VIVA - Hasil survei Indo Barometer, Joko Widodo masih menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 48,8 persen. Prabowo berada di peringkat kedua dengan 22,3 persen. Hasil survei ini muncul dari simulasi dua pasangan.
Namun dengan skenario kedua dan menggunakan lima simulasi saat, Prabowo Subianto tidak maju sebagai calon presiden. Anies Baswedan menjadi lawan terberat, Jokowi.
"Jadi potensi kuda hitam ada di Anies," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari dalam pemaparan survei Dinamika Pilpres 2019, tiga skenario Pilpres 2019, siapa kuda hitam di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 15 Februari 2018.
Qodari memaparkan dari hasil Survei elektabilitas, Jokowi 49,9 persen dan Anies Baswedan 12,1 persen. 37,9 persen responden belum memutuskan.
Di bawah, Anies ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan 7,8 persen. Diikuti putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono dengan 5,3 persen.
Selanjutnya Waki Presiden, Jusuf Kalla dengan 3,6 persen dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dengan hasil survei 2,5 persen.
Qodari mengungkapkan, Anies Baswedan bisa menjadi kuda hitam karena posisinya saat ini sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebagai pemimpin ibu kota, Anies diuntungkan karena setiap hari media memantau dan mengabarkan aktifitasnya.
"Jadi kalau Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Sepert soal becak diskusi soal itu jadi bahasan berhari hari," katanya.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi seluruh Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Dan menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin error survei plus minus 2,38 persen. (mus)
sumur
