- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aku Punya Teman Yang Buruk. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
TS
dawow
Aku Punya Teman Yang Buruk. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
Selamat Datang Di Thread Sederhana Ane.
Spoiler for Ini Repost Ga Ya?:
Jika ini bisa dibilang Repost, ane dengan senang hati akan hapus Thread ane. Tapi ane bisa pastiin pembahasannya berbeda. Malah, yang dibahas bukan soal pertemanan.
Sebelumnya, ane ga pernah kepikiran tentang pembahasan kali ini, tapi percaya atau ga, judul Thread ane adalah pertanyaan yang dateng tiba-tiba dari temen ane.
Jujur ane bingung gimana mau jawabnya, terlebih dia cewek. Soalnya bagi cowok, masalah pertemanan adalah yang mudah. Berantem hari ini besoknya damai juga tidak asing lagi bagi pertemanan cowok. Tapi setelah ane dengerin cerita temen ane, sumpah gan, rumit banget.
Tapi disini ane bukan mau cerita. Setelah ane dengerin cerita temen ane, akhirnya pandangan ane terbuka untuk membahas tentang orang-orang yang sadar bahwa temannya buruk tapi tidak tau apa yang harus mereka lakukan. Langsung ajah di simak gan!
Jujur ane bingung gimana mau jawabnya, terlebih dia cewek. Soalnya bagi cowok, masalah pertemanan adalah yang mudah. Berantem hari ini besoknya damai juga tidak asing lagi bagi pertemanan cowok. Tapi setelah ane dengerin cerita temen ane, sumpah gan, rumit banget.
Spoiler for Ilustrasi:
Tapi disini ane bukan mau cerita. Setelah ane dengerin cerita temen ane, akhirnya pandangan ane terbuka untuk membahas tentang orang-orang yang sadar bahwa temannya buruk tapi tidak tau apa yang harus mereka lakukan. Langsung ajah di simak gan!
Quote:
Dalam kasus teman ane, pada dasarnya dia memiliki teman-teman yang baik, religius, tapi mereka masih ajah sering melakukan hal-hal yang tidak baik.
Jadi di sini ane coba jelasin beberapa jawaban ane atas pertanyaan yang ditanyakan teman ane.
Jadi di sini ane coba jelasin beberapa jawaban ane atas pertanyaan yang ditanyakan teman ane.
Spoiler for 1. Bagaimana Cara Menyikapinya?:
Pertama adalah bagaimana cara kita menyikapinya.
Dalam banyak kasus, ada orang-orang dimana dia tidak melakukan hal buruk yang dilakukan teman-temannya, tapi dia hanya pergi bersama mereka karena hanya mereka teman-teman di sekitarnya, jadi kalo dia ga main atau pergi sama mereka, dia akan sendirian.
Lalu bagaimana kita harus menyikapi situasi seperti ini?
Menurut ane kita bisa menyikapinya dengan dua cara gan. Pertama, tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita ingin menjadi orang yang memberi pengaruh? Atau kita malah ingin menjadi orang yang terpengaruh? Kedua, jangan ragu mengatakan kalo itu salah. Biasanya orang-orang seperti temen ane adalah orang-orang yang 'melawan keinginan' mereka. Mereka tau bahwa itu salah dan punya keinginan untuk tidak melakukan hal buruk itu, tapi tekanan lingkungan pertemanan membuatnya tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti.
Tapi untuk melakukan cara kedua, kita harus liat cara pertama. Apakah kita ingin memberi pengaruh atau membiarkan diri kita terus terpengaruh? Disinilah kita harus menguatkan diri sendiri bahwa kita ingin menjadi orang-orang yang memberi pengaruh, dan dengan sendirinya mereka akan berani mengatakan bahwa itu salah.
Dalam banyak kasus, ada orang-orang dimana dia tidak melakukan hal buruk yang dilakukan teman-temannya, tapi dia hanya pergi bersama mereka karena hanya mereka teman-teman di sekitarnya, jadi kalo dia ga main atau pergi sama mereka, dia akan sendirian.
Lalu bagaimana kita harus menyikapi situasi seperti ini?
Spoiler for Ilustrasi:
Menurut ane kita bisa menyikapinya dengan dua cara gan. Pertama, tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita ingin menjadi orang yang memberi pengaruh? Atau kita malah ingin menjadi orang yang terpengaruh? Kedua, jangan ragu mengatakan kalo itu salah. Biasanya orang-orang seperti temen ane adalah orang-orang yang 'melawan keinginan' mereka. Mereka tau bahwa itu salah dan punya keinginan untuk tidak melakukan hal buruk itu, tapi tekanan lingkungan pertemanan membuatnya tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti.
Tapi untuk melakukan cara kedua, kita harus liat cara pertama. Apakah kita ingin memberi pengaruh atau membiarkan diri kita terus terpengaruh? Disinilah kita harus menguatkan diri sendiri bahwa kita ingin menjadi orang-orang yang memberi pengaruh, dan dengan sendirinya mereka akan berani mengatakan bahwa itu salah.
Spoiler for 2. Apakah Kita Harus Meninggalkan Mereka?:
Pertanyaan kedua adalah apakah kita sebaiknya meninggalkan teman-teman yang buruk itu?
Kalo menurut ane, itu tidak akan mengubah apapun gan. Kita tidak perlu meninggalkan teman hanya karena mereka melakukan hal yang buruk.
Sebaiknya kita menanyakan dulu pada diri kita sendiri apakah kita merasakan perasaan yang tidak enak dengan teman-teman kita dan bukannya langsung meninggalkan mereka. Di sini adalah proses yang paling penting gan, kenapa? Karena biasanya setelah kita merasa perasaan tidak enak itu, kita ragu untuk bertindak.
Contoh kasusnya ketika teman-teman kita hendak melakukan hal yang buruk seperti minum-minuman keras, dan kita sudah merasakan perasaan tidak enak saat di jalan. Kita kadang tidak bisa mengatakan "Sebaiknya kita ga usah begitu deh" dan hanya menyimpan perasaan tidak enak itu. Lalu pada akhirnya, kita lebih memilih menjauh dari mereka. Jadi ada baiknya kita berusaha mengungkapkan perasaan tidak enak itu kepada mereka sebelum memutuskan untuk meninggalkan mereka atau tidak.
Kalo menurut ane, itu tidak akan mengubah apapun gan. Kita tidak perlu meninggalkan teman hanya karena mereka melakukan hal yang buruk.
Spoiler for Ilustrasi:
Sebaiknya kita menanyakan dulu pada diri kita sendiri apakah kita merasakan perasaan yang tidak enak dengan teman-teman kita dan bukannya langsung meninggalkan mereka. Di sini adalah proses yang paling penting gan, kenapa? Karena biasanya setelah kita merasa perasaan tidak enak itu, kita ragu untuk bertindak.
Contoh kasusnya ketika teman-teman kita hendak melakukan hal yang buruk seperti minum-minuman keras, dan kita sudah merasakan perasaan tidak enak saat di jalan. Kita kadang tidak bisa mengatakan "Sebaiknya kita ga usah begitu deh" dan hanya menyimpan perasaan tidak enak itu. Lalu pada akhirnya, kita lebih memilih menjauh dari mereka. Jadi ada baiknya kita berusaha mengungkapkan perasaan tidak enak itu kepada mereka sebelum memutuskan untuk meninggalkan mereka atau tidak.
Spoiler for 3. Berani Bertindak Sebagai Pemimpin:
Sering kali saat kita memberikan pendapat yang berbeda dengan teman-teman kita, kita akan dianggap aneh, kan? Tapi coba mari kita rubah pandangan itu gan. Coba kita anggap kita dan dua teman kita ingin pergi, dan teman kita ingin melakukan hal yang buruk, lalu hanya kita sendiri yang tidak menyetujuinya. Dua orang yang ingin melakukan, dan satu orang yang menolak. Sebenarnya, pada situasi itu, orang yang sendiri menolak itulah pemimpinnya. Kita akan menjadi pemimpin yang berdiri dan menolak.
Faktanya, setelah kita berdiri sendiri menolak teman-teman kita, mereka akan memandang aneh kepada kita atau bisa dibilang perusak suasana. Tapi tanyakan pada diri kita, lebih baik merusak suasana atau terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk. Dan ane bisa jamin, ga ada satu pun orang di dunia ini yang ga mau dengerin pikiran orang lain. Jadi jangan takut untuk berdiri sendiri dan jadi pemimpin dengan menjadi satu-satunya orang yang menolak keinginan teman-teman yang buruk. Jika kita bisa memberikan alasan yang masuk akal dan mudah diterima, tidak mustahil untuk mereka bisa mengerti.
Mereka mungkin adalah bos, tapi kita bisa menjadi pemimpin meski sendirian gan..
Spoiler for Ilustrasi:
Faktanya, setelah kita berdiri sendiri menolak teman-teman kita, mereka akan memandang aneh kepada kita atau bisa dibilang perusak suasana. Tapi tanyakan pada diri kita, lebih baik merusak suasana atau terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk. Dan ane bisa jamin, ga ada satu pun orang di dunia ini yang ga mau dengerin pikiran orang lain. Jadi jangan takut untuk berdiri sendiri dan jadi pemimpin dengan menjadi satu-satunya orang yang menolak keinginan teman-teman yang buruk. Jika kita bisa memberikan alasan yang masuk akal dan mudah diterima, tidak mustahil untuk mereka bisa mengerti.
Mereka mungkin adalah bos, tapi kita bisa menjadi pemimpin meski sendirian gan..
Sekian pembahasan ane gan. Semoga dapat bermanfaat.
Bagaimana menurut agan?
Inget gan, terkadang orang lain dapat menjadi bos dan memberi perintah kepada kita, tapi kita tetep harus bisa jadi leader buat diri kita sendiri untuk menentukan perintah itu baik atau tidak.
Bagaimana menurut agan?
Inget gan, terkadang orang lain dapat menjadi bos dan memberi perintah kepada kita, tapi kita tetep harus bisa jadi leader buat diri kita sendiri untuk menentukan perintah itu baik atau tidak.
Spoiler for SUMBER:
0
2.3K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan