- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
2 Hari Cerita Tentang Mu


TS
pannotia.server
2 Hari Cerita Tentang Mu
2 Hari Cerita Tentang Mu

13 tahun yang lalu..
Coretan-coretan ini aku rangkai untuk mu, sebuah tulisan yang khusus aku persembahkan untuk mu, tulisan yang menceritakan dirimu dari sisi ku memandangmu dan mengenalmu.
Pagi itu, aku di bangunkan oleh suara radio yang aku beli sewaktu baru menjadi mahasiswa. Ke elokan awan di lagit, embun pagi di dedaunan dan udara sedikit sejuk di kota panas ini membuat ku sedikit malas untuk bergerak ke kamar mandi. Aku melihat jam di meja belajar, sudah menunjukkan jam 07:30 pagi. Dengan langkah yang berat, aku beranjak ke kamar mandi dan dalam sekejap semuanya telah selesai.
Drrrtttt...drrrrttt.. getaran Hp di meja mengalihkan ku, sebuah nama yang manis tertera di layar sebagai pengirim pesan. Aku membacanya...dengan senyum, aku membaca kata demi kata ucapan selamat pagi yang seperti biasa kamu kirim padaku

Matahari pun semakin menunjukkan keperkasaannya, burung-burung pun berkicau yang diselingu lagu tangga - hebat. Sebuah lagu kesukaan kita, yang sering kamu request di saat pagi hari. Dan lagu ini adalah request darimu dengan salam sayang untuk ku.
Tepat jam 10 pagi, aku berangkat ke kampus. Melewati gerbang ke 4 aku langsung menuju ruangan, tepat di sebelah mu di fakultas ekonomi. Aku masih ingat kata-katamu yang mengungkapkan keinginan mu kelak. Dengan lumeran coklat di bibir manis mu mengatakan"tiada yang lebih indah kuliah satu kampus denganku, dan tiada yang lebih indah untuk terus bersama ku".
Bangku yang terbuat dari semen di taman menjadi tempat favorite kita pelepas santai menunggu jam berikutnya. Cokelat adalah cemilan khas yang selalu kamu sediakan. Banyak omelan yang telah aku dengarkan dari mu, banyak cubitan berbekas di lengan ku. Semuanya tak lain untuk mengingatkan ku akan kebiasaan merokok ku yang sangat buruk.
Hari itu hari semakin sore dan matahari pun sudah mulai tenggelam di ufuk barat. Seperti biasa aku akan mengantarkan mu pulang, dengan sudako kuning pintu belakang itu lah kendaraan yang selalu kita gunakan sekedar untuk mengantarkan mu pulang.
Rumah bergaya bangunan Belanda dengan kolam ikan di tengah pekarangan, rumah yang hampir setiap hari aku kunjungi selama 3 tahun ini. Aku duduk di depan rumah di tempat biasa aku bertamu ato sekedar menunggu mu beres-beres. Tak berapa lama kamu keluar dari dalam rumah dengan sebuah bungkusan dan mengtakan " ini bang sesuatu dari adek, di terima yah dan jangan di buka sekarang" dan sekarang aku tau yang kau berikan itu adalah sebuah baju tim kesukaan ku.
Tak terasa malam sudah tiba cerita-cerita kita selesai untuk hari ini. Di depan gerbang rumahmu berwarna putih kamu memelukku erat seakan tak mau melepaskanku dan juga kamu menciun kening dengan hangat. Aku terdiam sejenak, bingung karna tidak seperti biasanya. Sebuah kado tanpa perayaan dan kecupan hangat. Bingung bercampur senang aku menuju kost-kost an.
Dengan sumingrah aku membuka bungkusan itu, sebuah baju klub kesukaan ku AC MILAN. Tak lupa terselip juga secarik kertas ucapan darimu aku pun perlahan membacanya
hai bang...
Semoga senang yah atas pemberian adek.
Adek tau kalau abang suka ama klub itu, makanya aku belikan itu buat abang. Biar jangan cuma klub kesayangannya aja yang di ingat

salam dd cantik
Bahagia tidak ada yang tau datang ntah kapan, begitu juga kesedihan sapa yang bisa menebak. Tepat jam 9:00 malam aku menerima telepon dari ibumu yang biasa aku panggil tante. Kabar yang tidak bisa aku lupakan sampai sekarang, kabar yang membawa mu berbaring di kamar Rumah Sakit Elisabeth.
Bagaikan di hempaskan dari ketinggian itulah kurasakan, tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku. Aku hanya bisa berharap agar kamu di kasih kesembuhan. Dibatasi kaca, aku melihatmu terbaring dengan berapa selang melekat di tubuhmu. Wajah yang pucat tetap menunjukkan keteduhan bagi siapa pun yang memandangnya.
Bunga itu telah layu, dedaunan itu telah gugur, jalanan itu telah tampak kosong, dan senyuman itu telah pergi selamanya. Jam 02:15 kamu pergi selamanya meninggalkan ku di sini sendiri. Meninggalkan keluarga, teman-teman mu dan semua cita-citamu. Kamu pergi ketempat yang kita percayai tempat paling indah.
Doa ku selalu besertamu. Aku percaya, kamu akan selalu tersenyum disana seperti kamu selalu tersenyum di seharian mu.
Waktu akan terus berlalu, tapi kenangan tentang mu tak akan berlalu.
The End




swiitdebby dan anasabila memberi reputasi
2
1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan