- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#totalbersamamu Arti Kebahagiaan Yang Sesungguhnya


TS
farhan000
#totalbersamamu Arti Kebahagiaan Yang Sesungguhnya
Quote:
Raffi, seorang pekerja keras di kantornya, harus menerima kenyataan pahit, ia harus rela tidak pulang kampung saat Lebaran karena pekerjaan di kantor yang membuatnya tidak bisa mudik dan memeluk bahagia kedua orang tua nya. Tidak kuasa menahan sedih, mau tidak mau Raffi pun harus memberi kabar ke sang Ibu bahwa ia tidak bisa pulang di Hari Raya tahun ini.
Malam takbiran pun dilalui Raffi dengan mengerjakan tugas kantornya.
Seusai menyelesaikan pekerjaan kantornya, Raffi secara tidak sengaja bertemu dengan kedua temannya, mengajak Raffi untuk pulang ke kampung halaman tercinta.
"Bro! mana kuncinya?" sahut Samuel, salah satu sahabatnya.
Raffi diam terpaku, rona bingung terpapar jelas di wajahnya yang lelah itu, seakan sudah kehabisan kata-kata.
"Kebanyakan kerja sih, gini nih efeknya nih, kita mudik malam ini!" lanjut Samuel.
"Udah tenang aja! barang lo juga udah di packinginkok!" balas Lolita, salah satu sahabat perempuan Raffi.
Tanpa pikir panjang, ketiga-tiganya langsung bergegas mudik menggunakan mobil Raffi.
Di perjalanan, mereka berbincang tentang tarikan mobil Raffi yang asyik dipakai karena pelumas yang baik, karena ayah Raffi pernah memberi tahu Raffi kalau kunci rahasia mesin mobil yang bandel ada di pelumasnya, Raffi juga menimpal kalau ia tidak akan menjual mobil yang memberinya banyak kenangan tersebut sampai kapanpun.
Melanjutkan pembicaraan, Samuel membalas dan mengingatkan Raffi bahwa kebahagiaan itu bukan terlihat dari apa yang dimiliki melainkan dari hubungan dengan orang-orang yang kita cintai.
Percakapan pun dilanjutkan seiring dengan perjalanan, disertai gelak tawa dan senda gurau yang mempererat persahabatan mereka bertiga.
Fajar pun menyapa, diiringi dengan suara mobil Raffi yang sudah sampai di rumah orang tua nya.
"Assalamualaikum" salam Raffi.
"Waalaikumsalam, Raffi!" sahut sang Ibunda bahagia.
Akhirnya Raffi sampai dengan selamat, memeluk sang Ibunda dengan toreh senyum bahagia.
Malam takbiran pun dilalui Raffi dengan mengerjakan tugas kantornya.
Seusai menyelesaikan pekerjaan kantornya, Raffi secara tidak sengaja bertemu dengan kedua temannya, mengajak Raffi untuk pulang ke kampung halaman tercinta.
"Bro! mana kuncinya?" sahut Samuel, salah satu sahabatnya.
Raffi diam terpaku, rona bingung terpapar jelas di wajahnya yang lelah itu, seakan sudah kehabisan kata-kata.
"Kebanyakan kerja sih, gini nih efeknya nih, kita mudik malam ini!" lanjut Samuel.
"Udah tenang aja! barang lo juga udah di packinginkok!" balas Lolita, salah satu sahabat perempuan Raffi.
Tanpa pikir panjang, ketiga-tiganya langsung bergegas mudik menggunakan mobil Raffi.
Di perjalanan, mereka berbincang tentang tarikan mobil Raffi yang asyik dipakai karena pelumas yang baik, karena ayah Raffi pernah memberi tahu Raffi kalau kunci rahasia mesin mobil yang bandel ada di pelumasnya, Raffi juga menimpal kalau ia tidak akan menjual mobil yang memberinya banyak kenangan tersebut sampai kapanpun.
Melanjutkan pembicaraan, Samuel membalas dan mengingatkan Raffi bahwa kebahagiaan itu bukan terlihat dari apa yang dimiliki melainkan dari hubungan dengan orang-orang yang kita cintai.
Percakapan pun dilanjutkan seiring dengan perjalanan, disertai gelak tawa dan senda gurau yang mempererat persahabatan mereka bertiga.
Fajar pun menyapa, diiringi dengan suara mobil Raffi yang sudah sampai di rumah orang tua nya.
"Assalamualaikum" salam Raffi.
"Waalaikumsalam, Raffi!" sahut sang Ibunda bahagia.
Akhirnya Raffi sampai dengan selamat, memeluk sang Ibunda dengan toreh senyum bahagia.
Quote:
Kenyataan pahit menimpa Raffi sekali lagi, seakan datang silih berganti tiada henti, kali ini Ibunda Raffi membujuk sang anak untuk menjual mobil kesayangan Raffi untuk dapat menambah biaya pengobatan sang Ayah yang saat ini sedang jatuh sakit, Raffi pun menolak dan berkata bahwa ia akan mencari cara lain, yang penting tidak dengan menjual mobil kesayangannya itu.
Teringat kenangan indah dengan sang ayah, keduanya memperbaiki dan mencuci mobil bersama-sama, bersenda gurau layaknya hubungan ayah dan anak. Sungguh masa-masa bahagia, namun Raffi tersadar, kenangan adalah kenangan, tidak bisa kembali lagi namun tetap tersimpan di hati.
"Semangat Ayah tetap muda seperti dulu, semua ini karena kamu, kamu asupan yang baik untuk jiwa Ayah, begitu juga dengan mobil ini, mobil ini akan terus terasa muda, jika mendapatkan asupan yang baik" teringat kata-kata sang Ayah di sela-sela kenangan manis antara Raffi dan Ayahanda.
Tiba-tiba Raffi teringat dengan kata-kata sahabatnya Samuel, tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan terlihat dari apa yang dimiliki melainkan dari hubungan dengan orang-orang yang kita cintai. Ia pun tersentak lalu bergegas dan langsung berbicara dengan sang Ibu lalu kemudian memutuskan untuk menjual mobil kesayangannya tersebut karena sang ayah lebih penting dari mobilnya yang hanya berupa simbol tersebut.
Sang Ibu terpaku bahagia mendengarkan keputusan anaknya itu.
Teringat kenangan indah dengan sang ayah, keduanya memperbaiki dan mencuci mobil bersama-sama, bersenda gurau layaknya hubungan ayah dan anak. Sungguh masa-masa bahagia, namun Raffi tersadar, kenangan adalah kenangan, tidak bisa kembali lagi namun tetap tersimpan di hati.
"Semangat Ayah tetap muda seperti dulu, semua ini karena kamu, kamu asupan yang baik untuk jiwa Ayah, begitu juga dengan mobil ini, mobil ini akan terus terasa muda, jika mendapatkan asupan yang baik" teringat kata-kata sang Ayah di sela-sela kenangan manis antara Raffi dan Ayahanda.
Tiba-tiba Raffi teringat dengan kata-kata sahabatnya Samuel, tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya, bahwa kebahagiaan itu bukan terlihat dari apa yang dimiliki melainkan dari hubungan dengan orang-orang yang kita cintai. Ia pun tersentak lalu bergegas dan langsung berbicara dengan sang Ibu lalu kemudian memutuskan untuk menjual mobil kesayangannya tersebut karena sang ayah lebih penting dari mobilnya yang hanya berupa simbol tersebut.
Sang Ibu terpaku bahagia mendengarkan keputusan anaknya itu.
Quote:
Beberapa bulan kemudian, Raffi, yang sudah membeli sebuah mobil baru, ingin membawa mobil tersebut ke bengkel untuk diservis, serta mengisi pelumas Raffi dengan Total Quartz agar mesin mobil tetap awet. Lalu sejenak Raffi tersentak kaget melihat mobil lamanya terparkir di salah satu sudut pelataran bengkel, beserta seorang gadis cantik berambut hitam panjang yang dari tadi sudah duduk di ruang tunggu bengkel, ternyata gadis manis tersebut adalah Santi, pembeli mobil lama milik Ayah Raffi. Mengetahui bahwa perempuan itu dikenalnya, Raffi pun langsung memulai pembicaraan dengan sapa, lalu pembicaraan dua pasang insan ini pun dimulai.
Raffi memulai pembicaraan dengan menanyakan keadaan mobilnya yang langsung dibalas Santi dengan rasa kagum karena mobil tua masih bisa awet berkat Total Quartz, lalu Santi langsung memuji Raffi karena kepiawaiannya dalam menjaga mobil tetap dalam kondisi prima.
"Fi, kapan ngasih Ibu menantu yang baik, kamu tuh sibuk terus sibuk terus dengan pekerjaan kamu" Harap seorang Ibu kepada anaknya.
"Yaa Bu, In Shaa Allahkalau jodohnya udah ketemu pasti Raffi kenalin sama Ibu kok, ya" Balas sang anak.
Sejenak Raffi teringat percakapan lamanya dengan sang Ibunda, yang sudah menginginkan Raffi untuk memiliki pasangan hidup agar bisa menjalani hidup baru berdua untuk selamanya.
Hubungan Raffi dan Santi pun kian intim, mereka kerap kali bepergian bersama, sudah saling mengenalkan ke orang tua masing-masing.
Lalu pada suatu ketika di saat kedua sejoli ini sedang makan malam, Raffi pun melamar Santi untuk menjadi kekasihnya. Santi pun mengiyakan dengan perasaan haru dan bahagia.
Raffi memulai pembicaraan dengan menanyakan keadaan mobilnya yang langsung dibalas Santi dengan rasa kagum karena mobil tua masih bisa awet berkat Total Quartz, lalu Santi langsung memuji Raffi karena kepiawaiannya dalam menjaga mobil tetap dalam kondisi prima.
"Fi, kapan ngasih Ibu menantu yang baik, kamu tuh sibuk terus sibuk terus dengan pekerjaan kamu" Harap seorang Ibu kepada anaknya.
"Yaa Bu, In Shaa Allahkalau jodohnya udah ketemu pasti Raffi kenalin sama Ibu kok, ya" Balas sang anak.
Sejenak Raffi teringat percakapan lamanya dengan sang Ibunda, yang sudah menginginkan Raffi untuk memiliki pasangan hidup agar bisa menjalani hidup baru berdua untuk selamanya.
Hubungan Raffi dan Santi pun kian intim, mereka kerap kali bepergian bersama, sudah saling mengenalkan ke orang tua masing-masing.
Lalu pada suatu ketika di saat kedua sejoli ini sedang makan malam, Raffi pun melamar Santi untuk menjadi kekasihnya. Santi pun mengiyakan dengan perasaan haru dan bahagia.
THE END

Jangan lupa Rate, Komen, dan Ijo-Ijonya ya gan 
dan semoga ane menang

dan semoga ane menang

Diubah oleh farhan000 14-02-2018 13:07
0
747
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan