Lagi-lagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habieb Rizieq Shihab membatalkan kepulangannya yang dijadwalkan pada hari ini, Rabu (21/2/2018). Hal itu diperkuat dengan fakta nama Rizieq yang tidak tercantum dalam daftar penumpang jadwal penerbangan Saudi Arabia menuju Indonesia pada hari ini.

Alasan kepulangan Habieb Rizieq yang gagal ditenggarai karena belum adanya surat perintah penghentian penyidikan (SP3) terhadap kasus yang tengah membelitnya. Diketahui, bahwa Habieb Rizieq terjerat kasus video chat porno dan penodaan Pancasila yang membelit dirinya.



Berita kepulangan Rizieq ini membuat para pendukungnya memenuhi ruang tunggu di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Melihat kenyataan yang ada, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengimbau massa yang sudah menunggu kedatangan Habib, diminta untuk kembali ke kediamannya masing-masing dengan tertib. Hal ini tentu membuat para pendukung Habib kecewa setelah berulang kali pentolan FPI Indonesia ini selalu membatalkan kepulangannya.



Berdasarkan berita yang dihimpun oleh Okezone, Habib Rizieq setidaknya telah membatalkan kepulangannya beberapa kali. Berikut ini adalah rangkuman pembatalan pulang Habib Rizieq ke Indonesia:

Pada hari jadi ormas FPI yang jatuh di tanggal 17 Agustus 2017, Habib Rizieq dikabarkan akan pulang dua hari sebelum perayaan milad ormasnya tersebut. Namun hal tersebut langsung dibantah oleh kuasa hukumnya, Sugito Atmo Pawiro yang mengatakan bahwa Habib tidak akan pulang karena jadwal kepulangannya dibatalkan. Selain itu aktivitas dalam menjalankan ibadah haji nya juga menjadi alasan kuat Habib tidak jadi pulang ke Indonesia.

Kemudian Habib dijadwalkan pulang pada akhir September 2017, setelah dirinya usai menjalani ibadah Haji di tanah suci. Rencana ini kembali kandas karena tidak ada pernyataan resmi dari Habib secara langsung atau dari DPP FPI terkait dengan kepulangan pentolan FPI tersebut. Saat itu, Habib dikabarkan tengah sibuk mengunjungi majelis-majelis dan memberikan tausiah.

Setelah dua kali membatalkan jadwal kepulangannya, Imam Besar FPI ini kembali dikabarkan akan pulang ke Indonesia guna menghadiri silaturahmi dan reuni akbar alumni 212 di Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2017. Tetapi, Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) memberikan syarat kepada Polda Metro, Polda Jawa Barat dan Polda Papua untuk menghentikan seluruh kasus yang menimpanya.

Namun, lagi-lagi rencana kepulangan itu tidak terwujud. Dirinya diketahui belum ingin pulang ke Indonesia sebelum tuntutan terhadapnya dicabut. Habib hanya memenuhi janji untuk menghadiri reuni 212 tersebut melalui orasinya yang disampaikan lewat video teleconference‎ dari Makkah, Arab Saudi.




Dan berita kepulangan Habib kembali muncul setelah beredarnya e-ticket atas nama Mohammad Rizieq Syihab pada Jumat 16 Februari. Dalam e-ticket tersebut tercantum bahwa Habib akan tiba di Indonesia pada 21 Februari 2018 pukul 09.00 WIB dengan menumpangi pesawat dari maskapai Saudi Arabian Airlines.

Tetapi, Ketua Panitia Penyambutan Imam Besar Habib Rizieq (PPIB 212), Eggi Sudjana, menjelaskan bahwa foto e-ticket pesawat kepulangan Habib Rizieq Syihab yang beredar adalah kabar bohong atau hoax, meski Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin membenarkannya.

"Hoax. Jadi pesan saya hoax ini. Jangan sampai mengadu domba umat Islam. Saya sebagai ketua panitia belum ada konfirmasi dari Habib," terang Eggi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/2/2018).

Eggi juga menambahkan bahwa keputusan Habib Rizieq kembali ke Tanah Air masih menunggu petunjuk dari yang bersangkutan. (Annisa Ulva Damayanti/M)

KAngen FIRza
pulang malu gak pulang rindu