Jakarta – PT MRT Jakarta mendirikan Jakarta Transportation Academy untuk melatih sumber daya manusia (SDM) berkualitas global yang akan mengoperasikan transportasi massal berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT) pada Maret 2019. Untuk itu, PT MRT Jakarta menjalin kerja sama dengan MTR Hong Kong yang telah memiliki MTR Academy Hong Kong. MTR Hong Kong yang sudah 40 tahun mengoperasikan MRT, dikenal dengan perusahaan yang mengutamakan keselamatan di dunia.

Sebuah perjanjian kerja sama (PKS) telah dilakukan antara MTR Academy Hong Kong dengan PT MRT Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (1/2). Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar dengan Presiden MTR Academy Hong Kong, Morris Chung yang disaksikan Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno (Sandi).

Kerja sama pembangunan kapasitas dan pengembangan SDM dalam operasi kereta api ini, menyepakati tiga yakni pengembangan SDM di MRT Jakarta, kapasitas SDM di lingkup badan pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan MTR Hong Kong menjadi acuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan perkeretaapian. Adapun perjanjian ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan.

Sandiaga mengatakan Pemprov DKI bersama PT MRT Jakarta, tidak hanya ingin memiliki infrastruktur transportasi massal kelas dunia, tetapi juga harus memiliki SDM dengan kualitas global. “Oleh karena itu, dalam menyiapkan kesiapan operasi MRT dan perekrutran tenaga kerja di PT MRT Jakarta, kita launching seminar terkait pengembanan kapasitas SDM sekaligus kita kukuhkan juga Jakarta Transportation Academy,” kata Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (2/2).

Ia mengharapkan Akademi Transportasi Jakarta (Jakarta Transportation Academy) ini tidak hanya melatih tenaga kerja untuk PT MRT Jakarta, melainkan SDM yang bertugas di dua moda transportasi massal lainnya seperti Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta. “Jadi tiga moda transportasi massal ini bisa berkolaborasi dalam melatih SDM dengan kualitas dunia. Jadi membuka pelatihan bagi orang yang berada di industri transportasi boleh masuk ke dalam akademi ini. Ini merupakan langkah besar untuk pengembangan transportasi di Jakarta,” ujar Sandiaga.

Akademi ini juga akan mendorong talenta dan budaya bertransportasi masyarakat kelas dunia, selain infrastruktur transportasi massal kelas dunia. Apalagi, Hong Kong dan Jakarta mempunyai hubungan Sister Cities. “Meskipun saat ini MRT Jakarta sedang mengejar target penyelesaian pembangunan fase 1, harus tetap mengutamakan aspek safety,” terangnya.

Dirut PT MRT Jakarta, William Sabandar menerangkan jadwal pembangunan fisik MRT Jakarta masih sesuai jadwal, sehingga target beroperasi penuh pada Maret 2019, dapat tercapai. “Sebelum beroperasi penuh, kami harus menyiapkan tenaga kerja dengan kualitas baik," kata William.

Beroperasinya MRT Jakarta merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia, namun bagi Hong Kong sudah 40 tahun lalu. Selain lebih berpengalaman, alasan lain memilih MTR Hong Kong adalah ketepatan waktu MRT sebesar 99,9 persen dan dapat mengangkut penumpang sebanyak 5,5 juta per hari. “Tidak hanya itu, faktor safety first (utamakan keselamatan), MTR Hong Kong selalu berada di atas negara-negara besar lain seperti Australia, Tiongkok dan lainnya. Ini alasan mengapa kami memilih MTR Hong Kong yang telah menjadi salah satu operator MRT terbaik didunia,” ujarnya.

Alasan lainnya, MTR Hong Kong sangat terkenal dengan konsep rail property approach yakni mengkombinasikan pengoperasian kereta dengan pembangunan properti. Konsep ini sejalan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau Kawasan Transit Terpadu (KTT) yang ingin dibangun PT MRT Jakarta di 13 stasiunnya. “MTR Hong Kong akan membantu kita dalam membangun konsep tersebut dan mewujudkannya,” tukas dia.

Sementara President MTR Hong Kong Morris Chung mengatakan pembangunan transprotasi massal berbasis rel dapat membuat kota besar menjadi lebih kecil dan terjangkau, karena semua orang bisa bergerak lebih cepat dengan menggunakan moda transportasi massal seperti MRT. Selain itu, memberikan ruang lebih banyak untuk membangun tempat tinggal dan bangunan komersial lainnya.

http://www.beritasatu.com/jakarta/47...tas-dunia.html

Harus kelas dunia