Ane sebagai kaskuser papua sangat kecewa dengan tidak berangkatnya seorang pahlawan, yang kami harapkan bisa membawa perubahan sesuai omongannya di tv tv
namun beberapa hari setelah itu zadit ternaya batal berangkat dengan alasan itu adalah tugas wakil BEM UI
katanya mau berangkat melihat keaadaan lansung di asmat.

padahal kasus diasmat status KLB nya telah dicabut oleh pemerintah daerah asmat itu berarti status yang awalnya darurat sudah turun menjadi waspada, dan rombongan UI yang bernagkat kesana sudah dalam kondisi baik, okee ane tak permasalahkan keberangkatan rombongan BEM UI itu, yang jadi sebuah penyesalan bagi ane adalah kenapa ketua BEM UI tidak ikut juga? saya kira alasan tidak ikut karena menjaga rumah di BEM UI itu bukan alasan yang tepat artinya secara tidak lansung saudara telah memberikan PHP hanay OMDO

Menolak lupa bahwa BEM UI pernah mengatakan akan memilih berangkat sendiri ke asmat tanpa bantuan dari pemerintah karena itu uang rakyat, dan dia tidak sadar hasil donasi itu juga merupakan uang rakyat? maaf bila ane salah persepsi soal itu
yaa yang kasih donasi semua itu bagian dari rakyat indonesia, kalau duitnya sendiri nah itu baru tepati janji saya kira status kampus UI bisa mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas ternyata tidak demikian, ada satu dua orang yang mungkin sebenarnya cerdas hanya saja dibutakan hatinya oleh politik? sudah nampak jelas tujuannya
dengan menyalahkan presiden tanpa melihat realita di lapangan baik kondisi geografis, peran pemda Asmat maupun peran pemrpov itu saya kira adalah semuah asumsi yang keliru fenomena asmat itu layaknya gunung es nampak bersalju tinggi di puncak tapi sebenarnya dibawah gunung sana nampak tak terlihat masalah yang begitu rumit


Jika Zadit Punya jiwa laki harunay mampu bertangung jawab atas setiap tindakn dan omongannya








dari sini kita bisa lihat secara jelas mana yang SDM yang berkualitas dan mana yang tidak berkualitas
jika melihat aksi nyata dari seorang artis cewek dengan aksi seorang ketua BEM UI