

TS
metrotvnews.com
KNKK Tarik Penyedia dan Operator Alat Berat

Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) akan menarik penyedia dan operator alat berat. KNKK akan memberikan sertifikasi dan pelatihan ulang, menyusul maraknya kecelakaan kontruksi proyek insfratruktur nasional.
'Dari asosiasi penyedia alat konstruksi dari tenaga kerja yang terlibat kita akan sertifikasi, kita akan training ulang,' kata anggota Sub Komite Nasional Keselamatan Konstruksi Bidang Jalan dan Jembatan, Iwan Zarkasih kepada Medcom.id di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.
KNKK menghentikan seluruh proyek yang mengoperasikan alat-alat berat yang rawan terjadi kecelakaan konstruksi. Seperti insiden robohnya launcher gantry di proyek double-double track kereta api Jatinegara.
KNKK ingin memastikan seluruh penyedia jasa alat barat dan operator benar-benar memenuhi standar operasional prosedur yang telah ditetapkan Kementrian PUPR. Ia tak ingin insiden kecelakaan konstruksi terulang.
'Untuk sementara kita berhentikan sampai kita bisa yakinkan kepada penyedia jasa untuk melaksanakan,' ujarnya.
Sebagai contoh, kata Iwan, alat launcher gantry yang jatuh di Jatinegara memiliki daya angkat beban hingga 600 ton. Jadi tidak sembarang operator yang bisa mengoperasikan alat sebesar itu tanpa sertifikasi pelatihan yang mumpuni.
Baca: Satu Korban Longsor Underpass Bandara Soetta Meninggal
'Kalau alatnya gede itu bisa diangkat mudah itu enggak bisa. Itu kan alat sangat raksasa. Bayangkan saja itu 600 ton. Crane yang biasa kapasitas hanya 250 ton itu pun ada yang celaka juga,' jelasnya.
Sebelumnya, launcher gantry pengangkat beton proyek pembangunan jalur ganda yang roboh terjadi di jalur Manggarai-Jatinegara KM 1+300, Jalan Matraman, Jakarta Timur. Insiden terjadi di ruas Jalan Permata RT14 RW 06 Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara. Insiden yang disusul dengan hujan deras menewaskan empat pekerja.
Berdasarkan pantauan, alat berat yang berfungsi sebagai alat pengangkat box girder tersebut jatuh melintang di atas beton penampang proyek DDT. Salah satu bagian crane menimpa bantalan rel berwarna merah dengan posisi bantalan miring.
Belum mengetahui apakah launcher gantry roboh saat tengah mengangkat box girder atau saat perpindahan ke segmen lain.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, pihaknya telah menerima jenazah para korban robohnya crane. 'Telah tiba empat jenazah korban crane KA double track di Jatinegara,' ujar Edi saat dihubungi.
Ia menyebutkan, identitas keempat jenazah tersebut yaitu Jaenudin, 44, beralamat di Karawang, Jawa Barat; Dami Prasetyo, 25, beralamat di Purworejo, Jawa Tengah; Joni Fitrianto, 19, beralamat di Purworejo, Jawa Tengah; dan Jana Sutisna, 44, beralamat di Bandung, Jawa Barat.
Adapun proyek DDT merupakan proyek yang menghubungkan jalur elevated antara sisi Manggarai dan sisi Jatinegara. Dipastikan kecelakaan tidak akan mengganggu perjalanan KRL di bentang Manggarai-Jatinegara.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...tor-alat-berat
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
2.5K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan