SELAMAT DATANG PARA SESEPUH FORUM BERITA DAN POLITIK DAN PARA JAJARAN MODERATOR YANG AMAT SANGAT SAYA HORMATI


SEBELUM MEMBACA UNTUK PARA KASKUSER YANG BERBUDIMAN ALANGKAHH BAIKNYA UNTUK
RATE
KOMEN
SHARE
CENDOL

SELAMAT MEMBACA


Fredrich Yunadi : Saya Ingin Menelanjangi Penipuan Jaksa KPK
Quote:
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mendakwa advokat Fredrich Yunadi, bersama dokter Bimanesh Sutarjo, merekayasa agar Ketua DPR RI Setya Novanto dirawat inap di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, pada November 2017.
Fredrich mengaku sudah mengerti surat dakwaan KPK yang dibacakan tim jaksa KPK. Namun mantan kuasa hukum Novanto itu menilai surat dakwaan jaksa penuntut umum KPK tidak jelas.
"Saya sudah membaca surat dakwaan yang diserahkan, tapi surat dakwaan itu palsu dan rekayasa," kata Fredrich saat dimintai tanggapan oleh majelis hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis, 8 Februari 2018.
Fredrich menyatakan akan menyampaikan eksepsi atau surat keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum KPK. Awalnya, dia ingin langsung menyampaikan eksepsi pribadi, namun karena tim penasihat hukumnya belum siap, eksepsi dibacakan dalam sidang pekan depan.
"Setelah kami lakukan perundingan (dengan penasihat hukum) kami sepakat mengajukan eksepsi minggu depan, walau pun saya ingin sekali mengajukan eksepsi sekarang untuk menelanjangi penipuan dari tim jaksa," kata Fredrich dengan suara lantang.
Sidang perkara Fredrich dengan kasus dugaan merintangi proses penyidikan perkara korupsi proyek pengadaan e-KTP pun diputuskan dilanjutkan pada 15 Februari. Agenda sidang mendengarkan eksepsi dari kubu terdakwa.
Fredrich Yunadi : Jaksa KPK Ini Tukang Tipu, Mereka Anak Kemaren Sore Yang Bikin Skenario
Quote:
Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, tidak terima dakwaan merintangi penyidikan KPK yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU). Bahkan, dia menyebut Jaksa KPK ibarat anak kemarin sore.
"Jaksa KPK ini tukang tipu, mereka itu anak-anak muda kemarin sore yang bikin skenario," sebut Fredrich Yunadi usai sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Kamis (8/2/2018).
Dalam persidangan yang berlangsung kurang lebih 30 menit itu, Fredrich Yunadi menyebut bahwa dakwaan yang menjeratnya adalah palsu dan rekayasa KPK. Fredrich sempat meminta izin untuk membacakan eksepsi atau nota keberatan, tapi rupanya niatan itu tidak sejalan dengan pengacara yang meminta eksepsi dibacakan Kamis pekan depan.
"Banyak masalah dakwaan yang menyatakan ini-itu semuanya palsu, karena saya punya bukti slide-nya. Saya akan membuktikan bagaimana mereka (KPK) merekayasa," kata Fredrich.
Fredrich juga menyebut Setya Novanto dipaksa penyidik KPK untuk mencabut surat kuasa yang pernah diberikan kepadanya.
Quote:
Sekitar lima 10 menit jaksa penuntut umum (JPU) membacakan berkas dakwaan Fredrich Yunadi yang dijerat pasal merintangi penyidikan KPK. Meski demikian, Fredrich menyebut dakwaan itu palsu.
"Surat dakwaan itu palsu, rekayasa, dan saya akan ajukan eksepsi," kata Fredrich merespons surat dakwaan yang dibacakan JPU, di Pengadilan Tipikor, Kamis (8/2/2018).
Namun, Hakim Ketua Zaifuddin Zuhri buru-buru memotong pernyataan Fredrich. "Pertanyaan saya, apakah saudara mengerti dakwaan tadi?" kata Zaifuddin.
"Saya mengerti, walaupun itu palsu," jawab Fredrich Yunadi.
Bekas pengacara Setya Novanto itu lalu meminta izin agar dirinya dapat membacakan nota keberatan atau eksepsi yang sudah disusunnya.
"Saya mohon izin bisa diberikan kesempatan untuk langsung mengajukan eksepsi yang sudah saya bikin. Selanjutnya silakan kebijakan Yang Mulia," kata Fredrich.
Namun, hakim justru mendapat jawaban berbeda saat menanyakan hal yang sama kepada tim pengacara Fredrich. Mereka justru meminta hakim menunda sidang untuk menyiapkan eksepsi sepekan mendatang.
"Kami merasa perlu memajukan eksepsi, tapi minta waktu satu minggu, yang mulia," kata salah satu pengacara.
Hakim lalu meminta Fredrich berdiskusi dengan pengacaranya untuk menyamakan pembacaan eksepsi yang dia susun dan yang disusun pengacara.
"Siap saya tunda minggu depan," kata Fredrich.
Hakim menunda sidang pekan depan, Kamis (15/2/2018), dengan agenda mendengarkan nota keberatan Fredrich.
Kalo gak bombastis bukan Fred Rich namanya

Nih yang mau nonton, seru liat dia marah marah, lumayan juga argumen dia walau ada yg ngawur. Menit 0:44 - 10:12 aja.
BONUS:

Biar agan gak tegang:
Quote: