Bekerja di luar kota merupakan tantangan tersulit bagi setiap orang. Dimana jauh dari orang tua dan orang-orang yang disayangi. Hari raya merupakan suatu kesempatan bagi orang perantauan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Sama halnya dengan Raffi, ia telah mempersiapkan kepulangannya.

Namun, suatu kendala datang. Raffi dipanggil oleh pemimpin perusahaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sang pemimpin memberikan kepercayaan kepada Raffi untuk menyelesaikan tulisan dengan topik tersebut.

Dengan rasa sedikit kecewa, Raffi menghubungi Ibunya dan mengatakan bahwa dia tidak dapat pulang untuk merayakan hari raya bersama. Ibu tampak kecewa mendengarkan kabar dari anaknya.

Lalu Raffi pun menyelesaikan pekerjaannya. Setelah selesai ia bersiap untuk pulang dan ia menuruni anak tangga kantor dengan muka yang murung. Saat melihat ke depan, terlihat kedua sahabat Raffi sudah menunggu kedatangan Raffi.

Sebagai seorang sahabat, kita harus memperhatikan sahabat kita dan selalu ada di saat suka dan duka. Begitu juga dengan sahabat Raffi, mereka melihat Raffi yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dan mereka pun datang untuk menjemput Raffi agar bisa mudik dan merayakan hari raya bersama keluarga.

Di perjalanan, Raffi dan sahabatnya mampir untuk mengisi bensin dan tidak lupa untuk mengganti pelumas kendaraan dengan Total Quartz.

Salah satu sahabatnya mengatakan bahwa tarikan mobil Raffi bagus dan Raffi pun kembali mengingat banyak kenangan bersama Ayahnya.

Ayahnya selalu mengingatkan untuk menggunakan pelumas yang tepat dan Raffi berjanji sampai kapanpun tidak akan menjual mobil Ayahnya.

Tetapi salah satu sahabatnya mengatakan bahwa "Kebahagiaan itu tidak terlihat dari apa yang kita miliki, melainkan sebuah hubungan dengan orang-orang yang dicintai".

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, Raffi dan sahabatnya sampai juga di rumah.
Betapa terkejutnya Ibunya saat melihat Raffi jadi pulang untuk merayakan hari raya bersama.
Kebersamaan merupakan hal yang terpenting didalam keluarga.

Seiring berjalannya waktu, Ibu Raffi menyuruh Raffi untuk menjual mobil dikarenakan Ayahnya sakit. Tetapi Raffi tidak ingin menjual mobil pemberian Ayahnya karena terdapat banyak sekali kenangan didalamnya. Ia mengatakan pada Ibunya pasti ada cara lain untuk mendapatkan biaya pengobatan bagi Ayahnya.

Seketika Ibunya terlihat sedih dengan keputusan sang buah hati.

Raffi kembali bernostalgia dengan kebersamaan Ayah dan mobil kesayangan Ayahnya. Tiba-tiba Raffi kembali mengingat perkataan Ayahnya. "Semangat Ayah tetap muda seperti dulu, semua ini karena kamu. Kamu asupan yang baik untuk jiwa Ayah. Begitu juga dengan mobil ini. Mobil ini akan terus terasa muda jika mendapatkan asupan yang baik".

Saat handphone Raffi berdering, Ia melihat suatu post di sosial media yang bertuliskan "Happiness is not based on possessions, but on relationships with people you love". Kemudian Raffi mengingat perkataan salah satu sahabatnya yaitu "Kebahagiaan itu tidak terlihat dari apa yang kita miliki, melainkan sebuah hubungan dengan orang-orang yang dicintai".

Setelah tersadar, Raffi tiba-tiba masuk rumah dan membuat Ibunya sedikit kebingungan akan tingkahnya. Lalu Raffi mengatakan "Bu, bagi Raffi, Ayah lebih penting dari apapun yang ada didunia ini. Mobil itu hanya simbol, tetap Ayah yang lebih penting". Ibunya pun terharu mendengarkan ucapan Raffi dan Raffi keluar untuk menaruh kertas yang bertuliskan mobil dijual. Seketika ada seorang wanita yang datang menghampiri Raffi dan tertarik dengan mobil yang dijualnya.

The most important thing in the world is family and love.

Saat sedang perjalanan menuju ke bengkel, Ibu Raffi menelepon Raffi dan menyuruh untuk mencari pasangan hidup dan kenalkan kepada Ibu. Setelah sampai ke bengkel, Raffi di sambut dengan ramah oleh pekerja bengkel.

Pekerja bengkel tampak hafal dengan hal apa saja yang diperlukan oleh mobil Raffi. Yaitu Total Quartz, pelumas yang mampu menjaga mesin agar tetap dalam kondisi baik dan memberikan tarikan yang kuat pada mobil Raffi. Setelah selesai berbincang dengan pekerja bengkel, Raffi melihat mobil lamanya sedang melakukan perawatan. Matanya tampak berkaca-kaca.

Lalu Raffi pun menuju ke ruang tunggu sembari menunggu perawatan mobilnya. Disana dia melihat seorang wanita, dan dia menyapa wanita tersebut. Wanita itu adalah Santi. Mereka berbincang-bincang mengenai mobil lama Raffi yang dibeli oleh Santi.

Seketika Raffi mengingat ucapan Ibunya, kapan dia bisa memberikan menantu yang baik yang dimana dia selalu sibuk terus.

Lalu Raffi pun berpikir mungkinkah Santi jodoh yang tepat untuknya? Hari demi hari, Raffi dan Santi pun semakin dekat dan mereka menjalin hubungan.

Dan waktunya pun telah tiba, Raffi mengajak Santi untuk menikah dan mereka hidup bahagia.

Everything will come to you at the perfect time.