- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Butuh Drama 'Kartu Kuning', Ini Perjalanan Heroik Tim UGM Menuju Asmat


TS
tyrex97
Tak Butuh Drama 'Kartu Kuning', Ini Perjalanan Heroik Tim UGM Menuju Asmat
SLEMAN (KRjogja.com) - Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM berhasil menembus wilayah Agats, Kabupaten Asmat, Papua setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan. DERU UGM membawa misi memberi bantuan dan memetakan masalah wilayah yang mengalami kejadian luar biasa campak dan gizi buruk tersebut.
Sebelum mencapai Agats, selama empat jam tim terombang-ambing di laut lepas. Tujuh orang dari tim DERU UGM akhirnya memilih menginap di sebuah pulau yang tak berpenghuni karena pertimbangan gelombang laut masih tinggi.
Beberapa memilih tidur di kapal, sebagian memilih membuat tenda darurat di pinggir sungai. Di pulau yang masih terdapat hutan bakau tersebut, tim UGM yang terdiri para dokter, perawat dan peneliti ini mendirikan tenda tidak jauh dari kapal. Sebab, di sungai-sungai yang mereka susuri masih banyak buaya. Tentu demi alasan keamanan dan keselamatan.
Esok paginya setelah cuaca dirasa sudah membaik, kapal yang ditumpangi berupa kapal nelayan ini akhirnya berangkat kembali menuju Agats, Kabupaten Asmat, Papua. “Terhitung kami menempuh 22 jam hingga sampai ke Agats,” kata Dr. Rachmawan Budiarto mengenang kisah perjalanan mereka yang ditugaskan untuk membantu penanganan kejadian luar biasa gizi buruk dan campak yang menimpa anak-anak Asmat, Papua pada akhir bulan Januari lalu.
Hingga berita ini diturunkan, saat ini dilaporkan terdapat 77 anak yang meninggal, 66 diantaranya karena campak sedangakan 4 lainnya akibat kasus gizi buruk. Sejak adanya kasus KLB gizi buruk dan korban yang meninggal akibat campak, program kegawadaruratan yang dilaksanakan antar kementerian, pemkab, unsur TNI dan POLRI berjalan efektif.
Namun begitu, diperlukan upaya tindak lanjut untuk mengatasi persoalan kasus gizi buruk di Asmat dikarenakan masih jauhnya akses layanan kesehatan yang bisa dijangkau oleh warga. “Untuk distrik terdekat saja bisa ditempuh dengan kapal cepat sekitar 50 menit,” katanya.
Seperti ramai diberitakan, Presiden Joko Widodo mendapatkan insiden kartu kuning dari ketua BEM Universitas Indonesia saat menghadiri dies natalis kampus tersebut belum lama ini. Layaknya wasit sepakbola, ketua BEM UI tersebut meniup peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning sebagai lambang protes kepada presiden Jokowi. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)
sumur;
http://krjogja.com/web/news/read/571...M_Menuju_Asmat
Sebelum mencapai Agats, selama empat jam tim terombang-ambing di laut lepas. Tujuh orang dari tim DERU UGM akhirnya memilih menginap di sebuah pulau yang tak berpenghuni karena pertimbangan gelombang laut masih tinggi.
Beberapa memilih tidur di kapal, sebagian memilih membuat tenda darurat di pinggir sungai. Di pulau yang masih terdapat hutan bakau tersebut, tim UGM yang terdiri para dokter, perawat dan peneliti ini mendirikan tenda tidak jauh dari kapal. Sebab, di sungai-sungai yang mereka susuri masih banyak buaya. Tentu demi alasan keamanan dan keselamatan.
Esok paginya setelah cuaca dirasa sudah membaik, kapal yang ditumpangi berupa kapal nelayan ini akhirnya berangkat kembali menuju Agats, Kabupaten Asmat, Papua. “Terhitung kami menempuh 22 jam hingga sampai ke Agats,” kata Dr. Rachmawan Budiarto mengenang kisah perjalanan mereka yang ditugaskan untuk membantu penanganan kejadian luar biasa gizi buruk dan campak yang menimpa anak-anak Asmat, Papua pada akhir bulan Januari lalu.
Hingga berita ini diturunkan, saat ini dilaporkan terdapat 77 anak yang meninggal, 66 diantaranya karena campak sedangakan 4 lainnya akibat kasus gizi buruk. Sejak adanya kasus KLB gizi buruk dan korban yang meninggal akibat campak, program kegawadaruratan yang dilaksanakan antar kementerian, pemkab, unsur TNI dan POLRI berjalan efektif.
Namun begitu, diperlukan upaya tindak lanjut untuk mengatasi persoalan kasus gizi buruk di Asmat dikarenakan masih jauhnya akses layanan kesehatan yang bisa dijangkau oleh warga. “Untuk distrik terdekat saja bisa ditempuh dengan kapal cepat sekitar 50 menit,” katanya.
Seperti ramai diberitakan, Presiden Joko Widodo mendapatkan insiden kartu kuning dari ketua BEM Universitas Indonesia saat menghadiri dies natalis kampus tersebut belum lama ini. Layaknya wasit sepakbola, ketua BEM UI tersebut meniup peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning sebagai lambang protes kepada presiden Jokowi. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)
sumur;
http://krjogja.com/web/news/read/571...M_Menuju_Asmat
0
4.1K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan