Sejumlah siswa di Amerika Serikat (AS) melakukan aksi protes besar-besaran untuk menuntut revisi dalam aturan kepemilikan senjata api. Aksi tersebut mereka gelar tepat di depan Gedung Putih, Washington pada Senin (19/2/2018) waktu setempat.

Di dalam aksi tersebut, para siswa yang rata-rata berusia remaja berbaring di atas lapangan rumput yang berada di depan Gedung Putih. Mereka menyilangkan kedua tangannya di atas dada mereka, seolah membentuk posisi jenazah yang akan dimakamkan.

"Apakah saya berikutnya?" bunyi sebuah poster yang diletakkan di atas salah satu pengunjuk rasa, seperti dikabarkan The Guardian.

Dua orang siswa juga membungkus tubuh mereka dengan bendera AS saat melakukan aksi protes. Mereka menuntut agar Pemerintah segera memberikan perhatian kepada hukum dan aturan yang terkesan longgar terhadap kepemilikan senjata api.

"Sangat penting bagi kami untuk menyuarakan kemarahan kami dan kami juga harus mengingatkan betapa perlunya untuk membuat perubahan, khususnya pengendalian peredaran senjata api di Amerika Serikat," ujar salah seorang pengunjuk rasa, Ella Fesler (16).

"Setiap hari kami mengucapkan selamat tinggal kepada orangtua kami untuk pergi ke sekolah dan saya khawatir itu selamat tinggal terakhir dari saya," sambungnya.

Peristiwa penembakan massal yang terjadi di sebuah sekolah Florida pada 14 Februari lalu membangkitkan kembali kecaman terhadap Presiden AS Donald Trump. Menurut sejumlah warga AS, Trump sama sekali tak peduli dengan peristiwa penembakan yang membuat 17 murid dan guru tewas.

Hal itu terbukti dari komentar Trump di akun Twitter pribadinya yang mencibir Biro Investigasi Federal (FBI). Dalam pernyataannya, FBI gagal mendeteksi kejadian tragis tersebut karena terlalu sibuk mengurus dugaan keterlibatan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS pada 2016 lampau.ya.


http://www.kricom.id/kecam-kebijakan...g-gedung-putih