JAKARTA – PT Railink, operator kereta jurusan Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengklaim setiap harinya melayani lebih dari 1.500 penumpang. Mereka mengaku mengalami kerugian ketika perjalanan kereta dihentikan akibat bencana longsor.

“Pasti ya (mengalami rugi). Karena kan kami ada rata-rata penumpang setiap hari sekitar 1.600 sampai dengan 1.700 penumpang, kata Humas PT Railink, Diah Suryandari, saat ditemui di kantornya, lantai 2 Stasiun BNI City (Stasiun Sudirman Baru), Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).

Hanya saja, Diah belum dapat membeberkan angka pasti mengenai jumlah kerugian tersebut. “Kami belum bisa kalkulasi karena kan ini masih bergerak terus ya. Nanti kita lihat,” pungkasnya.

Stasiun BNI City setiap hari melayani 50 perjalanan kereta. Baik relasi dari Sudirman baru ke Soekarno Hatta maupun arah sebaliknya.
“Kami beroperasi 20 jam setiap hari, mulai dari pukul 04.21 hingga 02.30 WIB,” urai Diah.

Namun, sebagaimana diberitakan, bencana longsor terjadi di sekitar underpass di Jalan Parimeter Selatan kilometer 8+6/7 jalur Bandara Soetta dan Batuceper sekitar pukul 18.00 WIB. Longsor terjadi akibat tingginya curah hujan pada hari tersebut.
Akibatnya tidak hanya membuat underpass itu tertutup sebagian dan memakan korban jiwa. Namun juga mengganggu perjalanan kereta jurusan bandara tersebut.

“Dan kami PT Railink memohon maaf atas ketidaknyamanannya, efek dari longsor kemarin pukul 18.10 ya di KM 8 untuk arah Stasiun Batu Ceper sampai dengan Bandara Soekarno-Hatta, demi alasan safety atau proses evakuasi memang dari manajemen Railink memutuskan untuk KA Bandara Soekarno-Hatta diberhentikan sementara,” imbuh Diah.

Aktivitas di Stasiun BNI City pun sejak Selasa (6/2/2018) pagi sepi pengunjung. Sebagian kafe maupun tenant-tenant di dalam stasiun itu pun terpaksa tutup.
Stasiun BNI City merupakan salah satu lokasi pemberhentian kereta tersebut, selain Batu Ceper dan Bandara Soetta sendiri. (julian)


rugi