- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pelaku Kirim Teror Bom ke Kelenteng Lantaran Sakit Hati soal Pesangon


TS
baronxine
Pelaku Kirim Teror Bom ke Kelenteng Lantaran Sakit Hati soal Pesangon
KARAWANG, KOMPAS.com - Dadang Purnama, pelaku teror bom di Kelenteng Kwan Tee Koen, Karawang, mengaku sakit hati lantaran dipecat bosnya tanpa diberi pesangon yang layak.
Rupanya, bos pelaku mempunyai hubungan dekat dengan pimpinan Yayasan Dharma Prasadha Mahametta.
Pria kelahiran Cirebon, 1 September 1993 itu nekat meneror Kelenteng Kwan Tee Koen di Jalan Ir H Juanda Nomor 1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat.
"Cuma dikasih Rp 7 juta. Padahal kalau berdasarkan prosedur ketenagakerjaan bisa lebih tinggi lagi. Mentang-mentang perusahaannya maju cuma dikasih Rp 7 juta kerja lama-lama," kata Dadang, Senin (11/2/2017).
Dadang mengaku sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan di Kabupaten Bekasi. Hanya saja, perusahaan tersebut tidak memiliki serikat pekerja.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengungkapkan, pada Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 05.30 WIB ada seorang lelaki tak dikenal memberikan satu buah buku bersampul kain warna merah dan uang Rp 10.000, kepada Karuna Ismaja, salah seorang pengurus Kelenteng Kwan Tee Koen, Jalan Ir.H. Juanda Nomor 1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
"Kepada pengurus, pria itu berkata 'saya ingin mengembalikan barang ini yang dipinjamkan dari ketua di KIIC (Karawang Internasional Industrial City)'," ujar Hendy.
Pria itu kemudian meninggalkan kelenteng menuju perlintasan rel kereta api di Jalan Tuparev, dengan mengendarai sepeda motor warna putih biru.
Dalam buku yang ternyata sebuah kitab suci itu terdapat struk belanja yang dibelinya ditulis "Rp 63.000.000 SEJARAH PEMBODOHAN UANG, sudah terungkap sekarang mending lo tf ke rekening gua? 1091620125 atau GUA BOM ini tempat loe".
Ketua Yayasan Dharma Prasadha Mahametta, Wawan Kurniawan mengaku, ia datang ke kelenteng pukul 13.00 WIB dan mendapat laporan dari karyawan kelenteng perihal tulisan berbau ancaman tersebut.
"Ini ancaman dan kami kemudian memutuskan untuk melapor ke Polres Karawang," katanya.
Wawan mengaku mengapresiasi kinerja polisi yang kurang dari 24 jam dapat menangkap pelaku.
http://regional.kompas.com/read/2018...-soal-pesangon
bos nya yg bermsaalah malah rumah ibadah yg di teror...tuh rumah ibadah salah nya paan ?
baik
Rupanya, bos pelaku mempunyai hubungan dekat dengan pimpinan Yayasan Dharma Prasadha Mahametta.
Pria kelahiran Cirebon, 1 September 1993 itu nekat meneror Kelenteng Kwan Tee Koen di Jalan Ir H Juanda Nomor 1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat.
"Cuma dikasih Rp 7 juta. Padahal kalau berdasarkan prosedur ketenagakerjaan bisa lebih tinggi lagi. Mentang-mentang perusahaannya maju cuma dikasih Rp 7 juta kerja lama-lama," kata Dadang, Senin (11/2/2017).
Dadang mengaku sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan di Kabupaten Bekasi. Hanya saja, perusahaan tersebut tidak memiliki serikat pekerja.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengungkapkan, pada Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 05.30 WIB ada seorang lelaki tak dikenal memberikan satu buah buku bersampul kain warna merah dan uang Rp 10.000, kepada Karuna Ismaja, salah seorang pengurus Kelenteng Kwan Tee Koen, Jalan Ir.H. Juanda Nomor 1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
"Kepada pengurus, pria itu berkata 'saya ingin mengembalikan barang ini yang dipinjamkan dari ketua di KIIC (Karawang Internasional Industrial City)'," ujar Hendy.
Pria itu kemudian meninggalkan kelenteng menuju perlintasan rel kereta api di Jalan Tuparev, dengan mengendarai sepeda motor warna putih biru.
Dalam buku yang ternyata sebuah kitab suci itu terdapat struk belanja yang dibelinya ditulis "Rp 63.000.000 SEJARAH PEMBODOHAN UANG, sudah terungkap sekarang mending lo tf ke rekening gua? 1091620125 atau GUA BOM ini tempat loe".
Ketua Yayasan Dharma Prasadha Mahametta, Wawan Kurniawan mengaku, ia datang ke kelenteng pukul 13.00 WIB dan mendapat laporan dari karyawan kelenteng perihal tulisan berbau ancaman tersebut.
"Ini ancaman dan kami kemudian memutuskan untuk melapor ke Polres Karawang," katanya.
Wawan mengaku mengapresiasi kinerja polisi yang kurang dari 24 jam dapat menangkap pelaku.
http://regional.kompas.com/read/2018...-soal-pesangon
bos nya yg bermsaalah malah rumah ibadah yg di teror...tuh rumah ibadah salah nya paan ?
baik

0
1.6K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan