Siapa yang tak kenal pahlawan persija, super simic yang membawa persija throphy piala presiden 2018, berkat 2 gol cantiknya Persija akhirnya menjadi jawara dengan mengalahkah Bali United.



Marko Šimić (lahir di Rijeka, Kroasia, 23 Januari 1988; umur 30 tahun) adalah pemain sepak bola Kroasia yang bermain sebagai striker, Simic juga pernah memperkuat Tim Nasional Kroasia U-21 pada 2009 hingga 2010. Karirnya Simic ketika membela Timnasnya, Simic membukukan tiga gol dari tujuh kali pertandingan.

Di umur yang tidak muda lagi Simic pun mulai menunjukkan tajinya, karirnya kini di asia tenggara menebar pesona.



Walau tidak mungkin ia akan membela timnas kroasia, karena level permainan liga 1 Indonesia belum seperti negara yang biasa langganan piala dunia, walau kini Simic dikontrak selama dua musim oleh tim berjuluk Macan Kemayoran, namun sebelumnya Simic tidak terlalu di kenal.

Karena Super Simic awalnya bermain sepakbola dimulai dari klub di negaranya dengan bergabung bersama klub FC Khimki pada 2007 hingga 2009.



Bahkan kariernya di asia tenggara dimulai ketika Simic bermain untuk Melaka United dan berlaga di Liga Super Malaysia 2017. Bersama klub Melaka United, Simic mencatatkan 9 gol dalam 8 kali pertandingan.

Namun sebelum merapat dengan Melaka United, Marco Simic pernah membela tim Negeri Sembilan FA dan berlaga pada kompetisi kasta kedua sepakbola Malaysia, Liga Premier Malaysia.

Ternyata karier nya di asia tenggara tidak lah langsung cemerlang, layaknya pemain bintang eropa yang punya nama, seperti Michael Essien di Persib yang bergaji wah namun tak bisa berkontribusi banyak untuk sebuah tim.



Nama bintang memang di perlukan, untuk mengangkat pamor sebuah klub tapi setidaknya permainan secara tim itu yang dibutuhkan, sepakbola memang terlihat rumit karena bukan hanya mengandalkan keahlian satu orang saja, tapi sebuah tim yang saling bekerjasama untuk satu tujuan yaitu sebuah gol kemenangan. Dan Simic sendiri bukanlah seorang bintang, ia memulai karir dari bawah dan tak selamanya karirnya di sepakbola itu indah.



Namun bicara keindahan jadi teringat sebuah kata lucu yang sempat terngiang ketika Marco Simic dipanggil kosim, ia merasa kurang suka karena panggilan itu tak enak di dengar di negaranya, maka ia pun komentar cukup pangilah ia dengan sebutan Super Simic.



Pada kisah Inspirasi kali ini sang maestro bola Super Simic, ia termasuk talenta pemain eropa yang sempat merumput di kasta kedua liga malaysia, namun kini menjadi pemain berkelas di Persija, dan namanya berkibar di banyak media tanah air, akankah karir super Simic tetap meningkat ?? Kita lihat saja, kedepannya nampaknya Simic adalah contoh Tua-tua Keladi biarpun umur makin menua pestasi semakin menjadi.



Gracias Marco Simic, seruuupuutt dolo gan...



Referensi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mark...C5%A0imi%C4%87