indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Filipina Mengadopsi Model Pendidikan Islam Indonesia


JPP JAKARTA - Kerja sama dalam pendidikan Islam menjadi fokus Indonesia dan Filipina, terutama sejak ditandatanganinya Joint Statement dalam pertemuan Trilateral, Indonesia, Filipina dan Malaysia 22 Juni 2017, diwujudkan oleh Indonesia dengan menghelat Lokakarya Kerja Sama Pendidikan Islam pada 14 dan 15 Februari 2018 di Jakarta.

Pada Lokakarya yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri RI itu, diikuti oleh 28 peserta dari 2 negara yang mewakili pihak institusi dan kementerian terkait.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Rukmina G. Manoppo, mengatakan, terdapat perbedaan mendasar dalam sistem pendidikan Islam Indonesia dan Filipina, terutama yang berkaitan dengan sistem kurikulum pembelajaran.

"Mungkin nanti akan ada joint research. Madrasah (sekolah Islam) di Indonesia dan Filipina memang berbeda. Kalau kita kan Madrasahnya di bawah Kementerian Agama, di sana (Filipina) itu ada madrasah tradisional dan itu tidak di bawah pemerintah. Di sana afiliasinya (madrasah) ke Libya atau Mesir, misalnya," ungkap Rukmina G. Manoppo, ketika ditemui usai penutupan workshop, Kamis (15/2/2018), di Jakarta.

Rukmina menambahkan, pasca lokakarya akan ditindaklanjuti dengan mengundang para pengajar Pendidikan Islam Filipina, untuk melihat langsung proses pembelajaran di Indonesia.

"Ada beberapa persamaan memang, karena kalau madrasah tradisional kan dia memang fokus pada hadis, alquran dan pengajaran islami. Sedangkan, kalau kita kalaupun madrasah, dia belajar matematika, IPA, natural science dan social science. Kemudian, humaniora itu yang dipelajari di madrasah. Nah, ini yang akan kita kolaborasi," jelasnya.  

Perwakilan pemerintah Filipina menyatakan, bahwa mereka berkomitmen pula untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang pendidikan Islam bersama Indonesia sebagai bagian untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

"Pemerintah Filipina memberikan apresiasi besar terhadap perhatian pemerintah Indonesia yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Hal ini tentunya bermanfaat untuk selanjutnya dapat dilakukan dalam kerja sama pendidikan Islam. Kami juga berharap hal itu akan berlanjut dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pembentukan peta jalan kerja sama yang dapat dilakukan kedua negara dalam pendidikan Islam, memiliki tujuan utama yaitu menciptakan kesejahteraan dan perdamaian dunia.

"Sebagai suatu negara dengan penduduk yang paling besar, kita hidup di multicultural society untuk berbagi. At the end, tujuannya adalah untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Jelas sekali bahwa melalui education ini kita bisa mem-prevent poverty, conflict and radikalism," tegas Menlu Retno.

Inisiasi Indonesia menggelar Lokakarya Kerja Sama Pendidikan Islam di Jakarta, merupakan implementasi dari penandatanganan letter of intent mengenai peningkatan kerja sama di bidang pendidikan Islam pada kunjungan Menlu Retno Marsudi ke kota Davao, Filipina Selatan 3 Januari lalu. Termasuk, dalam kunjungan tersebut Retno Marsudi mengunjungi sekolah Islam.

Sementara, dalam workshop yang dimulai pada 14 Februari terbagi dalam 7 sesi. Di antaranya, diskusi mengenai pendidikan Islam di kedua negara, pembangunan kapasitas guru Islam, pengajar dan ulama yang profesional hingga sistem kurikulum. (rri/kemlu)


Sumber : https://jpp.go.id/teknologi/pendidik...slam-indonesia

---

Kumpulan Berita Terkait TEKNOLOGI :

- Menristekdikti Inginkan 50 Persen Dosen Politeknik dari Praktisi Industri

- Empat Pesan Menag pada Civitas Academica Kampus Islam Negeri

- Cegah Difteri, Ratusan Anak Pegawai Kemenkes Diimunisasi

0
4.1K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan