Halo gan, kembali lagi ngobrolin kang Dedi Mulyadi 😎.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, sangat konsisten dalam melestarikan kebudayaan seni dan tradisi kesundaan, ia begitu tekun dan bekerja keras dalam melestariakan budaya Sunda.

Tidak hanya dalam kehidupan pribadi yang selalu diterapkan dengan berpakaia Sunda, berupa baju dan celana pangsi, serta ikat kepala.

Konsistensi melestarian budaya Sunda juga dilakukan di ranah birokrasi yang dipimpinya. Ia membangun sejumlah karya seni di ruang publik.

Dedi memiliki argumentasi tersendiri terkait kebijakanya tersebut. Menurutnya, sebuah karya seni, memiliki energi inspiratif sehingga jika tidak diberikan ruang, secara otomatis akan mempersempit ruang inspirasi bagi sebuah komunitas masyarakat.

Jika ruang seni dipersempit, energi inspiratif tidak akan tersalur kepada kita. Akhirnya, manusia tidak lagi imajinatif.

Imajinasi yang dimaksud haruslah berdasarkan karakter wilayah. Di Purwakarta misalnya, ia membangun karya seni berbentuk tokoh pewayangan, Cara ini dia lakukan agar masyarakat Purwakarta tidak berkiblat pada super hero hasil imajinasi impor.

Ia berkeinginan, tokoh-tokoh pewayangan dicintai dan tidak dilupakan, sehingga sejajar dengan Batman, Superman. Super hero lainya yang ada di luar negeri.

Tak hanya itu, pemikiran Dedi, mengembangkan karya seni diruang publik, memiliki nilai tersendiri, jika tertata dengan baik, karya karya seni tersebut menjadi salah satu andalan destinasi wisata bagi daerah.

Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan kunjungan wisata dan menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Berbagai upaya pelestarian, pertunjukan, hingga even tingkat internasional digelar olehnya di Purwakarta untuk memopulerkan kembali budaya Sunda di tengah-tengah masyarakat.

Konsistensinya yang terus berupaya melestarikan kebudayaan Sunda di ganjar Presiden Joko Widodo, Dedi dinobatkan sebagai maestro seni tradisional.

sumber: dari berbagai sumber.