Sebelumnya saya turut berduka cita buat korban kecelakaan, baik yang luka-luka maupun meninggal dunia. Sebelumnya sebuah bus terguling saat melintas di Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, Tanjakan Emen, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00 WIB.

Dengan menyeret sebuah motor dan bus pun terhempas dengan banyaknya korban bergelimpangan di jalan, sampai saat ini terdata "Sementara ada 26 korban meninggal, 17 korban luka-luka. Kronologi belum bisa dipastikan secara lengkap, ada yang bilang karena angin, rem blong, menghindari motor dan sebagainya harus menunggu pihak kepolisian mencek kebenaran peristiwanya, yang jelas menurut saksi pada saat itu bus melaju dalam turunan kemudian menabrak sepeda motor. Penyebab laka lantas memang belum diketahui secara pasti.

Namun tahukah kalian mengapa tanjakan itu dinamakan Tanjakan Emen, jalanan yang berliku dan menanjak itu memang secara akal dan logika sangat berbahaya, apalagi kalau kondisi kendaraan tidak sehat. Banyaknya kecelakaan disana menjadi bukti bila melalui tanjakan emen kita harus hati-hati.



Bahkan nama Emen sendiri awalnya adalah korban dari lakalantas juga ada banyak versi cerita sebagai bumbu penyedap kisah misteri ini, hingga akhirnya menjadi cerita mistis yang bombastis.

Ada yang bilang Emen korban tabrak lari dan mayatnya disembunyikan di semak-semak sekitar tanjakan, lalu cerita yang lain Emen terbakar dalam mobil yang kecelakaan, hingga jasadnya hangus bersama kendaraannya, entah cerita mana yang valid namun intinya sang emen sering menganggu pengendara yang melaju di tanjakan tersebut, hingga menjadi kecelakaan.



Namun menurut cerita supir pembawa sayur dari subang, yang sering melintas tanjakan itu sebenarnya bukan masalah roh, penunggu, atau jin yang membuat terjadinya kecelakaan. Namun "Banyak terjadi kecelakaan di sini (Tanjakan Emen) karena sopir salah membuat perkiraan. Mereka mengira tanjakan tidak terlalu curam sehingga tidak menurunkan kecepatan. Itulah kesalahannya. Biasanya perilaku seperti itu dilakukan sopir dari luar daerah atau yang kurang mengenal karakter tanjakan ini," ucap sang supir pembawa sayur.

Namun yang menarik mitos tanjakan emen sendiri, banyak pengguna jalan yang membuang sebatang rokok saat melintas di Tanjakan Emen dengan harapan tidak diganggu sang arwah penasaran dan selamat sampai tujuan. Konon, Emen merupakan pecandu rokok.

Entahlah kawan mau percaya atau tidak silahkan, biarlah misteri tetap menjadi misteri, namun yang pasti berhati-hatilah dalam perjalanan. Kapanpun dan dimanapun manusia yang bernyawa pastinya akan mati.



Referensi

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/05/27/cerita-emen-dan-sebatang-rokok-369942