hijau.
Jokowi pun masih ogah berspekulasi tentang kriteria cawapresnya. Sambil guyon, dia sebut, sang istri, Iriana Jokowi sebagai pendampingnya.
"Calon pendamping. Namanya adalah, saya sebutkan sekarang....... Ibu Iriana," kata Jokowi disambut tawa para wartawan, Jumat (23/2).
Ucapan Jokowi itu dilontarkan usai menghadiri deklarasi di Rakernas III PDIP. Di sela acara, Jokowi menyempatkan membagikan ratusan sertifikat tanah di Pulau Serangan, Bali.
Jokowi tak mau menjawab saat pilihan cawapres dikerucutkan menjadi kalangan TNI dan santri. Saat sesi wawancara itu, Jokowi pilih menjawab dengan diplomatis.
"Nanti dilihat," jawab Jokowi.
Jokowi ditemani Menteri PUPR Baskui Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Saat mendapat pertanyaan itu, Pramono sempat membisikkan Jokowi.
"Bebannya itu (TNI atau santri) pak," kata Pram sambil berbisik disambut tawa Jokowi.
Jokowi mengatakan, terkait cawapres akan dibicarakan dengan rekan koalisi. Menurut dia hal itu masih panjang proses yang harus ditempuh.
"Kita sudah ketemu. Nanti ketemu. Ketemu. Ketemu. Hingga akhir pasti ketemu," kata Jokowi.
Sejumlah nama memang santer disebut layak dampingi Jokowi. Dari kalangan militer misalnya, ada nama Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono sampai Wiranto.
Sementara dari kalangan ulama atau santri, ada nama Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy hingga Mahfud MD.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan, pihaknya terus mencermati dinamika yang berkembang soal cawapres Jokowi. Intinya, dia terikat pada dikotomi kalangan ulama, militer atau ekonom.
Dia menegaskan, akan mencari pasangan yang bisa melengkapi Jokowi. Bisa membumikan Pancasila dan bekerja turun ke rakyat seperti karakter Jokowi.
"Kami tidak terjebak pada spek-spek itu yang kami lakukan adalah sosok yang mampu bekerja sama dengan bapak Jokowi. Memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi dan terus menerus membumikan Pancasila," kata Hasto. [bal]
https://www.merdeka.com/politik/respons-jokowi-sosok-cawapres-ulama-atau-militer-dan-bisikan-dari-pramono-anung.html?utm_source=Homepage&utm_medium=Kolom%20Kiri&utm_campaign=Stream%20Kronologi%206&utm_content=Artikel-1&utm_term=tag-priority:%20Capres%20Jokowi
Jokodok terkenal pintar bermain strategi. Ia juga sabar. Menarik melihat perkembangan lebih lanjut.
Gw pribadi lebih suka AHY jadi cawapres Jokodok, karena kemungkinan menangnya paling besar menurut hitung2an gw.
Bisa juga si gatot, yg bisa memecah suara gerombolan prabocor.
Kabar deklarasi PDIP ini memang sudah tersiar sejak pertemuan Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Selasa (20/2) lalu. Namun, sejumlah politisi PDIP menutup rapat-rapat kabar itu.
PDIP kini tengah mencermati beberapa nama untuk disandingkan dengan Jokowi. Keputusan siapa cawapres Jokowi akan dibahas dengan para parpol pendukung Jokowi seperti Golkar, NasDem, Hanura dan PPP.
Sejumlah kalangan menilai, Jokowi harus menggandeng kalangan ulama atau dari militer. Kedua kubu ini identik dengan warna hijau. Militer loreng hijau atau kalangan ulama yang juga berwarna hijau.
Jokowi pun masih ogah berspekulasi tentang kriteria cawapresnya. Sambil guyon, dia sebut, sang istri, Iriana Jokowi sebagai pendampingnya.
"Calon pendamping. Namanya adalah, saya sebutkan sekarang....... Ibu Iriana," kata Jokowi disambut tawa para wartawan, Jumat (23/2).
Ucapan Jokowi itu dilontarkan usai menghadiri deklarasi di Rakernas III PDIP. Di sela acara, Jokowi menyempatkan membagikan ratusan sertifikat tanah di Pulau Serangan, Bali.
Jokowi tak mau menjawab saat pilihan cawapres dikerucutkan menjadi kalangan TNI dan santri. Saat sesi wawancara itu, Jokowi pilih menjawab dengan diplomatis.
"Nanti dilihat," jawab Jokowi.
Jokowi ditemani Menteri PUPR Baskui Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Saat mendapat pertanyaan itu, Pramono sempat membisikkan Jokowi.
"Bebannya itu (TNI atau santri) pak," kata Pram sambil berbisik disambut tawa Jokowi.
Jokowi mengatakan, terkait cawapres akan dibicarakan dengan rekan koalisi. Menurut dia hal itu masih panjang proses yang harus ditempuh.
"Kita sudah ketemu. Nanti ketemu. Ketemu. Ketemu. Hingga akhir pasti ketemu," kata Jokowi.
Sejumlah nama memang santer disebut layak dampingi Jokowi. Dari kalangan militer misalnya, ada nama Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono sampai Wiranto.
Sementara dari kalangan ulama atau santri, ada nama Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy hingga Mahfud MD.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan, pihaknya terus mencermati dinamika yang berkembang soal cawapres Jokowi. Intinya, dia terikat pada dikotomi kalangan ulama, militer atau ekonom.
Dia menegaskan, akan mencari pasangan yang bisa melengkapi Jokowi. Bisa membumikan Pancasila dan bekerja turun ke rakyat seperti karakter Jokowi.
"Kami tidak terjebak pada spek-spek itu yang kami lakukan adalah sosok yang mampu bekerja sama dengan bapak Jokowi. Memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi dan terus menerus membumikan Pancasila," kata Hasto. [bal]
https://www.merdeka.com/politik/respons-jokowi-sosok-cawapres-ulama-atau-militer-dan-bisikan-dari-pramono-anung.html?utm_source=Homepage&utm_medium=Kolom%20Kiri&utm_campaign=Stream%20Kronologi%206&utm_content=Artikel-1&utm_term=tag-priority:%20Capres%20Jokowi
Jokodok terkenal pintar bermain strategi. Ia juga sabar. Menarik melihat perkembangan lebih lanjut.
Gw pribadi lebih suka AHY jadi cawapres Jokodok, karena kemungkinan menangnya paling besar menurut hitung2an gw.
Bisa juga si gatot, yg bisa memecah suara gerombolan prabocor.
0
1.4K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan